Page 61 - Majalah Berita Indonesia Edisi 23
P. 61


                                    BERITAINDONESIA, 19 Oktober 2006 61BERITA EKONOMIhDana Rumah Susun IndonesiaBerkiblat ke Timtengan perbankan syariah, porsi kelompokusaha kecil dan menengah sangat mendominasi. Jumlahnya mencapai 67,99persen, atau Rp 12,61 triliun.Pertumbuhan kredit yang cepat secaraimplisit akan diikuti kenaikan rasiopembiayaan bermasalah. Perbankansyariah mencatat selama sebulan terakhirjumlah pembiayaan dengan kolektibilitaslima atau macet mencapai Rp 361,12miliar, kolektibilitas empat atau diragukan Rp 188,54 miliar, dan kolektibilitastiga atau kurang lancar Rp 418,33 miliar.Dengan demikian hingga Agustus 2006rasio pembiayaan bermasalah perbankansyariah sudah mencapai 5,08 persen. Itusebab kapasitas bank syariah dalammelakukan pembiayaan perlu diakselerasisupaya bisa mengimbangi ekspansi,khususnya dalam manajemen resiko. „HTLewat sebuah proposal, Indonesiaberharap dapat memperoleh kucuranpinjaman dana berbasis syariah dariThe Islamic Development Bank, IDB,atau Bank Pembangunan Islam senilaiRp 43,751 triliun tepatnya4.753.950.000 dollar AS.Proposal dipaparkan oleh DeputiPembiayaan Perumahan KementerianNegara Perumahan Rakyat(Kemenpera), Iskandar Saleh, disertaiKepala Biro Perencanaan danAnggaran Kemenpera, LukmanHakim, langsung di hadapan DirectorCountry Operation Department-I IDB,M Anwar Khanani, di Jeddah, ArabSaudi pada Ahad 17 September 2006.Harian spesialis berita ekonomiInvestor Daily, Rabu (27/9)menurunkan laporan hasil paparankedua pejabat Indonesia tersebut.Harian ini menulis dana sebesar ituakan ditujukan untuk empatkeperluan.Pertama, untuk pembangunanrumah susun sederhana (rusun) diberbagai kota senilai 2.202.300.000dollar AS, pengembangan kapasitasbank syariah dalam penerbitan kreditkepemilikan rumah 2.504.900.000dollar AS, pengembangan kapasitaslembaga pembiayaan non-bankberbasis syariah dalam penerbitankredit mikro perumahan 45.150.000dollar AS, dan bantuan teknispengembangan instrumen fasilitaspembiayaan sekunder yang islami1.600.000 dollar AS.Pertemuan Jeddah yang memberihasil menggembirakan empat harikemudian segera dilaporkan olehMenteri Perumahan Rakyat,Mummahad Yusuf Asy’ari kepadaWakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta,Kamis (21/9).Dalam laporannya Asy’arimenyebutkan IDB berkomitmen kuatmembantu Indonesia dalampengembangan perumahan. Menperamenggambarkan, dana yang tersediatidak akan mampu memfasilitasiseluruh usulan proyek yang diminta.Rupanya sektor perumahan punmasih merupakan sesuatu yang barubagi IDB. Kata Yusuf, IDB akanmemberikan bantuan teknis dalampembangunan rumah susunsederhana di Jakarta dan Surabaya.Jusuf Kalla tergolong aktifmendukung keterlibatan IDBmenggerakkan ekonomi berbasissyariah di Indonesia. Kallalah yangmenerima langsung pernyataankesiapan IDB untuk berbisnis secaraIslami di Indonesia, dari Vice President Operation (VPO) IDB, AmadouBoubacar Cisse saat keduanyabertemu di Istana Wakil Presiden,Jakarta, Kamis (27 /7).Cisse ketika itu menyatakan IDBsiap memobilisasi dana besar yangtersedia di kawasan Timur Tengah,baik itu berbentuk ekuitas maupuninvestasi langsung. IDB bahkan saatitu juga menandatangani notakesepahaman yang menyatakankomitmennya menyediakan dana 500juta dollar AS, dan masih akanmemobilisasi dana tambahan hingga 1miliar dollar AS, yang dikhususkanuntuk membantu pengembanganperumahan.Timur Tengah, kata Cisse sedangmemiliki dana cadangan dalamjumlah besar sebagai hasil tingginyakenaikan harga minyak.“Implementasi MoU tersebut perluditindaklanjuti dengan usulan proyek,baik berupa usulan bantuan teknismaupun bantuan perumahanlangsung kepada IDB Board ofExecutive di Jeddah,” tutur IskandarSaleh kepada Investor Daily.Kepala Perwakilan IDB di Indonesia, Charmedia Tjokrosuwarnomenyebutkan pihaknya sedangmelakukan studi kelayakanterhadap proposal Indonesia.Jumlah bantuan yang akandiberikan masih belum dibicarakan.Perlu waktu yang agak lama agarproposal bisa direspon.Charmedia membenarkan kalauproposal yang diajukan Indonesia bisadikatakan sebagai proyek raksasa.Sebab jumlah dana yang dibutuhkanmencapai sekitar Rp 47,53 triliun. Iamenjelaskan IDB dapat menjalankandua peran. Yaitu sebagai sumberpendanaan (source financing), atausebagai katalis.“Ini bukan bicara business tobusiness, tapi lebih kepadakepentingan masyarakat banyak.Kami harus melihat secara detailbagaimana proposal tersebut. Kamibukan seperti lembaga keuangan(perbankan) lainnya,” kata Charmediakepada Investor Daily. „ HTfoto: berindo wilson
                                
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65