Page 12 - Majalah Berita Indonesia Edisi 23
P. 12
12 BERITAINDONESIA, 19 Oktober 2006BERITA TERDEPANHabibie MengusikMacan Tidurasa’ bodo,” kata mantan Presiden Prof. Bacharuddin Jusuf Habibie mengulas kembalidialog panasnya dengan Letjen(Pur) Prabowo Subianto semasa menjabat Pangkostrad. Mimiknya yang lucu dan kerdipbola matanya bagai dakocan,menawan para audien, membuat mereka tertawa hampirsepanjang program Kick Andydi tayangan Metro TV, pekanlalu. Buku yang diterbitkandalam versi bahasa Indonesiadan Inggris itu habis di pasaran tidak lama setelah diluncurkan (21/9).Di dalam buku setebal 549halaman, berjudul Detik-detikMenentukan:Perjalanan Panjang Menuju Demokrasi, Habibie mengurai kembali dialognya dalam bahasa Inggris dengan Prabowo di Wisma Negara, Jum’at petang (22/5-98).“Ini penghinaan. Anda memecat saya sebagai PanglimaKostrad?” tanya Prabowo. Jawab Habibie: “Bukan dipecat,tetapi diganti.” Lanjut Prabowo: “Mengapa? Saya justruingin mengamankan presiden.” Habibie menukas: “Itutugas Pasukan PengamananPresiden yang bertanggungjawab kepada Panglima ABRI,bukan tugasmu…”“Presiden macam apa Andaini?” lanjut Prabowo. “Masa’bodo,” tukas Habibie dalamlogat Betawi. Prabowo masihpenasaran, mengatakan dengan nada agak tinggi: “Atasnama ayah dan mertua, sayahanya minta waktu tiga bulanuntuk tetap memimpin Kostrad.” “Tidak. Sebelum matahari terbenam nanti, semuapasukan Kostrad sudah harusdiserahkan kepada panglimabaru,” tegas Habibie waktu itu.Kata Habibie, pembicaraanmereka terhenti ketika stafkhususnya, Letjen (Pur) Sintong Panjaitan menerobos masuk, sembari menukas: “Jenderal, Bapak Presiden sudahtidak punya waktu lagi, haraptinggalkan ruangan….”Habibie tampil di layarMetro TV tanpa beban, berkumis tipis disemir hitam, mengenakan kemeja batik lenganpanjang dan kopiah hitamyang dipasang agak miring.itu keluar perintah: “Orang-orang tidak dikenal yang memasuki lingkungan istana dengan gerakan yang mencurigakan akan ditembak di tempat.”Prabowo, dalam wawancarakhusus dengan Media Indonesia (28/9), menyangkal merencanakan kudeta seperti yangdiungkap Habbie di dalambukunya. Tetapi dia membenarkan membawa surat Nasution. “Wajar kalau ada posisiyang kosong itu diisi,” kataPrabowo. Prabowo seakan menyesali pertemuan selama 10jam dengan Habibie di Jerman,karena pertemuan itu menjaditak berarti dengan munculnyabuku tersebut. Jum’at malam,Prabowo menyerahkan jabatannya kepada Letjen JohnyLumintang, Asisten OperasiPanglima ABRI. Lantas esokpaginya, pelantikan MayjenDjamari Chaniago, eks Panglima Kodam Siliwangi, menjadiPanglima Kostrad. KomentarPrabowo, yang lazim dilakukandi jajaran TNI, serah terimajabatan membutuhkan waktuuntuk menyusun laporan pelaksanaan tugas.Sangkalan Prabowo dibenarkan oleh Letjen (Pur) Syafrie Syamsuddin yang saat itumenjabat Panglima V Jaya.Kata Syafrie, kalau Prabowomelakukan kudeta, “saya yangakan menembak dia.” Syafrielebih percaya bahwa penggantian Prabowo karena alasan politik, sebab posisinya sebagai menantu Pak Harto akanmenyulitkan Habibie bilamana dia menjabat pos strategis di TNI. Alasan ini memang lebih masuk.Buku yang kata Habibie ditulis berdasarkan catatan hariannya, mengulas banyak halsemasa pemerintahannya. Wajahnya berubah sedih ketikaditanya soal hubungannya yangtidak harmonis lagi Pak Hartomenyusul pergantian kekuasaantersebut. Habibie menjawabpertanyaan Andy F. Noya, pemandu acara tersebut, mengatakan dia merasa sangat terhinakarena dicuekin oleh mentornya, Pak Harto. Kata Habibie,dia mengejar Pak Harto dariIstana ke Jalan Cendana, danpermintaannya untuk bertemuditolak oleh Pak Harto. PadahalHabibie sudah melakukan berbagai cara untuk memperbaikihubungannya dengan bapakangkatnya tersebut.Soal renggangnya hubunganmereka yang telah terjalin selama 56 tahun, kata Habibie, yangtahu pasti Pak Harto. Habibieyang selalu berusaha menemuinya hanya mendapat jawaban: “Sudahlah itu merugikan.”Pak Harto, pada suatu kesempatan bertemu (tahun2000), menjawab pertanyaanpenulis tentang hubungannyadengan Pak Habibie, mengatakan: “Saya sama sekali tidakmenyangka, seseorang yangsangat dekat dengan saya, tegamenghianati saya.”Seteru antara Habibie danPrabowo muncul kembali kepermukaan setelah peluncuranbuku tersebut. Prabowo mengancam Habibie: “Bila PakHabibie tidak mau meralat, saya akan tulis buku dengan versisaya dan biar masyarakat yangmenilai mana yang benar, manayang ngawur.” Sebaliknya, Habibie menegaskan: “Saya sudahjawab semua. Jadi saya tidakmenganggap perlu diadakanpertemuan. Saya kan nggakada masalah dengan Prabowo.”Tetapi semua yang ditulisHabibie di dalam bukunyamenjadi catatan sejarah buatgenerasi sekarang dan yangakan datang. SH“MBuku yang disadur B.J. Habibie dari catatanhariannya ketika menjabat presiden, bikinheboh. Muncul polemik dan kontroversi.Tetapi buku itu laris terjual.Pada usia 70 tahun, pria kelahiran Pare-Pare, Sulawesi Selatan ini, tampak masih segardan fit. Habibie mengungkapkan bahwa Prabowo membawa surat Jenderal Besar (mendiang) A.H. Nasution. Surat itumeminta Habibie mengangkatPangab Jenderal Wiranto untuk mengisi posisi wakil presiden yang kosong, JenderalSubagyo HS sebagai PangabABRI dan Prabowo sebagaiKepala Staf Angkatan Darat.Prabowo menemui Habibie tidak lama setelah menerimasurat mutasi. Habibie menyetujui penarikan Prabowo dari jabatan Pangkostrad hanya seharisetelah dilantik sebagai presidenmenggantikan Presiden Soeharto yang mengundurkan diri(21/5-98). Alasan Habibiemengganti Prabowo karenamendapat laporan dari PangabJenderal Wiranto tentang adanya gerakan pasukan Kostrad dilingkungan Istana yang dicurigainya sebagai upaya kudeta.Penulis saat itu—senja hariJum’at—menyaksikan penarikan anggota pasukan Kostraddan Kopassus yang ditempatkan berhari-hari di lantai bawah tanah (basement) tigagedung Sekretariat Negara,dipindahkan ke puluhan trukyang diparkir di pinggir jalan didepan kompleks Setneg. Saat