Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 22
P. 48
48 BERITAINDONESIA, 5 Oktober 2006Al Hilal HamdiKetua TimnasPengembanganBiofuelMomok ketergantungan yang luar biasa terhadap bahanbakar minyak (BBM) segera berakhir. Pemerintah lewat RAPBN 2007 telah menetapkan sektor energi sebagaiprioritas utama kebijakan. Al Hilal Hamdi seorang sarjanaperminyakan lulusan ITB Bandung tahun 1980, dipercayasebagai Ketua Tim Nasional Pengembangan Biofuel.teral, menyatakan kesediaan mendanaipengembangan biofuel. PT (Persero)Pertamina dan PLN menyatakan sanggupmenggunakan, menampung dan menyalurkan sebanyak apapun biofuel.Bahkan Pertamina mewajibkan pengusaha baru pompa bensin menjual biosolar, dan meminta pengelola pompa bensinlama menjual BBN dengan kandunganminyak sawit lima persen. Pertaminapada 20 Mei 2006 sudah mulai menjualbiosolar pada puluhan SPBU di Jakarta.Converter kit sebuah alat sebesarhandie-talkie yang cukup dipasangkan dikendaraan bermotor, supaya kendaraanbisa menggunakan biofuel, oleh pemilikhak patennya Pura Group asal Kudussudah memperkenalkan dan mengujicobanya langsung di lapangan. Hasilnya,penggunaan biofuel pada kendaraansangat memuaskan dengan sejumlahkelebihan.Sejumlah proposal pembangunan pabrik pengolahan BBN berbiaya ratusanjuta dollar AS kini sudah menumpuk dimeja Al Hilal Hamdi, yang juga menjabatKomisaris Utama PT PLN untuk segeradicermati.Loyal Kepada Satu TuanMajalah Berita Indonesia merupakanmedia yang berada di garis terdepanmenulis keharusan Indonesia mengatasikrisis BBM dengan solusi tunggal mencaribahan bakar alternatif (BBA) sebagaienergi alternatif.Kami menyebut kaharusan ini sebagaihikmah atas solusi krisis BBM. Sejakpenerbitan awal edisi kedua pada Juli2005 kami sudah menurunkan judulberita utama dalam bahasa yang elegan,“Habis BBM Terbit BBA”. Dan, terbuktilah, krisis BBM menemukan puncaknya yang paling perih di bulan Oktober2005 dengan kenaikan harga rata-rata200 persen. Peristiwa ini sangat membebani rakyat kecil.Setahun kemudian, isu BBA menghangat kembali. Tanpa sengaja dan tidakkami ketahui sebelumnya, ternyata telahdiadakan retret biofuel di Magelang.Padahal kami sudah memutuskan untukmenurunkan lagi berita utama biofuelsebagai “Energi Alternatif” di sampuldepan.Peta perjuangan pengangkatan citrabiofuel sebagai bahan bakar alternatifpada akhirnya mengerucut pada satunama, yakni Al Hilal Hamdi. Namanyamenjadi berita saat ini seiring demambisnis biofuel.Rubrik ekonomi berbagai suratkabarharian dan majalah, khususnya hariandan majalah ekonomi, akhir-akhir inibanyak menulis pergerakan bisnis perusahaan-perusahaan yang mendalamiagribisnis. Semua mengacu kepada kebijakan yang hendak Hilal lakukan.Di era Presiden Abdurrahman Wahid(1999-2001) Al Hilal Hamdi pernah duakali menempati pos menteri, yakni pertama sebagai Menteri Negara Transmigrasi dan Kependudukan, dan MenteriTenaga Kerja dan Transmigrasi hasil reshuffle kabinet 23 Agustus 2000. Iamerupakan menteri portofolio dari PartaiAmanat Nasional (PAN) pimpinan AmienRais, yang sedang menjabat sebagai WakilSekjen PAN ketika itu.Insinyur Al Hilal Hamdi lahir di Cilacappada 28 Maret 1954. Ia memulai aktivitasorganisasi politik sejak menjadi caretakerPresidium Ketua Dewan Mahasiswa ITBolusi pemecahan ketergantunganterhadap bahan bakar minyak(BBM) adalah mendalami bahanbakar nabati (BBN) sebagai bahan bakar alternatif. BBN biasa puladisebut sebagai biofuel, produk derivatifnya bisa berupa biosolar, biodiesel, bioetanol dan lain-lain.Sebelum menyampaikan pidato Rancangan APBN 2007, yang akan memberikan payung hukum yang kuat bagiBBN, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah terlebih dahulu pada rapatkabinet terbatas Senin (24/7) membentukTim Nasional Pengembangan Biofuel,dipimpin oleh Al Hilal Hamdi. Hilalkelahiran Cilacap 28 Maret 1954, adalahmantan menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001) dan Megawati Soekarnoputri (2001-2004).“Pak Al Hilal Hamdi adalah ketua timperumus pada waktu pertemuan biofueldi Hotel Losari di Magelang,” kata MenteriESDM Purnomo Yusgiantoro, yang mengumumkan hasil rapat kabinet sambilmemperkenalkan Al Hilal Hamdi kepadawartawan.Sejak retret Magelang 1-2 Juli 2006, isubiofuel terus menggelinding. Para pengusaha yang jeli mencium arah kebijakanpembangunan segera putar haluan mendiversifikasi usaha dan terjun menggelutibiofuel, seperti PT Eterindo Wahanatatahingga Putera Sampoerna, perusahaanrokok Gudang Garam dan lain-lain.Demikian pula para bankir lokal danasing serta lembaga keuangan multilaSBERITA PROFIL