Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 28
P. 56
56 BERITAINDONESIA, 04 Januari 2007Bentrokdi BeluBerbuahKorbanBentrokan senjata antar aparat kembaliterjadi. Kali ini melibatkan prajurit Yonif 744/Yudha Wirasakti dan jajaran Polres Belu diAtambua, Nusa Tenggara Timur. Peristiwayang terjadi Minggu (10/12) dini hari itumengakibatkan Prajurit Dua Didik Sidihartotewas tertembus peluru. Sedangkan duarekannya, Prajurit Dua Bambang danSersan Dua Heru menderita luka tembak.Mereka dirawat di Rumah Sakit UmumDaerah Atambua.Belum jelas siapa yang memulai bentrokan berdarah ini. Namun DetasemenPolisi Militer Kodam IX/ Udayana telahmelakukan Olah TKP di tempat kejadian,yaitu di lapangan umum Atambua. Dilaporkan, penyerbuan Markas Polres Belu itudilakukan oleh puluhan anggota Yonif 744/Yudha Wirasakti. Dalam insiden itu MarkasPolres Belu serta rumah dinas Kapolres danwakilnya rusak. Kantor Telkom Atambuajuga menjadi korban bentrokan.Panglima TNI Marsekal TNI DjokoSuyanto sangat menyesalkan terjadinyabentrokan tersebut. “Perkelahian seperti itusangat disesalkan. Mereka, Polri dan TNI,seharusnya menjadi contoh masyarakatterkait upaya penegakan keamanan,ketertiban, dan disiplin,” ujarnya di Jakarta.Menurut Panglima, sejumlah tindakansudah diambil, terutama untuk meredamketegangan. Selain itu, koordinasi di tingkatpimpinan antarkedua institusi juga sudahdilakukan. “Jadi masing-masing harusmendisiplinkan diri. Yang Polisi, termasukjuga TNI, jangan seenaknya menembak orang. Begitu juga kalau ada satu–duatemannya berantem, jangan kemudianmengajak yang lain, apalagi membawabawa senjata,” tegasnya.Kapolri Jenderal (Pol) Sutanto melihatinsiden itu sebagai kenakalan anakmuda. “Itu bisa karena rebutan pacar,senggolan motor, sama dengan anakmuda lainnya,” ujar Susanto di IstanaNegara, Jakarta.Komandan Komando Resor Militer(Korem)161/Wirasakti Kolonel (Inf) AriefRachman dalam tatap muka dengan seluruhprajurit Yonif-744 di Tobir meminta maafkepada masyarakat Belu atas insidenkesalahpahaman antara aparat. “Kamiminta maaf kepada masyarakat atasperistiwa itu, sekaligus berharap kesalahpahaman itu tidak terulang lagi. SR.SPPerilaku BurukAnggota DewanJabatan Ketua DPRD menjadi perdebatan panjang danmelelahkan di Gedung Dewan.emenjak Ketua DPRD Purwakarta HM. Bisri Harjoko SH,berpulang ke rahmatullah 28April 2006, Jabatan Ketua DPRDmenjadi perdebatan panjang dan melelahkan di Gedung Dewan, tugas – tugas ketuaselanjutnya dilaksanakan Wk.I H. Saipudin Zuhri, SH, dari Fraksi PartaiKebangkitan Bangsa (PKB) dengan Wakilketua II R.Dedy Herawan, S. Sag, dariFraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDIP).Paripurna pengisian unsur Pimpinandan Ketua DPRD yang berakhir deadlockmenjadi sorotan luas di Kabupaten Purwakarta.Komunitas Demokrasi Mahasiswa PWKmenuntut dewan mempertegas visimisinya sebagai wakil rakyat, agar membuang jauh kepentingan pribadi maupunpartai yang diusungnya, dengan mengedepankan kepentingan masyarakatluas. Pimpinan LSM dan Ponpes AlHidayah Sukirman Supendy dan Ky.H.Fahrul Rozi menilai perilaku burukanggota Dewan seperti ini tidak pantasdipertontonkan di gedung dewan. Menurutnya, bagaimana mungkin 10 Raperdabisa diselesaikan dengan jernih jika memilih satu ketua saja dalam 6 bulan tidakterselesaikan, ini jelas merupakan indikasibahwa anggota Dewan tidak mampubekerja dengan mengedepankan kepentingan publik. Partai Golkar dengan 19orang anggotanya di DPRD harus segeramemilih satu orang Kader terbaiknya mengisi kekosongan unsur pimpinan yangada agar penentuan posisi ketua bisa dilaksanakan. Barisan Muda Penegak Keadilan (BMPK) A. Harist Yogi menudingGolkar paranoid karena kekosonganunsur pimpinan yang menjadi hak partainya tidak mampu menentukan satu orangdari kader terbaiknya, sedangkan agendapenentuan ketua tentu harus memenuhikursi unsur pimpinan dulu baru selanjutnya dari tiga orang unsur pimpinan yangdiatur sesuai dengan undang-undangakan dipilih menjadi ketua.Anggota DPRD H.Ujang Kardiwan dariFraksi PDIP menyesalkan sikap 19 anggota Fraksi Golkar. Seyogyanya jika unsurpimpinan telah diisi Fraksi Golkar, polemik ini tidak berkepanjangan sehinggasampai membuat malu terhadap masyarakat. Dia mengakui agenda paripurnapengisian unsur pimpinan dan ketuahingga akhir tahun 2006 tidak mungkinlagi terselesaikan karena dewan harusmenyelesaikan agenda yang lebih pentingseperti penyelesaian 10 Raperda demimenyongsong RAPBD tahun 2007. BSSKantor DPRD Purwakarta.BERITA DAERAHfoto: dok. tokoh indonesia