Page 34 - Majalah Berita Indonesia Edisi 22
P. 34
34 BERITAINDONESIA, 5 Oktober 2006selalu dirangkai menjadi satu kesatuanyang tak terpisahkan.Pada tahap lima tahun pertama(1999- 2003), platform pembangunankomunitas Al-Zaytun difokuskan padapembangunan pendidikan, diikutipembangunan ekonomi. Selama limatahun pertama itu basis-basis ekonomimandiri sudah mulai tampak.Kemudian, memasuki tahun 2004sebagai pintu dari periode lima tahunkedua (2004- 2008), pembangunanekonomi mulai mendapat porsi yanglebih besar dari pada periode limatahun pertama. Tentu saja sektorpendidikan tetap sebagai wahana danmotor penggeraknya.“Lima tahun ke depan kita sudahharus berbicara basis yang punyakeuntungan, meskipun tidak direct.Sudah waktunya bagi kita untukmengembangkan suatu kegiatanekonomi yang hakiki,” kata Syaykh ASPanji Gumilang dalam pembukaanrapat perumusan program lima tahunkedua.Artinya, meskipun tetap berbasispada strategi pendidikan-ekonomi danekonomi-pendidikan, sudah waktunyauntuk berorientasi pada perhitunganekonomi. Kegiatan ekonomi hakiki,yang kemudian disesuaikan denganekonomi post-modernisme yangmenyatakan, “modal sebesar mungkinuntuk mencapai keuntungan sebesarbesarnya.” Pertanyaannya, modal dasaruntuk pengembangan ekonomi padafase lima tahun kedua ini dari mana?Atas dasar itu, maka programpengembangan pendidikan dasar,menengah dan pendidikan tinggi harussudah memberikan keuntungan. Tidakseperti program pendidikan Al-Zaytunyang saat ini masih berupa subsidikepada siswa.Jika pada periode lima tahunpertama seluruh kekuatan dana yangdimiliki dikerahkan untuk memforsirpembangunan fisik - dengan hasil yangsudah bisa dilihat hari ini - makadengan pencapaian fasilitas fisik yangada dirasa sudah cukup untukmendukung program pendidikanmenengah Al-Zaytun. “Bermaknapersiapan yang mendasar sudahdianggap selesai,” ujar Syaykh AlZaytun.Selama lima tahun pertama,pembangunan fisik mendapat porsipendanaan yang sangat besar. Ini wajarmengingat pada periode itu fasilitasfisik amat diperlukan untukmendukung Al-Zaytun yang baru sajamelakukan start. Maka pada periodelima tahun yang kedua porsi dana yangselama ini untuk pembangunan fisikdidistribusikan untuk empatperuntukan, yakni (1) pembangunankegiatan ekonomi tahap pertama, (2)pembangunan fisik dalam kampus, (3)pembangunan fisik luar kampus dan(4) pembangunan asrama bersama bagieksponen, guru dan karyawan AlZaytun.Dari empat peruntukan itu, duaperuntukan dicanangkan menghasilkankeuntungan yang akan menyubsidisilang dua peruntukan lainnya.Peruntukan ekonomi danpembangunan luar bandar mensubsidisilang peruntukan pembangunan dalambandar dan asrama bersama.Pertama, Pembangunan Ekonomi.Pengembangan ekonomi lima tahunfase kedua tetap menjadikan agribisnissebagai basis pengembangan, tanpamengesampingkan basis-basis lainseperti perdagangan dan sebagainya.Ada dua program utama yangditempuh, yakni program yanglangsung menghasilkan keuntungandan program persiapan pengembanganekonomi lima tahun berikutnya (2009-2013). Program pertama berupabudidaya itik petelur, perikanan danpertanian (termasuk di dalamnyaperkebunan). Target pencapaian yangdipasang per bulan 30 ribu itik yangdibudidayakan, mesti mampumenghasilkan 708 ribu telur danperikanan berkapasitas produksi 30 tonper bulan.Selain itik, ditargetkan pencapaianprogram ekonomi dengan modalsebesar-besarnya dan berharap meraihkeuntungan yang sebesar-besarnya.Keuntungan itu di luar program keduayang berorientasi pada breedingprogram atau peternakan sapi sehinggapada tahun terakhir mampumenghasilkan sapi-sapi unggulberkualitas unggul yang oleh Syaykh ASPanji Gumilang diistilahkan dengan F4. Nantinya sapi-sapi itulah yang akan Ldikelola oleh warga Al-Zaytun yangENTERAMutiara Pemikiran Syaykh Al-Zaytun“…makin banyakkader terdidikdengan jiwatoleran dan damai,semakin jayalahIndonesia. Semakintebal rasa cintadamai dantoleransi semakinkokoh Indonesia.Tidak ada lagi yangingin memisahkandiri dari Indonesia.Sebab, adanyakeinginan pisahdari Indonesiaadalah karenatidak adanyatoleransi dandamai.”34