Page 35 - Majalah Berita Indonesia Edisi 29
P. 35


                                    BERITAINDONESIA, 18 Januari 2007 35LENTERAberkurban yang setinggi-tingginya.Mengapa kita diperintahkan untukmencontoh Nabi Ibrahim dan putranya,Ismail, dan memelajari semangatpengorbanan mereka?Kurban adalah perkataan Arab, yangartinya adalah “pendekatan”, yaitupendekatan kepada Tuhan. Maka,melakukan kurban adalah melakukansesuatu yang mendekatkan diri kepadaTuhan yakni mendekatkan diri kitakepada tujuan hidup. Sebab, kita berasaldari Tuhan dan kembali kepada-Nya.Oleh karena itu, dalam praktek, dalambentuknya yang kongkrit, tindakanberkurban adalah tindakan yang disertaipandangan jauh ke depan yang menunjukkan bahwa kita tidak mudah tertipuoleh kesenangan sesaat, kesenangansementara, kemudian melupakankebahagiaan abadi, kebahagiaanselama-lamanya.Oleh karena itu, makna berkurbanialah bahwa dalam hidup kita melihatjauh ke masa depan dan tidak bolehterkecoh oleh masa kini yang sedangkita alami, bahwa kita tabah dan sabarmenanggung segala beban yang beratdalam hidup kita saat sekarang. Sebab,kita tahu dan yakin bahwa di belakanghari kita akan memeproleh hasil dariusaha, perjuangan dan jerih payah kita.Maka kita maknai, berkurban ialah,bahwa kita sanggup menunda kenikmatan kecil dan sesaat demi mencapaikebahagiaan yang lebih besar dan kekal.Kita bersedia bersusah payah karenahanya dengan susah payah suatu tujuantercapai, dan cita-cita terlaksana.Semangat berkurban adalah konsekuensi iman dan takwa kepada Allah. Sebab,takwa itu jika dijalankan denganketulusan dan kesungguhan akanmembuat kita berkemampuan melihatjauh ke depan, mampu menginsafiakibat-akibat perbuatan saat ini dikemudian hari, kemudian menyongsongmasa mendatang dengan penuhharapan.Dalam setiap bentuk perintah danajaran Ilahi harapan-Nya setiapindividu manusia menjadi bertakwakepada-Nya. Dan manusia bertakwaselalu diingatkan agar membiasakan dirimempersiapkan masa depan. Maka,kurang bertakwalah seseorang jika iakurang mampu melihat masa depanhidupnya yang jauh, jika ia banggadengan hidup untuk kini dan sekarangini, atau dalam ukuran yang lebih besardi dunia ini dan di dalam hidup ini saja.Kelemahan manusia yang paling pokokadalah pandangannya yang pendek,tidak jauh ke depan. Karenanya,manusia tidak tahan menderita danmenerima cobaan, tidak tahan memikulbeban. Dan selanjutnya, tidak tahanmelakukan jerih payah sementarakarena mengira jerih payah itu suatukesengsaraan dan menyangka bahwakerja keras itu kesusahan. Padahal,justru di balik jerih payahnya itu akandidapat manis dan nikmatnya keberhasilan dan sukses. Justru di dalampengorbanan itulah akan terasanikmatnya hidup karunia Allah yangamat berharga ini. Dan dalam ajaranIlahi tentang kurban ini, merupakanpelajaran agar manusia tidak lagimengorbankan sesama manusia.Pengangguran Merupakan BencanaAjaran Ilahi manusia tidak bolehmengorbankan sesama manusia karenakeberadaan manusia dijunjung tinggidan dihormati oleh-Nya. Oleh sebab itu,mestinya setiap individu manusia,tentunya kita semua ini, sanggup mawasdiri dan bertanya pada diri masingmasing, keberadaan yang seperti apasehingga menjadi terhormat dan tetapdihormati dan dimuliakan oleh-Nya?Dalam filsafat modern ada ungkapan:Konsekuensi Konsekuensit, Al-Zaytun. foto: berindo wilson
                                
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39