Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 23
P. 43


                                    BERITAINDONESIA, 19 Oktober 2006 43Sumut JagaStok BBMGubernur Sumatera Utara DrsRudolf Pardede, memberikan perhatian serius akan ketersediaanbahan bakar minyak (BBM) di wilayahnya selama Ramadhan 1427 H tahun ini. Dia meminta kepada Pertamina Unit Pemasaran I Medan agarmenjaga keamanan stok BBM.Selain Pertamina, Gubernur jugameminta kepada PLN untuk tidakmelakukan pemadaman listrik selama Ramadhan sampai Idul Fitrimendatang. “Pertamina kita harapkan menjaga stok ini. Jangan sampaiumat muslim sedang menjalankanpuasa terganggu karena ketidaktersediaan BBM,” ujar Rudolf MPardede di Kantor Gubsu, Senin (25/9), seperti ditulis Harian Waspada,Medan (26/9/2006).Selain menjaga stok BBM, Rudolfjuga meminta Pertamina mengawasipenimbunan-penimbunan yang dilakukan oleh oknum tertentu yangmemanfaatkan kesempatan untukmeraih keuntungan pribadi. Menurutnya, menjelang hari-hari besaragama biasanya terjadi lonjakan pemakaian BBM sebagaimana terjadi ditahun-tahun sebelumnya. Untukitulah, Pertamina perlu mengambillangkah-langkah mengantisipasi haltersebut. Sehingga BBM yang dibutuhkan oleh masyarakat senantiasadapat terpenuhi.Gubernur juga meminta Pertaminamenyosialisasikan penggunaan gassecara terus-menerus. Karena pemerintah secara bertahap sudah mengurangi kuota minyak tanah dalamrangka mengalihkan penggunaanbahan bakar dari minyak tanah menjadi gas.Sehubungan dengan itu, Pertaminatelah membentuk tim Satgas/Poskopemantauan distribusi BBM dan NonBBM sejak H-15 sampai H+15. Timini bertugas melaksanakan pemantauan, pengawasan terhadap situasidan kondisi penyaluran BBM danelpiji. „ SBLINTAS MEDIA DAERAHJabar BelumPerlu OP BerasGubernur Jawa Barat H. Danny Setiawan Selasa (25/9) mengatakan,Jawa Barat belum perlu melakukanoperasi pasar. Sebab stok pangan,khususnya beras di Jabar masih mencukupi, bahkan surplus. “Kondisipangan di Jabar, khususnya padi, masih surplus. Jumlahnya masih sekitar6 juta ton. Sedangkan kebutuhan hanya4,5 juta ton,” kata Danny.Gubernur Jabar mengakui, ketahanan pangan bukan hanya terkait dengan soal produksi. Meski Jabar surplus beras, kenyataannya masih adasebagian masyarakat yang tidak bisaterpenuhi kebutuhan pangannya. Contohnya di Sumedang, Garut, Ciamisdan beberapa daerah, di mana penduduknya banyak yang tidak mampu lagimembeli beras.“Faktor distribusi, tingkat dan bagaimana struktur konsumsi masyarakat,selain faktor keamanan, juga menentukan. Bisa saja terjadi, produksipangan kita over supply (berlebih,red), tapi di sisi lain malah mencuatkejadian rawan daya beli,” tuturnya,demikian tulis Harian Pikiran Rakyat,Bandung, Rabu ( 26/9/2006).Jadi, kata Danny, peningkatan kebutuhan (demand) pangan tidak bisadipenuhi hanya dengan situasi produksi yang berlebih. “Ini erat kaitannyadengan daya beli masyarakat. Sekarang, masalahnya adalah bagaimanamenghilangkan kemiskinan masyarakat. Jangan sampai istilah ayammati di lumbung padi benar-benarterjadi di Jabar,” ujarnya. „ SBYang TergusurMalSurabaya adalah wujud kota metropolitan yang kian gemerlap. Disudut-sudut kota kini berdiri pusatperbelanjaan dan mal yang menawarkan berbagai rupa dagangan. Namundi balik kemegahan mal dan pusatperbelanjaan kelas atas, menimbulkan kecemasan dan kerugian bagipedagang tradisional. Meski WalikotaSurabaya Bambang DH, meyakinkanbahwa kehadiran mal tidak akanmematikan pedagang tradisional.Tampaknya argumen Bambang,mentah dan sangat bertentangandengan apa yang dirasakan olehpedagang tradisional. Para pedagangmengeluhkan pendapatan merekayang menurun tajam, terutama padabulan Ramadhan ini. Pedagang mengaku, biasanya pada saat menjelangpuasa pendapatannya naik sampai 50persen. Namun ketika masuk bulanpuasa sekarang ini pendapatannyamelorot hingga 50 persen. “Kalausetiap pedagang ditanya satu-persatu,semua pasti mengeluh karena omsetnya menurun. Biasanya bisa mencapai Rp 500.000 per hari, tapi sekarang untuk dapat Rp 200.000 sajasulit,” jelas HM Rasul, Ketua AsosiasiPedagang Pasar Seluruh Indonesia(APPSI).Pedagang yang merasa terpukulberat adalah pedagang Pasar Blauran,Pasar Wonokromo, Pasar Tambakrejo, Pasar Kapasan dan lainnya.Bahkan, pedagang yang biasanyamenjual sembilan bahan pokok,barang-barang kelontong mulai menurun tajam. Pihaknya sudah meminta berkali-kali kepada walikotauntuk mengatur mal yang dianggapsebagai biang kemerosotan omsetmereka, tapi tak direspons. “Kamidatang baik-baik untuk mengajakbicara, tapi ditolak mentah-mentah.Dia itu walikota pedagang atau walikota mal,” kritik Rasul, seperti dituliskoran Surya terbitan Surabaya, Rabu(26/9/2006). „ SBBERITA DAERAH
                                
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47