Page 35 - Majalah Berita Indonesia Edisi 22
P. 35


                                    BERITAINDONESIA, 5 Oktober 2006 35bersedia mengembangkan ekonominyadi jalur peternakan.Kedua, Pembangunan DalamBandar. Pembangunan dalam bandarmaksudnya penyiapan fasilitas fisik didalam kampus Al-Zaytun pusat diIndramayu, kecuali asrama bersama.Selain pembangunan gedung-gedungperkuliahan dan asrama yang telahmemiliki nama dan pluskelengkapannya, fasilitas lain yangdibangun antara lain pelurusan danpelebaran kali di kawasan selatankampus. Rencananya, kali yang sudahada akan diperlebar menjadi 50 meterdengan kedalaman 5-6meter sepanjang 2 km.“Fasilitas itu selainberfungsi sebagai wadukpenampung air jugadirancang untuk bisadigunakan sebagai fasilitasolahraga dayung,” paparSyaykh.Ketiga, PembangunanLuar Bandar. Programpembangunan luar bandaryaitu pembangunansarana pendidikan di luarkampus pusat Al-ZaytunIndramayu. Pembangunan luar bandardirancang telah menghasilkankeuntungan sebelum tahun kelima.Keuntungan itu dicanangkan diperolehdari sekolah-sekolah dasar yang akandibangun di beberapa tempat, terutamadi kota besar. Sekolah-sekolah dasaryang akan dibangun itu adalah sekolahdasar yang diperuntukkan bagikalangan menengah ke atas.Sedangkan untuk fungsi sosial, gunamenampung anak-anak karyawan danguru, sekolah dasar bagi mereka dibukadi dalam kampus Al-ZaytunIndramayu. Sekolah dasar di KotaBesar itu bernama “Al-Zaytun GlobalElementary School” dengan sistemboarding school bagi siswa kelas IV,kelas V, dan kelas VI.Dalam jangka panjang, direncanakanKampus Al-Zaytun Indramayu akanmenjadi pusat pendidikan tinggi,Universitas Al-Zaytun Indonesia yangsudah berdiri sejak Juli 2005.Pendidikan dasar dan menengahdisebar ke berbagai daerah. Pada tahapawal telah dibuka enam fakultas, yakniFakultas Pertanian Terpadu, FakultasTeknik, Fakultas Kedokteran danKesihatan Masyarakat dan FakultasBahasa.Keempat, Asrama Bersama.Program asrama bersama ini sudahsejak lama dicanangkan. Namun padaperiode lima tahun kedua, program inimendapat perhatian serius. Konsepdasarnya, perumahan bersama yangada menampung keluarga-keluargakaryawan, guru dan eksponen plusmahasiswa yang indekos kepadapenghuni perumahan. Oleh karenaketerbatasan lahan, asrama bersama inidirancang berbentuk flat-vertikal. Adadua tipe yang direncanakan, yakni Tipe120 dan Tipe 72. “Perumahan yangdisebut asrama bersama itu juga untukmempersiapkan pembentukan desabaru,” kata Syaykh. Biayapembangunan untuk hunian ini pundisubsidi oleh keuntungan dari sektorpembangunan ekonomi danpembangunan luar bandar.Evaluasi Secara BerkalaUntuk dapat melihat keberhasilanpendidikan secara keseluruhan,diperlukan waktu yang panjang.Barometer untuk mengukur(mengevaluasi) suatu keberhasilan itupun beraneka ragam. Salah satu adalahalat ukur kenyataan dari output yangdihasilkan dalam kiprahnya dimasyarakat. Namun, yang jelas, demimengantisipasi keberhasilan yang harusdicapai sesuai target, mutlak dilakukanevaluasi yang terprogram secaraberkala.Al-Zaytun melakukan langkahlangkah evaluasi, bukan hanya evaluasiakademik yang diharuskan kurikulumtapi lebih dari itu, setiap pekan. Padasetiap Jumat pagi, seluruh civitas AlZaytun khususnya para pelaku didikberkumpul mengikuti program yangdisebut “Qobliyah Jum’at”.Qobliyah Jumat bukanlah bentukshalat ritual yang kebanyakan oranglakukan sebelum shalat jum’at,melainkan aktivitas evaluasi pekanantentang pendidikan yang dilaksanakanselama satu pekan. Dalam forum ini,Syaykh memberikan petunjuk, solusi,evaluasi, informasi, motivasi, danberbagai hal tentang apa saja yangbersinggungan dengan pendidikan.Bersama Dewan Guru dan instansiinstansi terkait tidak ada soal-soal yangtidak terpecahkan. Dalam forummingguan ini segala apa yangdirencanakan dan dilaksanakandievaluasi secara cermat. Sehinggasemua program dapat berhasil secaraoptimal.Selain evaluasi mingguan, pada setiaptahun juga dilaksanakan sidang Litbang(penelitian dan pengembangan). SidangLitbang ini mengikutsertakan seluruhunsur terkait di Al-Zaytun. Tujuannyamenyempurnakan kebijakan-kebijakanyang telah diambil pada masa setahunyang sudah lewat, sekaligusmenentukan program-program yangakan dilaksanakan satu tahunmendatang. Dengan demikiankeberhasilan dan kegagalan suatuprogram dalam tahap tertentu dapatsegera dievaluasi sehingga para pelakudidik dapat segera mengambil langkahlangkah konkret untuk tetap padaframe yang telah ditetapkan.Kemudian ada juga evaluasi tigatahunan. Siklus tiga tahunan ditempuh,sesuai kebijakan dalam halmemperingati milad (ulang tahun) AlZaytun. Siklus tiga tahun itu, menurutLENTERASYAYKH AL-ZAYTUN: “.. diera globalisasi ini, laju ilmupengetahuan dan teknologiseolah tak mampu direm.Siapa yang tertinggal akanditinggal.”
                                
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39