Page 49 - Majalah Berita Indonesia Edisi 23
P. 49
BERITAINDONESIA, 19 Oktober 2006 49BERITA NEWSMAKERevolusi teknologi yang dipercepat. DiIPTN Habibie mengusung filosofi dasar“bermula dari akhir dan berakhir dariawal”.Secara strategis Habibie memilih bermain di produksi pesawat terbang ukurankecil, berbaling-baling pula, tak inginfrontal dengan raksasa industri pesawatterbang seperti Airbus, Boeing, atauMcDonnel sebab pasti akan kalah. Akantetapi, kejelian mengambil pangsa pasarpesawat jenis commuter berjarak tempuhpendek hingga menengah, atau kelas regional, ini mengkhawatirkan industripesawat terbang besar lain.Lewat IMF dititipkanlah pesan untukmengkerdilkan IPTN dengan cara menghentikan subsidi. Sampai-sampai ketentuan itu tertuang dalam LoI-IMF, saatHabibie justru sedang siap-siapnya mendesain jenis pesawat terbang baru bermesin jet berkapasitas 130 orang penumpang, disebut N-2130.Bukan Habibie namanya kalau tak kontroversial. Kendati sejak kedatangan keIndonesia ia disokong penuh oleh kaumteknolog, baik yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII) maupunPerhimpunan Ahli Teknik Indonesia(PATI), Habibie pada akhirnya memilihterlibat dalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan duduk sebagaiKetua.Gerbong kedua yang disiapkannya adalah orang-orang sedaerah, hingga Habibieyang getol menggelorakan peningkatansumberdaya manusia, atau SDM, sempatdiplesetkan orang menjadi Semua DariMakassar (SDM).PII dan PATI adalah adalah dua organisasi profesi keteknikan yang memobilisasi para teknolog dan teknokrat untukmendukung program-program Habibiemenjadikan teknologi sebagai elemenkunci pembangunan. Kedua organisasi inimenyediakan rumah yang teduh dannyaman bagi Habibie untuk memaparkanide-ide pembangunan nasional.Akan tetapi sebagaimana ketika pindahke lain hati, dengan bersedia duduk sebagai Ketua Umum ICMI, sejarah seolahberulang kembali tatkala Habibie “harus”meninggalkan mentor politiknya PakHarto di tahun 1998. Peristiwanya singkat sekali, saat terjadi berbagai gejolaksosial politik di tanah air. Eskalasinya semakin meningkat saat Pak Harto mengadakan kunjungan kenegaraan ke Mesir.Sebagaimana sudah ditulis oleh berbagai media massa, termasuk yang tertuang dalam buku Detik-Detik YangMenentukan, Jalan Panjang IndonesiaMenuju Demokrasi, berisi catatan harianBJ Habibie saat menjadi Presiden ke-3 RI,Pak Harto sesungguhnya sudah mempunyai agenda yang baik untuk Habibie.Untuk menyelesaikan gejolak sosialpolitik yang sudah dimulai tahun 1997,yang mencapai puncaknya dalam kerusuhan massal 13-14 Mei 1998, Pak Harto merencanakan akan mengundurkan diri secara baik-baik dan mendudukkan Habibiesebagai pengganti.Tetapi, sebelum mundur, Pak Hartomasih akan memenuhi dulu tuntutan reformasi dengan membentuk kabinet baru,sebagai pengganti Kabinet PembangunanVII. Semua sudah diagendakan denganrapi. Kepada Habibie sudah diperintahkan untuk siap-siap menghadiri acarapelantikan anggota kabinet baru.Rencana agenda ini lalu dibawa olehHabibie ke rumah diperlihatkan ke sejumlah menteri. Tetapi, para menteri yangsedang menjabat, dan rencananya masihakan didudukkan lagi untuk menjabat,jumlahnya belasan orang, sepakat menandatangani pernyataan untuk takbersedia lagi duduk dalam kabinet karenamereka sudah mempunyai agenda lain.Pak Harto jelas tak suka. Dan karenayang memperlihatkan tanda tangan penolakan adalah Habibie, Pak Harto dengansegera mengubah rencana. Tanpa diberitahu sebelumnya kepada Habibie, PakHarto tiba-tiba menyatakan pengundurandiri, dan meminta Ketua MahkamahAgung untuk melantik Habibie sebagaipresiden baru.Kekesalan Pak Harto rupanya belumsampai di situ kepada Habibie. Sebab,MPR yang pada Maret 1997 mengangkatSoeharto menjadi Presiden, saat menggelar sidang istimewa salah satu ketetapannya adalah mengusut tindakan korupsi yang diduga dilakukan para pejabat,termasuk mantan Presiden Soeharto.Penyebutan nama dianggap Pak Hartosebagai sebuah keganjilan.Keganjilan berikutnya kepada mantandidikannya ini adalah, Keputusan Presiden (Keppres) pertama yang ditandatangani Habibie selaku Presiden adalah,perintah pelaksanaan pemeriksaan dugaan korupsi terhadap mantan PresidenSoeharto.Jadilah hingga kini, persahabatan secara pribadi, keluarga, bisnis, dan kenegaraan yang terjalin antara Pak Hartodengan Habibie selama puluhan tahun,putus di tengah jalan. Pak Harto seolahtak mau memaafkan Habibie dalamkesempatan silaturahmi berlebaransekalipun.Maka ketika Habibie meluncurkancatatan pribadi selama menjabat presiden, di situ sekaligus ia mencetuskan pulacurahan hatinya kalau-kalau sangat inginbertemu dengan Pak Harto. Habibiemenyebut ia manusia biasa pula, yangselalu merasakan ada gejolak hati yangsangat kuat tatkala sedang berada diJerman, atau di Jakarta, lalu mendengarPak Harto jatuh sakit, mengalami pendarahan lambung, dioperasi, terbaringdirawat di rumah sakit, menikahkan cucudan lain sebagainya tetapi tak pernahboleh dibesuk oleh Habibie.Lewat bukunya yang baru berisi 70persen catatan pribadi Habibie telahberpolemik dengan sejumlah orang,terutama mantan Pangkostrad PrabowoSubianto. Lewat bukunya muncul puladugaan Habibie masih berkesempatanmeraih kembali kursinya yang sempathilang, pada Pemilu tahun 2009 nantimelalui gerbong sejumlah partai Islam,dan dengan memanfaatkan mesin politikutama ICMI dan SDM.Habibie memang punya kans besaruntuk meraih kembali kursi yang sempathilang, hanya karena dahulu ia melepaskan sebuah kerikil kecil di sepatu yaituprovinsi Timor Timur. Demokratisasiadalah desain besar yang berhasil diletakkan Habibie di usia singkat kepemimpinannya.Tetapi dapat bersua kembali denganPak Harto. Sebab menurut orang-orangdekatnya, Habibie bukanlah seorangbrutus sebagaimana dituduhkan sejumlahorang. HTBioadata:Nama : Bacharuddin Jusuf HabibieLahir : Parepare, Sulawesi Selatan, 25Juni 1936Agama : IslamJabatan : Pendiri dan Ketua Dewan Pembina The Habibie CenterAyah : Alwi Abdul Jalil Habibie,Ibu : R.A. Tuti Marini PuspowardoyoIstri : dr. Hasri Ainun HabibieMenikah : 12 Mei 1962Anak : 1. Ilham Akbar 2. Thareq KemalCucu : Empat orangPendidikan :fl SMA, Bandung (1954)fl Mendapat gelar ‘Diploma Ingenieur jurusan Konstruksi Pesawat TerbangRheinisch-Westfaelische Technische,Aachen, Jerman Barat (1960)fl Doktor Ingenieur dari Rheinisch-Westfaelische Technische Hochschule, Aachen, Jerman Barat (1965)Karya Tulis:fl Plastizitats-Reduktionsfaktor bei Stabilitutsproblemen, Hamburger, 1967fl Einfuhrun in die Finite Elementen Methode Ausgabe, Vortrage, 1968.Alamat Rumah:Jalan Patra Kuningan XIII No. 1 JakartaSelatan