Page 44 - Majalah Berita Indonesia Edisi 22
P. 44
44 BERITAINDONESIA, 5 Oktober 2006 BERITA IPTEK Bayi berusia enam bulan itubernama Victoria Bateman. Iasedang duduk di atas sebuahbangku. Ibunya, Cheryl Bateman, mengatur posisi duduk anaknya agarbisa duduk dengan nyaman. Sybil Hart,seorang rekanan profesor dalam bidangperkembangan manusia yang sedangmelakukan penelitian mengenai bagaimana cara bayi berpikir, menyerahkan sebuah buku kepada Cheryl. \apa isi buku itu kepada saya,\kepada Cheryl. \ngan memandang ke arah Victoria,\Hart.Selanjutnya Hart menaruh sebuah boneka di pangkuan Cheryl dan menyuruhnya menimang-nimang boneka itu sambiltetap mengacuhkan Victoria. \yah, bayi kecil,\meluk dan mengayun-ayun boneka itu.Victoria, bayi kecil itu, awalnya, dia hanyamemperlihatkan senyumnya. Karena merasa masih tidak dipedulikan, Victoria kinimulai menendang-nendang. Tetapi ibunya tetap saja tidak melihatnya. Victoriaberhenti menendang, mukanya memerah,dan dia mulai menangis dengan kerasnya.Hart segera mengambil alih. \karang sudah selesai,\ngambil kembali boneka itu. Selama sepuluh bulan, Hart telah mengulangi skenario ini hingga ratusan kali. Hasilnyaselalu sama di setiap kasus, yaitu bayi kecilmemiliki perasaan cemburu. Bahkan Hartmenjadi tercengang setelah mengetahuibahwa anak bayi dapat memiliki emosiseperti itu, yang, sampai belakangan ini,dianggap tidak dimiliki seorang anak yangmasih bayi.Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di dalam pikiran seorang bayi. Hasilhasil penelitian itu \ter anak dan psikolog anak untuk memikirkan kembali cara pandang yang merekamiliki mengenai kemampuan emosionaldan intelektual yang dimiliki seorang bayi.Selama berabad-abad, bayi dilihat sebagaimahluk yang berpikir sederhana, yang semata-mata hanya meniru apa yang mereka lihat dan hanya menangkap emosiemosi yang mendasar, seperti senang, sedih, dan marah. Namun ilmu pengetahuan kini memberikan gambaran yangberbeda mengenai apa yang sebenarnyaterjadi di dalam jiwa dan kepala seorangbayi.Sebelum seorang bayi bisa mengucapkan kata pertamanya, bisa duduk atauberdiri, sebenarnya mereka telah dapatmengekspresikan berbagai macam emosi,seperti merasa cemburu, empati, danfrustasi. Seorang bayi juga sudah memilikikecerdasan yang jauh lebih rumit dariyang kita bayangkan sebelumnya. Seorangbayi berumur 4 bulan sudah bisa melakukan penarikan kesimpulan dan mampumenguraikan pola yang rumit. Mata mereka seperti palet warna seorang pelukis,yang memampukan mereka untuk mengetahui perbedaan kecil, khususnya padawajah, yang tidak dapat lagi dilihat olehorang dewasa atau anak yang berusia lebihtua. Sebelum bayi berumur 3 bulan, diadapat mengenali foto ibunya yang ada diantara foto-foto lain, secepat mengenalifoto yang diletakkan secara teratur. Danbagi para kakak, hati-hati, karena adik kalian yang masih kecil itu memiliki ingatanjangka panjang sehingga dia dapat sajamenyimpan dendam atas perbuatan jahatyang pernah kalian lakukan kepadanya.Hasil penelitian terbaru juga membuatpara dokter anak merubah cara merekamelakukan evaluasi terhadap bayi-bayiyang mereka rawat. Para dokter anak tidak lagi hanya memantau perkembanganfisik si bayi melainkan mereka kini lebihmemfokuskan lebih dalam pada kemajuanemosional si bayi. Penelitian menunjukkan bagaimana pengaruh kondisiemosi seorang bayi dapat mempengaruhikesehatan anak itu di kemudian hari.Anak bayi yang tidak bisa memenuhi\-emosi yang penting\SBanyak orang mengira kalau bayi yang berumurbeberapa minggu hanya bisa menangis. Tapiternyata mereka bisa melakukan lebih dari itu.MEMAHAMI Pikiran SI KECILhttp://www.flickr.com/photos/dawnm/