Page 51 - Majalah Berita Indonesia Edisi 23
P. 51


                                    BERITAINDONESIA, 19 Oktober 2006 51BERITA TOKOHkehendak rakyat.“Demokrasi ya seperti itu. Orang Islamtidak boleh memaksa non-muslim masukagama Islam. Jangankan orang lain, anaksendiri pun tidak boleh dipaksa,” kataRowi sambil menyitir sebuah peristiwa dijaman Rasul, terjadi di Madinah. Di situseorang bapak memaksa kedua anaknyamasuk Islam. Tetapi turun firman Tuhan,tidak ada paksaan di dalam beragama.Walau anak saja tidak boleh dipaksakarena agama tujuannya memberi ketenteraman dan kebahagiaan terutamabathin kepada manusia.Sedangkan sesuatu yang dipaksakantidak akan pernah menghasilkan ketenteraman bathin. Bahkan, yang terjadikemunafikan. Sebab, secara fisik bisa sajadipaksa tetapi hati tidak bisa dipaksa.Tujuan tidak tercapai tetapi kemunafikanmerajalela. Agama adalah pilihan, tidakbisa dipaksa. Karena itu setiap hasilpilihan harus ditanggung sendiri.“Jadi silakan pilih. Kalau memilihpilihan Allah, risikonya pada Allah. Jadiyang namanya kebebasan seperti itu. DiIndonesia harus seperti itu,” kata Rowi.Karena manusia diberi kebebasanuntuk memilih berarti pilihan selalutersedia lebih dari satu, paling tidak dua.Dan memang, menurut Roem Rowi berdasarkan hasil ilmu Tafsir disimpulkan,ini tertuang dalam kitab Al-Qur’an, Allahmembuat segala sesuatunya plural, majemuk, berjodoh-jodohan atau berpasangpasangan.Malahan, prinsip Tuhan membuatberpasang-pasangan sesungguhnya bukan hanya berlaku bagi kehidupan manusia. Tetapi juga bagi binatang dan mahluklainnya. “Yang tunggal itu hanya Allah,yang esa hanya Allah. Oleh karena itu kitatidak boleh memaksa. Kalau ada keinginan membentuk negara Islam di Indonesia, ini perlu dipelajari. Secarakonstitusional bisakah kita mengajakrakyat,” urai Rowi.Rowi menilai kebanyakan umat masihmemposisikan ajaran agama sebagaiilmu, bukan perilaku. Padahal, semestinya, ajaran agama menyatu denganilmu. Sehingga hidup pun menjadi bisadikendalikan oleh ajaran agama.Banyak ilmuwan barat yang ahli tentang ke-Islam-an tetapi tidak beragamaIslam. Di sini berbeda. Banyak orang yangmengaku orang Islam, tahu ajarannya,tahu hukumnya tetapi tujuannya untukhidup berdampingan secara damai dantoleran dengan siapa saja tidak diwujudkan.MoralitasSebagai pakar ilmu bidang Tafsir danUlumul Al-Qur’an paling terkemuka diIndonesia, Roem Rowi menyebut AlQur’an secara riil baru turun dan diterimaRasulullah 15 abad yang lalu. Tetapi nilai,hikmah, dan mutiaranya telah hadir jauhsebelum itu, yaitu bersamaan dengankehadiran manusia pertama di planetbumi.Roem Rowi mendasarkan alasannya,bahwa kehadiran Al-Qur’an semata-matakarena manusia, untuk manusia, danhanya menggarap manusia. Manusiaadalah segala-galanya bagi Al-Qur’an.Kehadiran Al-Qur’an pasti akan berimplikasi global dan total.Kemudian secara etimologi maupunterminologi, Al-Qur’an adalah himpunandan capita selecta, himpunan hikmah danmutiara kebenaran ajaran yang pernahditurunkan oleh Al Khalik kepada setiapNabi dan Rasul.Al-Qur’an diturunkan untuk menuntundan membimbing umat manusia menujusuatu tujuan yang akan mampu mempertahankan harkat dan martabatnya yangteramat mulia lagi berkualitas, membahagiakan, mensejahterakan, sertamenyelamatkan manusia dari hal-halyang menyesatkan. Dengan Al-Qur’ansetiap muslim mampu membuat dirinyalebih bernilai, daripada ribuan atau jutaanorang manusia lain asal siap mendapatkan sentuhan-sentuhan Al-Qur’an dalamsegala aspek kehidupannya.Penyelami Rahasia Al-Qur’anKendati sudah malang melintang sebagai ahli tafsir terkemuka, hingga dijulukisitus Tokoh Indonesia sebagai “PenyelamiRahasia Al-Qur’an”, Roem Rowi suatuketika pernah seolah sedang diuji salahseorang mahasiswanya.Dalam perkuliahan, mahasiswa itumenyatakan pendapatnya, bahwa AlQur’an sudah bukan lagi kitab suci, karenaisinya tidak sistematis, dan di dalamnyabanyak sekali pengulangan misalnyatentang Nabi Adam dan Iblis di surat AlBaqarah.Roem Rowi mulanya menanggapinyadengan mengajukan pertanyaan enteng,“Apakah Anda sudah sarapan.” Si mahasiswa sempat tersentak kaget, tak mengiraditanya demikian dan bingung apa hubungannya antara sistematika Al-Qur’andengan sarapan pagi, tapi dijawab sajaoleh mahasiswa, “Sudah, Pak”.Rowi lalu melanjutkan, mengatakan,“Baiklah, mulai hari ini dan seterusnyajangan mengulang lagi sarapan Anda.”“Lho, kenapa, Pak,” tanya si mahasiswa.“Anda kan tidak setuju dengan pengulangan Al-Qur’an,” kata Rowi. “Andabilang Al-Qur’an itu tidak sistematis.Sistematis itu artinya mengikuti salahsatu sistem. Kalau menurut Anda sistematik itu adalah bab satu, dua, tiga danseterusnya, lalu kesimpulan dan saran,serta daftar pustaka. Kalau sistematikanya Al-Qur’an harus begitu, berarti Andameminta Allah SWT belajar sama Anda,”kata Roem Rowi yang pernah menitikkanair mata tatkala berada di dalam Ka’bah.Mahasiwa itupun tak lagi melanjutkanargumentasi.Roem Rowi pernah memiliki kesempatan berada di Ka’bah secara unik sebabperistiwa sejenis ini teramat sangat langkabagi manusia biasa. Biasanya memasukiKa’bah hanya bisa dilakukan oleh kepalanegara, presiden dan tamu-tamu Kerajaan Saudi Arabia.Pada suatu ketika Roem Rowi terpilihmewakili Asia Tenggara menjadi hakimMTQ Internasional di Mekkah, tahun1993. Sebagai anggota Tim ia diberikesempatan masuk ke Ka’bah. Ia takmenyangkanya sama sekali sebab takpernah diumumkan sebelumnya.Di dalam Ka’bah Rowi tak melihat apaapa. Gelap, yang ada hanya barangbarang peninggalan Zaman Nabi Muhammad SAW. Seperti pedang emaspeninggalan zaman kerajaan Islam, dantiang penyangga dari kayu yang usianyaleboih dari 1.000 tahun, atau sejak erasahabat Nabi.“Ketika berada di dalam Ka’bah perasaan saya biasa saja. Tetapi karena kesempatan itu di luar dugaan saya, tanpa terasa saya menangis,” kata Rowi. „ TI/HTBiodata:Nama : Prof. Dr. HM Roem Rowi, MALahir : Ponorogo, 3 Oktober 1947Agama : IslamJabatan : Guru Besar IAIN Sunan Ampel,SurabayaIstri : Nurul FatimahPendidikan:‰ S1 Universitas Islam Madinah (1971)‰ S2 Universitas Al-Azhar, Kairo (1973)‰ S3 Universitas Al-Azhar, Kairo (1989)Karya Ilmiah:1. M. Abdul Wahab dan Gerakan Tajdidnya2. Surat Yasin, Tafsir, Rahasia dan Hikmahnya3. Hamka Dalam Karya Monumental Tafsir AlAzhar4. Al-Qur’an, Manusia, dan Moralkitas5. Spektrum Al-Qur’an6. Sejarah Sosial Rukun Islam7. Menafsir Ulum A-Qur’an8. Ragam Tafsir Al-Qur’an9. Beberapa Artikel dalam beberapa jurnalterakreditasiAlamat:Jalan Wisma Pagesangan VII/7 Surabaya,Jawa TmurTelp. (031) 829.0377
                                
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55