Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 29
P. 30


                                    30 BERITAINDONESIA, 18 Januari 2007BERITA MEDIATiada Lagi TV7Persaingan di antara stasiun televisiswasta semakin sengit untuk merebut kueiklan. Karena itu mereka melakukankonsolidasi dengan membangun kemitraanstrategis.angkah konsolidasiTrans TV milik Chairul Tandjung danTV-7 milik Jacob Oetomo terus melaju denganmembentuk satu stasiun televisi baru Trans7. Kedua pengusaha papan atas itu memangagak terlambat melakukanmerger, didahului oleh stasiun-stasiun lain; misalnya,RCTI dengan Global TV danTPI. Anteve dan Lativi. Yangbelum melakukan kemitraantinggal Metro TV, SCTV danIndosiar. Tetapi menurut sejumlah pengamat pertelevisian, cepat atau lambat, merekaakan membangun seperti yanglainnya. Sedangkan televisimilik negara, TVRI akan tetapmenjadi TV Publik.Perubahan nama dan logoTV7 menjadi Trans7 dilatarbelakangi oleh perubahan kepemilikan TV7. Tadinya mayoritas saham TV7 dipegang olehbaron media massa, JacobOetama, yang juga penerbitHarian Kompas dan sejumlahmedia cetak lainnya. Manajemen Transformasi TelevisiIndonesia (Trans Corpora)membeli 49% saham TV7, milik PT Duta Visual Nusantara.Transaksi terjadi 4 Agustus2006.Setelah dikelola oleh manajemen Trans Corpora pimpinan Chairul Tandjung, pengelolaan TV7 juga berubah.Namanya, Trans7 merupakangabungan Trans TV dan TV7.Agaknya perubahan manajemen tidak banyak mengubahkonsep tayang dan programseperti sebelum diluncurkankembali 15 Desember 2006.Dalam kepengurusanTrans7, duduk Chairul Tanjung sebagai Komisaris Utama.Sedangkan Agung Adiprasetyo, Ishadi SK, dan AsihWinanti sebagai anggota Dewan Komisaris. Jabatan Direktur Utama dipegang olehWishnutama Kusbandio, jugaWakil Presiden Direktur TransTV, Wakil Dirut Atiek NurWahyuni dan Direktur Keuangan Ch. Suswati Handayani, tadinya Kepala DivisiKeuangan TV7.TV7 berdiri 25 November2001, sebagian besar sahamnya dipegang PT. Duta VisualNusantara Tivi Tujuh, anakperusahaan Gramedia Group.Sejak itu TV7 mengudara sebagai televisi nasional ke tujuhmelalui saluran 49 UHF. Awalnya, stasiun ini mengudarahanya lima jam sehari. Wilayah siarannya juga hanya menjangkau wilayah Jabotabek.Namun setahun berselang,TV7 sudah mengudara di 65kota.Sayangnya perjalanan panjang TV7 tertatih-tatih, takmampu mengulang suksessuratkabar terbesar dan palingberpengaruh, Kompas. TV7tinggallah kenangan, kehabisan nafas untuk bersaingdengan stasiun-stasiun di dalam memperebutkan kueiklan. Namanya terkubur danTrans7 sebagai reinkarnasinya. Soalnya, Kelompok Kompas Gramedia (KKG) harusmemberikan suntikan subsidiyang memperpanjang nafasTV7. Akhirnya, Jacob (75)menyerah, tak mampu lagimenanggung subsidi ratusanmiliar rupiah.Jacob berpaling ke seorangpengusaha muda yang bintangnya sedang cemerlang,Chairul Tandjung. Negosiasiantara Jakob Oetama danChairul Tanjung sempat tersendat lantaran Chairul mengajukan penawaran ganda.Pimpinan Para Group itu, tidak hanya menginginkan saham TV7, tetapi juga saham PTKompas Media Nusantara,penerbit harian Kompas.Sedangkan bagi Jakob,Kompas merupakan anakemas yang harus dipertahankannya mati-matian. Pembicaraan dibuka kembali, fokus pada transaksi saham TV7,sehingga kesepakatan dicapai4 Agustus 2006. Jacob takingin orang melihat apa yangdilakukan Trans TV dan TV7sebagai kesepakatan jual-beli,melainkan kerja sama strategis, agar tayangannya lebihbermutu untuk ikut memperbaiki kualitas bangsa.Sedangkan Chairul menyebut, kerja sama tersebut bisadijalin karena adanya kesamaan kultur yang dipegang kedua pihak; good corporategovernance, dan kesamaansemangat untuk meningkatkan kapasitas serta kesejahteraan karyawan. Mereka memiliki visi dan misi yang sama:menyampaikan informasi danhiburan yang sehat serta meningkatkan kecerdasan masyarakat. Kedua stasiun TV ini juga mempunyai misi menjagakesatuan dan persatuan bangsa tanpa membedakan suku,agama, dan ras pemirsa di Indonesia. „ MRS, SHLSomasi untuk Kekerasan di TVKomisi Penyiaran Indonesia (KPI) mensomasidelapan stasiun televisi lokal yang menayangkansegala bentuk kekerasan dan pornografi. Namunbelum ada reaksi sejauh mana tindak lanjut somasitersebut. Hampir semua stasiun televisi, sepertiRCTI, SCTV, Indosiar, Lativi, Trans TV, Trans7,ANTV, Global TV menyiarkan berbagai bentuk kekerasan. Tayangan-tayangan tersebut mempertontonkan perkelahian massal, perburuan para penjahat,Smack Down dan tontonan film kekerasan.Komisi penyiaran mengancam akan mengenakanstasiun televisi bilamana tetap menayangkan acaragulat, seperti yang diselenggarakan oleh Lativi. Siaranitu menimbulkan negatif pada anak-anak yang seringmempraktikannya di rumah atau di luar rumah.Juga Menteri Agama mengadu ke Dewan Pers ataspemberitaan Metro TV yang dinilainya mencemarkannama baiknya. Metro TV memberitakan bahwa MenegH. M. Maftuh Basyuni mengkorupsi Dana AlokasiUmmat (DAU) sebanyak Rp 85 miliar. Namun MetroTV tidak menggubris undangan Dewan Pers. „ SHTrans TV melebarkan sayap di Trans7. foto: berindo wilson
                                
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34