Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 28
P. 37


                                    BERITAINDONESIA, 04 Januari 2007 37Lenteratekadnya untuk sepenuhnya mengabdikepada bangsa dan negara sebagainegarawan. Aksa tak lagi hanyamemperhatikan perbaikankesejahteraan delapan juta wargaSulawesi Selatan, melainkan seluruh220 juta warga Indonesia.Sebagai negarawan, Aksa tak lagimemikirkan bagaimana kelanjutan karirdan jabatan politiknya pada Pemiluyang akan datang, melainkan, sudahbergerak untuk mempersiapkan danmemikirkan masa depan bangsa dangenerasi mudanya secara lebih luas.“Saya duduk di sini betul-betul bukanlagi untuk berpikir demi kepentingandiri saya sendiri. Tetapi, saya selaluberdoa memohon mudah-mudahan diposisi ini saya selalu berpikir untukkepentingan rakyat dan bangsa Indonesia serta demi kepentingan NegaraKesatuan Republik Indonesia.Bagaimanapun tugas saya adalahmenjaga keutuhan negara kesatuan danrakyat Indonesia,” kata Aksa dalamsebuah wawancara khusus denganBerita Indonesia di Gedung NusantaraIII DPR/MPR RI Senayan, Jakarta.Dalam kapasitas kenegarawanannyaitulah Aksa Mahmud berkenanmengunjungi sebuah pusat pendidikanterpadu sistem satu pipa yang sedangbergerak maju menjadi pusatpendidikan berskala internasional yakniUniversitas Al-Zaytun, yang terletak diDesa Mekar Jaya, Kecamatan Gantar,Kabupaten Indramayu, Jawa Barat padaakhir November 2006 lalu.Secara khusus Aksa ingin menunjukkan dukungannya bahwa sebagaipimpinan nasional ia sangat peduli akankeberadaan Universitas Al-Zaytun (UAZ)Indonesia, yang dengan sistem pendidikan satu pipanya kelak akan mencetakkader-kader pemimpin bangsa setelahtamat pendidikan S-3 di usia relatifmasih sangat muda sekali 25 tahun.Berbicara di hadapan Keluarga BesarUniversitas Al-Zaytun Indonesia padaacara Silaturahim Idul Fitri 1427 Htanggal 25 November 2006 itu, AksaMahmud berkenan membagi-bagikanbanyak pengalaman dirinya sebagaitokoh bisnis, tokoh pendidikan, dansebagai tokoh negarawan kepadaseluruh civitas akademika UniversitasAl-Zaytun (UAZ) Indonesia.Terasa sekali ada ikatan emosionalyang sangat dalam antara AksaMahmud dengan UAZ Indonesia,sebuah lembaga pendidikan tinggiberstandar internasional yangpendiriannya turut dibidaninya. BahkanAksa menyatakan komitmennya untukturut mengawal cita-cita UAZ Indonesiahingga paripurna di tingkat nasionaldan internasional.Demikian pula tatkalasetiap kali mengadakandialog langsung denganpara santri yang masihmenempuh pendidikandi Al-Zaytun, baik diruang-ruang kelasbelajar maupun di ruangkomputer ICT TrainingCenter milik Al-Zaytun,yang didesainberstandar internasionaldan terhubung langsungke seantero dunia lewatinternet. Di situ AksaMahmud aktifmemompakan semangatagar para santri bersiapsiap menerima tongkatestafet sebagai calonpemimpin nasional dimasa datang. Baik itusebagai pemimpin dibidang bisnis, senibudaya, olahraga,pemerintahan, danpolitik nasional daninternasional.Pemompaan semangatini dia lakukan dengancara yang sama kepadaanak-anaknya agarbersedia meneruskan roda bisnis GrupBosowa.Aksa Mahmud terlihat sangatkompatibel sekali dengan duniapendidikan khususnya pendidikantinggi. Ia memang memiliki sejumlahjabatan penting di berbagai lembagapendidikan tinggi. Sejak tahun 2000Aksa Mahmud menjabat Ketua YayasanUniversitas Islam Indonesia Makassar,Ketua Dewan Penyantun PoliteknikNegeri Makassar, dan Ketua DewanPenyantun Politani Negeri Pangkep,Sulawesi Selatan.Bahkan penyuka olahraga golf, renangdan diving ini sejak tahun 2001 hinggasekarang tercatat sebagai AnggotaDewan Wali Amanat Universitas GajahMada (UGM) Yogyakarta. Karena itu,demi membangkitkan semangat belajardan kebanggaan mahasiswa UniversitasAl-Zaytun Indonesia, Aksa Mahmudsecara terbuka menyebut UGM adalahsalah satu universitas terbaik di duniapada beberapa mata pelajaran.Tetapi, ini yang menarik, Aksamengulang pernyataan Rektor UGM SofienEffendi, yang justru lebih salut kepadaUniversitas Al-Zaytun sebab memilikimanajemen jauh lebih hebat daripadakampus UGM yang terletak di Bulaksumur,Yogyakarta itu. Kampus Al-Zaytun puntergolong mewah dan modern. „ HTAksa tak lagi hanya memperhatikan perbaikan kesejahteraan delapan juta warga Sulawesi Selatan, melainkan seluruh 220juta warga Indonesia.foto: berindo amron
                                
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41