Page 44 - Majalah Berita Indonesia Edisi 23
P. 44


                                    44 BERITAINDONESIA, 19 Oktober 2006BERITA DAERAHMembela TKIMenyangkut Harga Diri BangsTidak kurang dari 200 ribu TKI bekerja di Sabah MalaysiaTimur. Mereka disiksa dan diperlakukan secara tidakmanusiawi. Pemerintah sendiri, seperti tidak seriusmenangani permasalahannya.esungguhan Pemerintah untuk menangani kasus yangmenimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja diluar negeri sepertinya sangat diragukan.Entah itu di Sabah Malaysia Timur ataudi negara Timur-Tengah. Meski sudah ada16 Menteri yang datang berkunjung keNunukan, Kalimantan Timur. Begitu jugadengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, danPresiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono,sudah datang melihat secara langsungpermasalahan TKI yang diusir ke Nunukan. Namun, hingga sekarang, belum adatindakan yang dilakukan PemerintahPusat untuk mengubah nasib anak bangsayang bekerja di negeri jiran itu.Bagi Pemerintah Daerah (Pemda)Kabupaten Nunukan sendiri, permasalahan TKI merupakan persoalan yang takhabis-habisnya. Padahal, kata SekretarisDaerah Kabupaten Nunukan, Drs Zainuddin HZ, M.Si yang didampingi KasubagHumas, Kaharuddin, SS, sebenarnya,kasus TKI bukan hanya urusan daerah.“Pemerintah pusat harus turun tangan,karena ini menyangkut harga diri danmartabat bangsa. Ini, permasalahan serius yang harus segera ditangani Pemerintah Pusat untuk melakukan pembicaraandengan Pemerintah Malaysia guna memanusiakan manusia, yaitu bangsa Indonesia yang bekerja di Malaysia,” katanya.Soalnya, tidak menjadi rahasia lagi, berbagai tindak kekerasan, penganiayaan danperlakuan tidak manusiawi, dialami paraTKI. Itu pun, belum membuat jera, terbukti dari banyaknya calon TKI yangmembanjiri kota Nunukan. Mereka seolah-olah sudah kehabisan pilihan hidup,sehingga, “Daripada mati kelaparan dikampung, lebih baik hidup sengsara dirantau”.Padahal, ribuan bahkan puluhan ribuTKI dideportasi ke Nunukan. Seperti yangdiuraikan Drs Zainuddin HZ, M.Si – tak satu orang pun yang pulang membawa hasil.“Tidak kurang dari 200 ribu orang TKIbekerja di Sabah. Jumlah ini, hanya TKIyang terdaftar secara resmi. Sementarayang tidak tercatat atau disebut sebagaipendatang haram, jumlahnya bisa dua kalilipat,” papar Sekda Kabupaten Nunukan inikepada SL Pohan, dari Berita Indonesia.Masuknya TKI di negeri bekas jajahanInggris itu tak ubahnya ibarat ikan masukbubu, masuk gampang, tetapi untuk keluar sangat sulit. Lihat saja mereka yangdideportasi ke Nunukan, setelah selesaimengurus dokumen, mereka pasti kembali berangkat ke “Sebelah” (Sebutan masyarakat Nunukan untuk Sabah-red).Cara yang digunakan perusahaan ataupengarah tenaga kerja untuk mengikatTKI supaya tetap bertahan atau mempunyai ketergantungan kepada Sabah, menurut penelitian Zainuddin adalah, memberi upah yang pas-pasan dan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sebab,jika upah mereka (TKI-red) tinggi, dan begitu ada pengusiran atau deportasi,mereka pasti tidak mau kembali lagi, kaPencari Kerja. Ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) turun Naik Sepeda Motor. Presiden SBY naik sepeda motor ketika berkunjung ke Sei Nyamuk Kec. SebatikIndonesia, Kab Nunukan Prov Kaltim.K
                                
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48