Page 47 - Majalah Berita Indonesia Edisi 23
P. 47
BERITAINDONESIA, 19 Oktober 2006 47BERITA LINGKUNGANKalteng Masih BerasapKualitas udara di Palangka Raya memasukikategori berbahaya. Ribuan hektar hutanmasih terbakar.OrangutanMenungguKudeta UsaiPemulangan 46 orangutan asal Indonesia yangdiselundupkan ke Thailand tertunda, menyusulkrisis akibat kudeta militer di negara tersebut. Demikian dilaporkan Kompas, 22 September 2006.Padahal sedianya, rombongan dari Thailand ituakan disambut Ny AniYudhoyono di Base OpsPangkalan Udara HalimPerdanakusuma, Jakarta,Sabtu (23/9).Menurut keteranganpers Departemen Kehutanan bersama YayasanSwara Hijau, KBRI diBangkok menyampaikansituasinya tidak memungkinkan. Maka, MenteriKehutanan MS Kaban memutuskan pemulanganditunda hingga situasipulih.Dari 53 orangutan asalIndonesia di Thailand, hanya 46 ekor yang bisa dipulangkan. Sisanya terkena hepatitis. Berdasarkanketentuan karantina dankesehatan hewan, hewansakit tidak boleh masuk kewilayah Indonesia. RHemerintah ProvinsiKalimantan Tengahtampaknya mulaiangkat tangan karena kondisi kabut asap yangkian memburuk. Mereka kewalahan memadamkan titiktitik api di seantero wilayahtersebut, dan mengharapkanpemerintah pusat ikut membantu. Demikian laporan Republika, 28 September 2006.Menurut harian ini, kualitasudara kota Palangka Raya sudah berbahaya, dengan nilaiIndeks Standar PencemaranUdara (ISPU) yang dipasang dipusat kota sebesar 432, jauh diambang batas yang ditentukanyakni 300.Meski nilai ISPU hanya bisadiperoleh di Kota PalangkaRaya, karena di daerah laintidak dipasang alat pemantauISPU, namun dapat dilihatbahwa di wilayah-wilayah lainnya di Kalteng, asap masihpekat.Gubernur Kalteng AgustinTeras Narang sudah denganjelas memohon bantuan pemerintah pusat untuk melakukansegala upaya guna memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya, termasukperalatan lapangan dan biayanya.Sejauh ini, upaya untukmenghentikan kebakaran hutan itu sudah dilakukan termasuk membuat hujan buatandan memadamkan api denganbom air. Kebakaran hutan diwilayah itu belum ada tandatanda akan berakhir. Bahkandilaporkan mengancam sepanjang jalan Trans Kalimantan,yang menghubungkan SampitPalangka Raya.Selain itu, di sepanjang kanan kiri jalan Trans Kalimantan antara Sampit, KabupatenKatingan, hingga memasukiKota Palangka Raya banyakwarga yang membakar lahansecara sporadis.Sejumlah rute penerbanganjuga dilaporkan terpaksa menunda jadwal penerbangan.Beberapa bandara di Kaltengyang terhambat itu adalahBandara Tjilik Riwut PalangkaRaya, Bandara H. Asan Sampit dan Bandara PT Indo MuroKencana Puruk Cahu. Beberapa penerbangan bahkansampai dibatalkan karena pesawat tidak dapat mendaratakibat asap terlalu tebal.Di beberapa lokasi, kebakaran lahan bahkan merambatsampai ke sekitar perumahanpenduduk. Di Perumahan Marina, diantaranya, kebakaranlahan merambat sampai berjarak lima meter dari wilayahpemukiman. Pelakunya tidakdiketahui, namun hal itu membuat warga cemas dan segeramemadamkan api dibantupetugas pemadam kebakaran.Pantauan titik panas (hotspot) dari Sipongi DepartemenKehutanan melalui SatelitOceanic Atmospheric and Administration (NOAA) berulangkali mencatat ribuan hotspot muncul dalam sehari diwilayah Kalteng.Sejumlah kalangan mulaimencemaskan akibat dari kebakaran hutan yakni rusaknyaekosistem dalam skala yangsangat parah. Ribuan titikpanas terdeteksi, padahal satutitik panas mewakili 1,1 kmpersegi. Badan Pengelola danPelestarian Lingkungan HidupDaerah (BPPLHD) Kaltengmemperkirakan ribuan hektarhutan telah terbakar. RHPKebakaran mulai merambat ke wilayah perumahan penduduk.