Page 60 - Majalah Berita Indonesia Edisi 23
P. 60
60 BERITAINDONESIA, 19 Oktober 2006BERITA EKONOMIOktober Draft RampungObligasi Negara Berbasis SyariahAkhir Oktober 2006 draft rancangan undang-undang (RUU)Obligasi Negara Berbasis Syariah (sukuk) diperkirakanrampung. Pada semester kedua 2007 obligasi sukuksudah dapat diundangkan. Pemerintah pun sudah memintamasukan secara luas dari berbagai kalangan pelaku sukukdi tanah air.irjen Perbendaharaan Negara,Mulia P. Nasution memastikan draft RUU Obligasi Negara Berbasis Syariah atau Sukuk sudah akan dapat diselesaikan. “Kitaharapkan draft RUU-nya bisa selesai akhirOktober ini,” kata Mulia.Kalangan anggota DPR turut memberikan dukungan agar RUU Sukuk dapatsegera dibahas. Anggota Komisi XI DPR,Harry Azhar Azies (F-PG) misalnya, mengatakan RUU Sukuk dimungkinkan selesai pada semester kedua 2007. Ia memberi catatan supaya pemerintah memberipenekanan khusus kepada RUU ini.Kejelasan target pasar obligasi berbasissyariah membuat Harry optimis pemerintahbisa lebih cepat merampungkan RUU,sebagaimana pada pembahasan RUUPemerintahan Aceh sebelumnya. Prinsipinvestasi berbasis syariah merupakan salahsatu daya tarik bagi investor asing, khususnya bagi mereka yang berasal dari jazirahArab di Timur Tengah. Saat ini tinggal Indonesia saja negara yang belum memilikiinstrumen hukum bisnis berbasis syariah,seperti sukuk. Padahal, Malaysia sudah.Pemerintah pernah berencana mengatur dasar hukum penerbitan sukuksaat melakukan revisi UU Surat Utang Negara (SUN). Tetapi akhirnya pemerintahmengeluarkan Peraturan PemerintahPengganti UU (Perppu) SUN, dan diputuskan pula untuk mengatur sukuk dalamsebuah UU tersendiri yang terpisah. Pemerintah tak berhasil menemukan argumen hukum yang menyebutkan definisidalam keadaan darurat, sehingga Sukuktak jadi masuk Perppu.Demikian pula saat revisi RUU SUNturut dibatalkan. Penggodokan SUN berbasis syariah dipandang lama, termasukdidalamnya pembahasan pemerintahdengan Dewan Syariah Nasional MUI.Pengaturan penerbitan sukuk semakinmenemukan jalan buntu. Karena, didalamnya menyangkut pula keharusanpembentukan special purpose vehicle(SPV) dan penjaminan aset pemerintah.Indonesia Lebih DiterimaIndonesia sesungguhnya memiliki potensi penyerapan sukuk yang lebih besar,dibandingkan negeri jiran Malaysia.Terbukti, International Islamic Financial Market (IIFM) menyatakan sikapakan menerima dengan baik sukuk Indonesia. Alasannya, Dewan Syariah NasionalMajelis Ulama Indonesia (DSN MUI)selalu menempuh prosedur yang ketattetapi ramah dalam setiap memproses danmerekomendasi syariah produk keuangansyariah di Indonesia. Hal itu dikatakanoleh Direktur Utama IIFM, Ijlal A Alvi.Ijlal A Alvi meyakini produk sukuk global Indonesia akan diterima lebih luas didunia internasional. Menurutnya, sukukdi Indonesia memiliki kesesuaian syariahcukup moderat, dan tidak terlalu liberalseperti di negara lain. Padahal salah satufaktor penting menarik dana investasiTimur Tengah adalah sukuk harus merupakan sukuk global. Dan sukuk barudapat dikatakan global apabila diperdagangkan di seluruh negara.“Jadi, sukuk global baru dapat dikatakan global bila kita dapat memperdagangkannya di yurisdiksi manapun,” kata Ijlal.Ia memperkirakan SUN Syariah bisa mendatangkan investasi hingga 2 milliar dollar AS dari Timur Tengah ke Indonesia.Pembiayaan SyariahObligasi negara berbasis syariah, atausukuk memiliki pangsa pasar yang jelas,pembiayaan oleh bank-bank berbasissyariah di Indonesia juga menunjukkantrend peningkatan.Menurut data Bank Indonesia perAgustus 2006, industri bank syariah sudah beraset Rp 23,57 triliun. Dari aset sebesar itu nilai pembiayaan perbankan syariah jumlahnya mencapai Rp 19,04 triliun.Persentase porsi pembiayaan perbankan syariah untuk jenis penggunaanmodal kerja sangat dominan, mencapaisekitar 52,46 persen atau Rp 9,98 triliun.Diikuti porsi untuk jenis pembiayaaninvestasi 25,06 persen atau Rp 4,88triliun, dan untuk jenis penggunaankonsumsi mencapai 21,89 persen atau Rp4,17 triliun.Jika dilihat berdasarkan golonganpembiayaan dalam komposisi pembiayaPembiayaan Bank Syariah (Rp miliar) Des’ 05 Maret Juni Juli AgustusPembiayaan 15.231,94 15.996,95 18.162,13 18.527,23 19.037,59Bermasalah 429,11 683,63 767,54 872,05 967,98Rasio 2,82% 4,27% 4,23% 4,71% 5,08%DSumber: Bank Indonesia