Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 22
P. 29
BERITAINDONESIA, 5 Oktober 2006 29BERITA NASIONALdurian,” ujarnya.Sejauh ini pihak Lapindo Brantas sudahmenyiapkan dana sebesar 70 juta dolar ASuntuk menangani semburan lumpur. “Initerus berjalan, setidaknya sampai Desember,” ujar Imam Agustino.Relokasi wargaMeluasnya genangan lumpur membuatBupati Sidoarjo, Win Hendrarso mintapemerintah pusat dan Lapindo segeramerelokasi warga secara permanen.Upaya ini harus segera dilakukan tanpamenunggu luapan lumpur bisa dihentikanatau tidak. Alasannya, tanah di daerahtersebut pasti akan ambles, belum lagiterkait pencemaran lingkungan.Faktor lain yang mendorong Win ngototmeminta warga segera dipindahkanadalah soal kepastian hidup yang layak.“Dengan relokasi permanen, anak-anaksekolah bisa mendapat tempat belajaryang tetap dan warga juga bisa secepatnyameninggalkan lokasi pengungsian sertabekerja secara tenang,” ujarnya memberialasan.Saat ini yang harus segera dipindahkanadalah warga Jatirejo yang desanyadikelilingi tanggul dan saat hujan datangdipastikan tanggul akan jebol.”Merekabutuh secepatnya direlokasi,” tegasnya.Namun relokasi ini sulit dilaksanakandalam waktu dekat. Sebab lokasi pemukiman baru belum diperoleh. Selainitu, untuk pembebasan lahan harusmenunggu keputusan pusat dan dana dariLapindo.Air Lumpur dibuangMeski belum mendapat izin, LapindoBrantas Inc.diam-diam membuang airlumpur yang belum dijernihkan ke KaliPorong. Koran Tempo (9/9) menyebutkan, air lumpur berwarna coklat yangdigelontorkan itu seperti disengaja. Airlumpur mengalir melalui pipa berdiameter 30 cm dari dua tempat. Yakni diDesa Mindi dan Desa Pejarakan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Pipa pertama panjanganya 500 m dengan dua mesin pompa. Sedangkan pipa kedua sepanjang 200m berada di sebelah timur jaringan pipapertama. “Saya diperintahkan untukmengalirkan air lumpur ke Kali Porong.Di sini nggak ada proses water treatment,” ujar Sutrisno, operator dieselpenyedot lumpur Lapindo.Namun Sudarsono, Manajer LapindoBrantas Inc. membantahnya. “Itu hanyaair sawah. Kami sengaja membuang airsawah karena daerah tersebut sebagaiperluasan kolam penampungan,” kilahnya.Namun dia tidak mengelak telah menyiapkan pembuangan luapan lumpurpanas ke Kali Porong jika sewaktu-waktuterjadi kondisi darurat. “Berdasarkanrekomendasi dari Badan Penelitin danpengembangan Dep PU, pada kondisidarurat, air lumpur akan secara otomatisdialirkan ke dalam Sungai Porong,”paparnya.Pembuangan air menuju sungai Porongmulai menggelisahkan warga Sidoarjo,khususnya petani tambak udang danbandeng. Selama ini Sungai Porongmerupakan salah satu sungai yang digunakan untuk mengairi tambak.Sekretaris Forum Komunikasi Masyarakat Tambak Sidoarjo, Achmad Syariefmenyatakan, selain mengancam produktivitas, pencemaran sungai Porongmengancam perekonomian 3.257 petanitambak yang mengelola lahan seluas15.539 ha di Sidoarjo. (Kompas, 14/9)Pembuangan air lumpur tanpa melaluiwater treatment harus dicegah. Kalautidak, masyarakat yang menderita makinbertambah. SP