Page 31 - Majalah Berita Indonesia Edisi 29
P. 31
BERITAINDONESIA, 18 Januari 2007 31Try SutrisnoPeniup PeluitPeringatan DiniBiodataNama : Try SutrisnoLahir : Surabaya, 15 November 1935Agama : IslamMenikah : Bandung, 5 Februari 1961Isteri : Tuti Sutiawati (lahir, 3-4-1940)Anak:1. Nora Tristiyana, 5-4-19622. Taufik Dwi Cahyono, 9-8-19643. Firman Santya Budi, 17-11-19654. Nori Chandrawati, 31-3-19675. Isfan Fajar Satrio, 7-2-19706. Kunto Arief Wibowo, 15-3-19717. Natalia Indrasari, 30-12-1974Pendidikan Militer:z Atekad, 1956- 1959z Susjurpazikon/MOS, 1962z Latsar Para, 1964z Kupaltu, 1965z MOS Amfibi, 1967z Suslapa Zeni, 1968z Seskoad, 1972z Seskogab, 1977Jabatan:z Dilantik menjadi Letda CZI NRP. 18436, 1-10-1959z Danton Zipur, 1959-1962z Danton Zikon, 1962-1963z Dankima Yonzikon-2, 1964z Dankizi I/DTR, 1965-1867z Kupaltu, 1965z Wadan Denma Ditziad, 1967-1968z Wadanyon Zipur 9/Para, 1968-1970z Danyon Zipur 10/FIB, 1970-1971z Karo Suad-2, 1972-1974z ADC Presiden, 1974-1978z Kasdam XVI/Udayana, 1978-1979z Pangdam IV/Sriwijaya, 1979-1982z Pangdam V/Jaya, 1982-1985z Wakasad, 1985-1986z Kasad, 1986-1988z Pangab, 1988-1993z Anggota MPR RI, 1983-1993z Ketua Umum PBSI, 1985-1993z Wakil Presiden RI, 1987-1992z Ketua Umum DPP Pepabri, 1998-2002z Ketua Umum Prima (Persahabatan RI-Malaysia), 2002-sekarangTak biasanya Try Sutrisno bersuara lantang soal politikpraktis. Sebab ia tergolong “Negarawan yang BerpendirianTeguh”. Tetapi mertua mantan KSAD Jenderal (Purn)Ryamizard Ryacudu ini, harus ‘turun gunung”membeberkan fakta bahwa situasi kehidupan di semuabidang semakin memburuk. Ia peniup pertama peringatandini.enderal TNI (Purn) Try Sutrisno,yang selepas menjabat PanglimaABRI 1988-1993 dipilih MPRmenjadi Wakil Presiden RI periode 1987-1992 mendampingi Pak Harto,terlihat emosional tatkala berbicarakepada pers usai memaparkan evaluasisekaligus peringatan dini tentang pemerintahan yang sekarang, kepada KetuaDPR RI Agung Laksono di Senayan, Jakarta Selasa (19/12) dalam sebuah pertemuan tertutup.Try yang terbiasa kalem, penuh senyumbermakna, berbicara dalam intonasi yangselalu terkendali, badannyapun tegapmerepresentasikan sikap tegasnya, saatitu memang lain dari biasanya.Happy Bone Zulkarnaen, Anggota DPRdari Komisi Pertahanan yang turut mendampingi Agung memperjelas kesan yang ditampilkan Try. Bone menilai, kedatangan TrySutrisno ke gedung parlemen itu tidak bisadianggap remeh. “Kalau beliau sudah turungunung, pasti masalahnya serius,” ujar Bone.Kedatangan Try selaku Ketua GerakanKebangkitan Indonesia Raya (GKIR) memang mempunyai agenda tunggal: Mengingatkan pemerintah tentang memburuknya situasi di segala bidang.Peringatan disampaikan setelah GKIRmengkaji secara mendalam dan jernih,bahwa penyebab keburukan situasi disemua bidang secara umum disebabkanoleh lemahnya kepemimpinan nasional.Peringatan disampaikan memang dalamsebuah pertemuan tertutup. Tetapi persdan masyarakat luas tahu, materi yangdisampaikan Try adalah hasil dialog publikyang digelar GKIR di Jakarta pada 23 November 2006. Dan, ini yang menarik, hasildialog publik itu menyimpulkan bahwasituasi nasional di semua bidang kehidupankebangsaan Indonesia semakin terpuruk.Harapan dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakintipis. Terjadi kontradiksi yang mencolokantara indikator ekonomi makro yangmembaik, dengan indikator ekonomi mikroyang terus memburuk.Dengan demikian kedatangan Try menemui Agung selaku Ketua DPR lantasdianggap sebagai institusionalisasi hasildialog publik, dialog yang juga mewacanakan pencabutan mandat rakyat kepadaSusilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.Bila isunya sudah bergulir di parlemenmaka hasil dialog bisa bereskalasi mengalami proses konstitusionalisasi. Picu inilah yang mengangkat nama Tryyang dahulu dikenal “Jenderal Santri”,menjadi bahan pembicaraan dan penulisan di berbagai media massa.Dalam pertemuan tertutup itu sempatmuncul keinginan untuk mencabut mandat yang diberikan rakyat kepada SBY-JK.Tetapi dengan arif Try mendinginkan suasana. “Memang muncul suara yang menginginkan pencabutan mandat. Tetapi kitatidak menginginkan negara ini goncangterus. Tidak perlu turun-menurunkanpimpinan negara. Yang penting kita sempurnakan apa yang kurang saat ini,” ujarTry. “Ini warning awal dan jangan dianggap tidak berarti. Wajar jika pemerintahan yang sudah berjalan selama duatahun ini dievaluasi. Bagaimanapun juga,masih banyak kelemahan yang harusdiperbaiki.”Nama Try menjadi tokoh yang berpeluang mendorong pencabutan mandat,mengingat mantan Pangdam Jaya inimemberikan pula komentarnya atas hasilPilkada Aceh yang menghasilkan pemenang pasangan Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar sebagai calon gubernurdan wakil gubernur Aceh.Try dengan tegas meminta agar Irwandidan seluruh masyarakat Aceh melepasatribut GAM. Jenderal Try bersama parapurnawirawan TNI Angkatan Darat sebelumnya tak begitu mendukung poinpoin nota perjanjian damai Helsinki.Mereka khawatir Aceh akan dianggapsebagai kerikil dalam sepatu, seperti Provinsi Timor Timur dahulu dalam pandangan Presiden Habibie sehingga harus dilepaskan daripada terus-terusan mengganggu. HTJBERITA NEWSMAKER