Page 34 - Majalah Berita Indonesia Edisi 29
P. 34


                                    34 BERITAINDONESIA, 18 Januari 2007 L ENTERA34Khutbah ‘Ied Al-Adlha 1427 H /2006 MSyaykh Al-ZaytunAS Panji Gumilangmengajak ummatIslam untukmemaknaiberkurban sebagaikesanggupanmenundakenikmatan kecildan sesaat, demimencapaikebahagiaan yanglebih besar dankekal. “Kitabersedia bersusahpayah karenahanya dengansusah payahsuatu tujuantercapai, dan citacita terlaksana,”kata Syaykhdalam khutbahIed Al-Adlha 1427H (31/12) di MasjidAl-Hayat, KampusAl-Zaytun, DesaMekarjaya,Indramayu.Menurut Syaykh,semangat berkurbanadalah konsekuensiiman dan takwa kepadaAllah. Sebab, takwa itu jika dijalankandengan ketulusan dan kesungguhanakan membuat manusia berkemampuan melihat jauh ke depan, mampumenginsafi akibat-akibat perbuatansaat ini di kemudian hari, kemudianmenyongsong masa mendatangdengan penuh harapan.Khusus dalam konteks kehidupanbermasyarakat dan bernegaramaupun berbangsa di Indonesia,Syaykh mengedepankan nalurinyasebagai pemuka agama dan pendidikan, mengatakan tampaknya Allahmenarik kemakmuran lahiriyah danummat-Nya yang bernama bangsaIndonesia. “Mudah-mudahan yangditarik tidak termasuk kemakmuranbathiniyah” dan menggantikannyadengan berbagai bentuk krisis(kesulitan-kesulitan). Namunmenyarankan hal ini harus disikapidengan positif, agar dengan segalayang terjadi ini, bangsa Indonesiamengusahakan dengan gigih mencariperbaikan.Dan harapan itu bukanlah sepertilayang-layang yang tergantung kepadaangin yang selalu berubah-ubah,melainkan seperti sauh (jangkar) jiwayang tetap mantap dan tidak berubah,menembus jauh ke dalam dunia abadiyang tidak nampak. Oleh keimanan,orang beriman yakin bahwa hal-halyang ia harapkan akan menjadikenyataan, dan harapannya tidakakan mengecewakan dirinya.Berikut ini kutipan khutbah ‘Ied AlAdlha Syaykh al-Zaytun A.S. PanjiGumilang.Kita bangsa Indonesia dalam situasisekarang ini (dilanda krisis multidimensi) harus terus mencipta danberbuat apa pun yang menarikmanusia mau berbuat baik untukkebaikan manusia dan bangsaIndonesia.Pelaksanaan ‘Idul Qurban tahun inibertepatan dengan tibanya penghujung tahun Masehi 2006 dan datangnya tahun baru 2007. Kitamaknai dua hari raya dalam Islam(‘Idul Fithri dan ‘Idul Adlha) dengansikap dan tindakan yang kontekstualdengan makna dua hari raya itusendiri yakni: Idul Fithri adalah suatuhari dimana para manusia (muslim)aktif dan sadar menunaikan zakatfitrah; dan ‘Idul Adlha dimanamanusia (muslim) dengan penuhkesadaran menyembelih binatangkurban sebagai pertanda kesanggupanberkurban untuk yang lebih besar.Kita diajari untuk berkurbandengan menyembelih domba (kambing) atau sapi di ‘Idul Adlha, sebagaitindakan mendekatkan diri kepadaTuhan. Namun, kurban bukanlahsesajen, sebab dalam Islam tidakmengenal sesajen. Dalam pelaksanaanritual kurban ini kita semestinya ingatdan sadar, bahwa hal itu adalahtindakan commemorative (memperingati) peristiwa masa lalu berkenaandengan Nabi Ibrahim a.s. ketika akanmelaksanakan perintah Tuhanmenyembelih putranya (Isma’il) yangdiganti dengan binatang.Mengapa Berkurban?Mari kita telaah lebih mendalamtentang kurban itu. Mengapa kitadituntut untuk memiliki semangatSemangat Berkurban Sebagai KIman dan Takwa Kepada AllahSemangat Berkurban Sebagai KIman dan Takwa Kepada AllahJamaah sholat Idul Adlha 1427 H di Masjid Al-Hayat, 
                                
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38