Page 55 - Majalah Berita Indonesia Edisi 31
P. 55
BERITAINDONESIA, 15 Februari 2007 55BERITA EKONOMIPameran Indogas 2007Kontrak Migas dan Listrik DitekenProyek Biofuel Rp 111 T DitekenKonversi energi fosil ke bahan bakar nabati(BBN) atau biofuel semakin nyata. Tahun 2010Indonesia akan memproduksi BBN 200.000 barrel per hari.Disaksikan tujuh orang menteri, bertempat diDepartemen ESDM, 55 investor dan enam banksepakat menandatangani MoU pengembanganbiofuel. Nilai komitmen investasinya Rp 111 triliunatau 12,4 miliar dollar AS, ditambah komitmenkredit Rp 25 triliun.MoU yang ditandatangani terdiri 17 komitmeninvestasi, 12 perjanjian pengucuran kredit, 11perjanjian membentuk usaha patungan, tujuhkomitmen mengembangkan riset biofuel, dan 11pihak yang mengembangkan kemitraan denganmasyarakat.Alhilal Hamdi, Ketua Tim Nasional Pengembangan BBN menandaskan tiga perusahaan yangmenanamkan investasi dalam jumlah signifikan.Pertama, konsorsium terdiri dari China NationalOffshore Oil Corporation (CNOOC), PT SMARTTbk, dan Hong Kong Energy totalnya senilai 5,5miliar dollar AS. Disusul kedua, Genting BiofuelsAsia Pte Ltd senilai 3 miliar dollar AS. Dan ketiga,Indomal Group 1 milliar dollar AS.Enam bank yang terlibat sebagai kreditorpembiayaan yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, BankBukopin, Bank Pembangunan Daerah (BPD)Sumut, dan BPD Sumbar.BRI siap mengucurkan kredit untuk petaniplasma Rp 12 triliun, dan Bank Mandiri 11 triliun.Dirut Bank Mandiri Agus Martowardoyo mengalokasikan kredit untuk sektor perkebunan danturunannya sebesar Rp 22 triliun.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yangberkenan menerima semua pihak yang terlibatdalam pengembangan biofuel di Istana Negaramengatakan, penggunaan energi nabati adalahprogram dunia dan akhirat. Juga sebagai salahsatu jalan keluar dari pengurangan konsumsienergi fosil yang semakin menipis.“Program energi nabati ini adalah programdunia akhirat. Diharapkan ke depan harga darienergi nabati ini lebih murah dibandingkandengan energi fosil,” tutur Presiden. HTBersamaan pelaksanaan pameran Indogas 2007, Selasa(16/1) di Jakarta, pemerintah meneken kontrak kerjasama dengan 16 pemenang tender penawaran langsung(direct offer) blok migas dengan investasi senilai 201,038juta dollar AS.isaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, turut puladitandatangani 10 proyek kelistrikan (power purchaseagreement/PPA), termasuk proyek10.000 MW dan juga proyek listrik swasta(independent power producer, IPP),berkapasitas total 423 MW senilai 479,66juta dollar AS.Wakil Presiden Jusuf Kalla, seharisebelumnya usai rapat terbatas di KantorDepartemen ESDM Senin (15/1) kepadapers mengatakan, pemerintah menargetkan produksi migas nasional naik 30%hingga tahun 2009 atau menjadi 1,3 jutabarrel per hari. Demikian pula produksigas menjadi 7,5 triliun kaki kubik per hari.“Pemerintah akan mensinergikan sejumlah kebijakan yang menghambatproduksi migas nasional. DepartemenESDM harus berkoordinasi dengan Dephut, Lingkungan Hidup, serta Keuanganyang mengatur kebijakan fiskal,” ucapWapres, sekaligus memberi batas waktudua minggu kepada departemen terkaituntuk menyelesaikan pelbagai kebijakanyang menghambat produksi migas nasional.Wapres menilai upaya menggenjotproduksi migas harus segera dilakukan.Sejak tahun 2000 produksi migas nasional terus menurun hingga di bawah 1 jutabarrel per hari.Pemerintah juga menargetkan pengurangan subsidi bahan bakar minyakdan listrik. Dikatakan Wapres, proyekpercepatan pembangunan pembangkitlistrik 10.000 MW dengan bahan bakarbatubara akan mampu menekan subsidiBBM untuk pembangkit listrik. Sebagianbesar pembangkit listrik di tanah airmenggunakan bahan bakar solar.“Untuk menekan subsidi BBM daripenggunaan minyak tanah, pemerintahakan mempercepat program konversiminyak tanah ke elpiji. Program tersebutdiperkirakan menelan dana hingga Rp 15triliun,” kata Wapres. “Kita harapkan program konversi minyak ke elpiji dapatmenekan subsidi minyak tanah dari Rp 30 Dtriliun menjadi hanya Rp 7 triliun.” HT