Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 28
P. 53
BERITAINDONESIA, 04 Januari 2007 53BERITA HANKAMdian dengan keluarnya petunjuk organisasi dari MBAD tanggal 10 Mei 1950 tentang Komando Militer Kota, maka KMPJakarta Raya diperbarui lagi menjadiKomando Militer Kota Besar Jakarta Raya(KMKB DR).Dengan berlakunya UU Darurat No.33tahun 1950 tanggal 28 Oktober 1950 danSurat Menteri Pertahanan RI tanggal 31Oktober 1950, tanggal 13 November 1950jabatan Gubernur Militer Jakarta Rayadihapuskan. Kekuasaan pertahanan keamanan dan tanggungjawab dilaksanakanoleh Komandan KMKB DR.Sesuai dengan perubahan strukturketentaraan secara nasional, ketentaraandi Jawa Barat ditetapkan menjadi Tentaradan Teritorium III. Dengan demikianKMKB DR menjadi di bawah organisasi T& T III/Siliwangi.Pada periode KMKB DR, tercatat sebagai Komandan KMKB DR adalah LetkolTaswin Natadiningrat, Mayor Soehardi,Mayor D. Kosasih, Letkol Akil Prawiradirja, Letkol Sambas Atmadinata, MayorDjuhro Sumita Dilaga, Mayor E. Dahyardan Letkol Umar Wirahadikusumah.Sesuai Surat keputusan Kasad No.952/10/1959 tanggal 24 Oktober 1959 tentangpenyempurnaaan organisasi AngkatanDarat, dilakukan pembagian wilayahmenjadi Kodam-Kodam. KMKB DR ditetapkan menjadi Kodam Jaya/Jayakartameliputi daerah hukum DKI Jakartaditambah Dati II Tangerang dan Bekasi.Sejak itu organisasi kemiliteran di JakartaRaya mulai berdiri sendiri dan terpisahdari organisasi Divisi Siliwangi. Penyebutan Pangdam pertama Kodam Jaya dimulai sejak dipimpin Kolonel UmarWirahadikusumah.Sejalan dengan bergulirnya waktu, Kodam Jaya terus menyempurnakan organisasi dan kemampuan profesionalismenya. Hal ini menjadi sangat pentingmengingat besarnya tanggungjawab yangdiembannya sebagai Komando Kewilayahan maupun sebagai Komando UtamaOperasional TNI di wilayah DaerahKhusus Ibukota Jakarta.Sebagai ibukota negara, di samping sebagai pusat kendali pemerintahan danpembangunan, Jakarta juga menjadi pusat kegiatan politik, ekonomi dan kebudayaan nasional. Sehingga Jakarta menjadi barometer situasi secara umum diIndonesia serta membentuk citra Indonesia di forum dunia.Saat ini wilayah teritorial Kodam Jayamencakup lima wilayah Kotamadya DKIJakarta yakni Jakarta Pusat, JakartaUtara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan serta Tangerang, Bekasi danDepok. Memiliki Dua Korem dan SatuKodim Berdiri Sendiri (BS).Korem 051/Wijayakarta bermarkas diBekasi membawahi Kodim 0504/JakartaSelatan, Kodim 0505/Jakarta Timur,Kodim 0507 Bekasi dan Kodim 0508 Depok. Korem 052/Wijayakrama bermarkasdi Tangerang, membawahi Kodim 0502/Jakarta Utara, Kodim 0503/Jakarta Baratdan 0506/Tangerang. Sedangkan Kodim0501/Jakarta Pusat yang merupakanKodim Berdiri Sendiri bermarkas di AreaPRJ Kemayoran, Jakarta Pusat.Selain Satuan Teritorial, Kodam Jayamemiliki Satuan Badan Pelaksana, Satuan Tempur, Satuan Bantuan Tempurdan Satuan Bantuan Administrasi. Satpur dan Satbanpur itu adalah Brigif-1Pengaman Ibukota/Jaya Sakti, membawahi Yonif 201/Jaya Yudha, Yonif 201/Taji Malela, Yonif 203/Arya Kemuningdan Yonkav 9/BU. Resimen Arhanud 1/Faletehan membawahi Yon Arhanudse6, Yon Arhanudse-10 dan Denrudal 003.Satuan Berdiri Sendiri (BS) diantaranyaYonkav 7/Sersus, Yon Armed 7/105 GSdan Denzipur 3.Sejak kelahirannya hingga memasukiusia ke 57 tahun, Kodam Jaya berjuangbersama komponen bangsa lainnya dalammenegakkan dan mempertahankan kedaulatan negara. Para prajurit KodamJaya ikut berperan dalam berbagai penugasan operasi di dalam maupun di luarnegeri sebagai pasukan perdamaian PBB.Juga dalam mengamankan berbagai evennasional maupun internasional yang berlangsung di ibukota negara. Seperti pengamanan Pemilu, Sidang Umum MPR,KTT GNB, KTT AA dan KTT Tsunami.Di awal era reformasi, Kodam Jaya sebagai pengaman terdepan di Ibukota banyak memberikan andil dalam melakukan berbagai pengamanan sehinggakerusuhan yang terjadi dapat segeradiatasi. Kodam Jaya juga proaktif menyikapi perubahan demokrasi yangterjadi di Indonesia. Ini tercermin dalamtugasnya mengawal dan mengamankanPemilu 1999, Sidang Istimewa MPR1999, pelaksanaan kampanye multipartaimaupun dalam pemilihan presidensecara langsung.Sejalan dengan reformasi di kalanganTNI, Kodam Jaya senantiasa meningkatkan kemampuan profesionalisme dengantetap mengedepankan semangat juangdalam mengamankan Ibukota maupundalam mempertahankan kedaulatan dankeutuhan NKRI. Dirgahayu Kodam Jaya/Jayakarta! SB, SPMereka yang menjadi Pangdam Jaya:8. Mayjen TNI Soegito (1985-1988)9. Mayjen TNI Surjadi Soedirdja (1988-1990)10. Mayjen TNI K.Harseno (1990-1993)11. Mayjen TNI AM Hendropriyono (1993-1994)12. Mayjen TNI Wiranto (1994-1996)13. Mayjen TNI Sutiyoso (1996-1997)14. Mayjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin (1997-1998)15. Mayjen TNI Djadja Suparman (1998-1999)16. Mayjen TNI Ryamizard Rc. (1999-2000)17. Mayjen TNI Slamet Kirbiantoro (2000-2001)18. Mayjen TNI Bibit Waluyo (2001-2002)19. Mayjen TNI A.Yahya (2002-2003)20. Mayjen TNI Djoko Santoso (2003-2004)21. Mayjen TNI Agustadi SP (2004-2006)22. Mayjen TNI Liliek AS Sumaryo (2006-sekarang)1. Mayjen TNI Umar Wirahadikusumah (1960-1965)2. Mayjen TNI Amirmachmud (1965-1969)3. Mayjen TNI Makmud Murod (1969-1970)4. Mayjen TNI Poniman (1970-1973)5. Mayjen TNI Gustaf Hendrik Mantik (1973-1977)6. Mayjen TNI Norman Sasono (1977-1982)7. Mayjen TNI Try Sutrisno (1982-1985)Tentara Rakyat cikal bakal terbentuknya Kodam Jaya.foto: ist