Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 23
P. 53
BERITAINDONESIA, 19 Oktober 2006 53BERITA HANKAMTantangan TNI di Usia 61 TahunDalam usia ke 61 tahun, TNItetap menjadi pilarketahanan negara dangarda terdepan dalammengawal NKRI. Di tengahkungkungan keterbatasan,TNI tetap dituntut untukmeningkatkanprofesionalisme.emarin, 5 Oktober, TNI memperingati ulang tahun ke 61secara sederhana tetapi cukupmeriah di tengah kekhidmatan ibadah puasa. Upacara peringatandipusatkan di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta. Tema peringatan tahun ini:“Dengan Landasan Semangat Profesionalisme dan Soliditas yang Mantap TNISenantiasa Siaga Menjaga KedaulatanBangsa dan Keutuhan Wilayah NKRI”.Upacara peringatan yang sama digelarsecara serentak di setiap Komando Daerah (Kodam) dan Komando Resimen(Korem) di seluruh Indonesia.Acara-acara yang digelar pra peringatan, antara lain, lomba menembak, gerakjalan sehat bagi para prajurit, lomba paduan suara, melukis, mengarang serta baca puisi bagi anak-anak sekolah dasar dibawah naungan Dharma Pertiwi. Lombauntuk tingkat anak-anak berlangsungbersamaan dengan Rapim TNI di MabesCilangkap (20-21/9).Rapim kali ini, kata Panglima MarsekalDjoko Suyanto, berbeda dengan RapimRapim sebelumnya, karena melibatkan1.300 perwira, mulai dari pangkat Kolonelsampai Jenderal. Mereka diikutsertakanagar bisa mempersiapkan diri menghadapi tugas-tugas di masa datang yang berkaitan dengan percaturan global. “Perkembangan sekarang, konflik global disuatu kawasan juga sangat berpengaruhpada belahan dunia lain. Karena itu, TNIharus menata diri mengantisipasi keterkaitannya di dalam kancah percaturanglobal tersebut,” kata Djoko Suyanto.Marsekal Djoko menjamin bahwa TNIakan selalu mengambil kebijakan danbertindak sesuai UU No.34/2004, termasuk keikutsertaannya di dalam misiperdamaian PBB di Libanon. “Keikutsertaan pasukan TNI untuk menjagaperdamaian dunia tidak hanya di Libanon, tetapi juga di kawasan-kawasan lain.Sekarang, kebetulan Libanon yang diamuk konflik,” tambahnya.Isu lain yang dikemukakan Panglima,masalah demokratisasi, HAM dan terorisme yang membuat negara-negara di duniasemakin kuatir. Indonesia mengalamikejadian, seperti aksi teror, penentuan hakpilih TNI dan peradilan umum bagiprajurit TNI. Di tingkat nasional menurutDjoko Suyanto, konflik-konflik, baikvertikal maupun horizontal, dalam duatahun terakhir dirasakan menurun. Meskidemikan, TNI akan selalu siap menghadapi segala acaman yang timbul demimempertahankan keutuhan NKRI.Dalam Rapim tersebut, TNI juga menerima masukan dari para senior—dariangkatan 45 yang diwakili Letjen (Purn)Sayidiman, Laksamana (Purn) M. Arifinmewakili generasi penerus dan KolonelMoeldoko mewakili generasi muda TNI.Dalam pidato penutupan Rapim, Marsekal Djoko mengatakan, dari ketiga generasi, TNI masih terikat kuat oleh benangmerah kesamaan pandangan tentang jatidiri TNI. “Benang merah jati diri TNI daridulu hingga sekarang masih kuat dantidak pernah putus,” kata Marsekal Djoko.Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono,dalam arahan pada Rapim, memaparkantantangan nasional dan peran TNI saat inidan masa mendatang. Susilo mengemukakan beberapa masalah, seperti Tansformasi Indonesia dalam Era Globalisasi,Agenda Nasional, Tantangan TerhadapKeamanan Nasional, Modernisasi danPembangunan Kekuatan TNI.Kata Presiden, Indonesia pada abad iniharus kuat dalam segala bidang; termasukbudaya dan teknologi, persatuan danharmonisasi sosial, demokrasi dan politik,pertahanan dan keamanan, serta dalamperan internasional.Presiden menilai pertahanan dan keamanan harus kuat, untuk itu perlumodernisasi di bidang pertahanan, misalnya dalam hal Alutsista, agar bangsa Indonesia tidak dianggap remeh oleh bangsalain. Namun Presiden menginginkan moderninasi tersebut sejalan dengan kemampuan anggaran negara. Salah satualternatif modernisasi Alutsista, mendayagunakan industri pertahanan dalamnegeri.Presiden menekankan dua isu kritisbagi TNI—tentang pengerahan dan penggunaan TNI, termasuk untuk apa, keputusan siapa? Haruskah kekuatan TNIselalu digunakan? Kedua, militer danpolitik. Untuk itu dia berpesan agar terusmenyukseskan reformasi dan mengambilpelajaran dari masa lalu.Presiden Susilo meminta TNI berhentibermain politik praktis. “Teruskan dansukseskan reformasi. Jangan mundur.Demokrasi harus tetap mekar. Hormatihukum dan hak asasi manusia,” kataPresiden SBY. SBKfoto: berindo wilsonSederhana dan Khidmat: Suasana upacara HUT TNI Ke 61 di Mabes TNI Cilangkap.