Page 36 - Majalah Berita Indonesia Edisi 28
P. 36
36 BERITAINDONESIA, 04 Januari 2007 L ENTERA36Secara khususAksa inginmenunjukkandukungannyabahwa sebagaipimpinan nasionalia sangat peduliakan keberadaanUniversitas AlZaytun (UAZ)Indonesia, yangdengan sistempendidikan satupipanya kelakakan mencetakkader-kaderpemimpin bangsasetelah tamatpendidikan S-3 diusia relatif masihsangat mudasekali 25 tahun.Indonesia, atau pribumi terkaya keenamdi Indonesia. Bosowa saat ini memilikitak kurang 30 anak perusahaan denganpenguasaan total aset sekitar Rp 2,5triliun. Sebuah pencapaian yang masukakal, sesungguhnya.Selain mendirikan Grup Bosowa Aksaaktif di sejumlah organisasi bisnis dannon bisnis membuatnya dikenal dimana-mana. Seperti, menjadi SekretarisUmum Asosiasi Kontraktor Indonesia(AKI) Sulawesi Selatan periode tahun1976-1985; menjadi Ketua UmumBadan Pengurus Daerah (BPD)Himpunan Pengusaha Muda Indonesia(HIPMI) Sulawesi Selatan pada tahun1982-1985; menjadi Wakil Ketua BidangHubungan Luar Negeri Badan PengurusPusat (BPP) HIPMI periode tahun 1980-1983; menjadi Ketua Bidang PembinaanAnggota Badan Pengurus Pusat (BPP)HIPMI periode tahun 1983-1986; KetuaGabungan Pelaksana Nasional Indonesia (GAPENSI) Sulawesi Selatan periode1987-1994; menjadi Ketua DewanPenasehat GAPENSI Pusat periodetahun 1994 hingga sekarang; dan sejaktahun 1999 hingga sekarang menjadiKetua Kamar Dagang dan Industri(KADIN) Indonesia Sulawesi Selatan.Karena pengalaman bisnis danorganisasinya yang sedemikian luas,Aksa Mahmud sejak tahun 2003 hinggasekarang diangkat menjadi KetuaDewan Bisnis Sulawesi, sekaligusmenjadi Penasihat Gubernur ProvinsiSulawesi Selatan Bidang PerekonomianDaerah sejak tahun 2002.Sejak mudanya Aksa Mahmud sudahmenunjukkan bakat alamiahnya sebagaiorganisatoris, sebuah kemampuanmodal dasar yang sangat penting dalamberbisnis, berpolitik dan bernegara.Tahun 1962, misalnya, di organisasipelajar Aksa tercatat sebagai AlumniPelajar Islam Indonesia (PII).Sejak SD, ST, hingga STM Aksa selaluterpilih sebagai ketua kelas. Yangmenarik, saat duduk di STM terpilihsebagai Ketua Ikatan Pelajar SekolahTeknik Menengah (IPSTM), yangdipercaya memimpin 123 orang siswamelakukan study tour ke pulau Jawadimulai Semarang hingga Jakarta.Tentu saja ketika itu pengetahuan Aksatentang pulau Jawa masih terbatassekali. Demikian pula kemapuanekonomi tetapi sudah harus memimpinratusan siswa.Begitu duduk di bangku perguruantinggi tahun 1965 Aksa adalah AktivisHimpunan Mahasiswa Islam (HMI)Cabang Makassar. Ini membuat Aksaterlibat aktif dalam penumpasangerakan komunis, terjun sebagai AktivisKesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia(KAMI) tahun 1966. Di bangku kuliahini pula sebagai aktivis, Aksaberkesempatan mendirikan radioamatir, termasuk menjadi penerbitkoran mahasiswa. Ia adalah aktivisIkatan Pers Mahasiswa Indonesia(IPMI).Sebagai aktivis pers kampus yangmemiliki sendiri penerbitan kampus,suatu ketika dengan penuh idealismeAksa pernah menurunkan hasil tulisansendiri perihal Operasi Samsudari yangdilaksanakan Kodam Hasanuddindibawah kepemimpinan PanglimaSaidiman. Aksa mengkritisi betuloperasi itu berdasarkan realitas yangsesungguhnya terjadi di masyarakat.Tetapi tulisan berdasarkan fakta iniberakibat fatal, ia diiterogasi danditahan di ruang tahanan Kodam selama10 hari tanpa pemeriksaan. Panglimamengakui apa yang Aksa tulis benaradanya. Tetapi kata Panglima, “Memangbegitu, tetapi engkau jangan begitu.”Kata-kata ini membuat Aksa taktertarik meneruskan profesi jurnalistiksebab tidak memberi kenikmatan,bertindak tidak sesuai kemerdekaan dankeikhlasan sesuai fakta yang terjadi dilapangan. Aksa lalu menjalankan profesibaru sebagai pebisnis yang membuatnyaberkesempatan berkenalan denganJusuf Kalla, di Dolog Sulawesi Selatan.Barulah selepas dari Dolog ia akhirnyamendirikan Grup Bosowa tahun 1968.Aksa Mahmud menyelesaikanpendidikan Sekolah Rakyat (SR) diBarru tahun 1959, Sekolah Teknik (ST)Negeri di Parepare tahun 1962, danSekolah Teknik Menengah (STM) diMakassar tahun 1965.Menjadi Tokoh NegarawanAksa Mahmud rupanya tak mauberhenti di lingkungan bisnis danorganisasi bisnis saja dalamberkontribusi membangun bangsanya.Waktu luang yang dimiliki masih bisadisisihkannya dengan menjadi politisi.Sejak tahun 1999 alumni FakultasTeknik Elekktro UniversitasHasanuddin (Unhas) Makassar initerpilih menjadi Anggota MPR RI,mewakili Utusan Daerah SulawesiSelatan periode 1999-2004.Pada periode selanjutnya berdasarkanundang-undang politik dan tatakenegaraan yang lebih baru sebagaihasil Amandemen UUD 1945, AksaMahmud pada Pemilu 2004 dipilih olehsebagian terbesar pemilih SulawesiSelatan menjadi Anggota DewanPerwakilan Daerah (DPD). Pada periodekeduanya duduk di lembaga kenegaraanini Aksa terpilih menjadi Wakil KetuaMPR RI, yang semakin membulatkanBERITA TOKOH