Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 38
P. 18
18 BERITAINDONESIA, 24 Mei 2007BERITA UTAMAFoke Masih SendiriPara anggota Koalisi Jakarta yang mendukung pencalonanFauzi Bowo, belum satu kata tentang calon wakil gubernur.Mereka ngotot mengajukan masing-masing calon.ampai awal Mei, calon gubernurDKI Jakarta yang diusung empatpartai besar—PPP, Golkar, Demokrat, PDI Perjuangan dan satupartai kecil, PDS, masih tampak sendiriandi stiker kampanye yang memaparkanjaminan pendidikan dan perawatan kesehatan cuma-cuma untuk warga Jakartayang tidak mampu. Sedangkan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang didukungPKS sudah tampil berdua dalam stikeryang beredar dan ditempel di seluruh penjuru Jakarta. PKS juga sudah menyiapkan100.000 kader, berkampanye untukAdang dan Dani.Siapa Cawagub yang akan mendampingi Foke, panggilan akrab Fauzi, masih dipertarungkan oleh empat partai pendukung—PPP, Golkar, Demokrat dan PDIP.PPP menghendaki orang dari partai, demikian juga Demokrat. Tetapi Golkar danPDIP, menghendaki pensiunan militer.Calon yang diajukan kedua partai tersebut, masing-masing Mayjen (Pur) DjasriMarin dan Mayjen (Pur) Slamet Kirbiantoro.Siapa yang jadi pendamping Foke,dapat berpotensi konflik bagi KoalisiJakarta. Ini menurut dugaan DirekturEksekutif Lingkaran Survei Indonesia(LSI) Denny JA. Namun Denny menolakuntuk membeberkan peringkat Cawagubyang akan mendampingi Foke, versi hasilsurvei LSI, 4-7 April lalu, karena berpotensi konflik. Hal tersebut dibenarkanoleh pimpinan fraksi Golkar dan PDIP,Andi Matalatta dan Tjahjo Kumolo.Potensi konflik, kata Denny, bisa tersulut kalau masing- masing partai anggotakoalisi masih terus berlomba menyodorkan dan memaksakan nama cawagubkepada Fauzi. Tjahjo mengakui, sampaikini partai-partai masih ngotot mengusulkan cawagubnya sendiri. Denny mengingatkan, koalisi sebaiknya bersepakatmenyodorkan dua atau tiga nama saja.Selanjutnya nama-nama tersebut dipilihsendiri oleh Foke.”Adopsi saja kasus Pilkada Banten yangmenetapkan cawagub harus memenuhitiga kriteria, yaitu mampu mendongkraksuara, punya kompetensi, dan mampubekerja sama,” kata Denny. Untuk poinsatu dan dua serahkan kepada Koalisi Jakarta dengan bantuan, antara lain, hasilsurvei. Untuk kriteria ketiga, serahkansaja pada Foke. Andi Matalatta sependapat dengan Denny. Tetapi menurutTjahjo, PDI-P cuma minta satu hal, calonyang mampu mendongkrak perolehansuara.Dr. Ing H Fauzi Bowo, lahir di Jakarta,10 April 1948, jabatan terakhir sebelummemasuki Pilkada adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pada pilkada DKIJakarta 2007, Fauzi Bowo mencalonkandiri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Iamengungguli Agum Gumelar dan MahfudDjailani dalam penjaringan calon gubernur oleh PPP DKI Jakarta dengan 14suara. Agum meraih lima suara, sedangDjailani mendapat dua suara. Dua suaralain menyatakan abstain.Namun, dalam skorsing terhadap enamkandidat calon gubernur yang mengajukan diri ke Partai Demokrasi IndonesiaPerjuangan, dia menempati urutan palingterakhir. Dalam skorsing itu, ia meraih 80suara. Sedang, urutan teratas ditempatioleh Sarwono Kusumaatmadja.Banjir besar di Jakarta, awal Februari,membuat nama Foke terpuruk, karena diabersama Gubernur Sutiyoso dianggap sebagai orang yang paling bertanggungjawab. Karenanya, popularitas Foke sangattidak menjual untuk Pilkada DKI 2007.Sebaliknya, LSI 22 Januari 2007,menyampaikan hasil jajak pendapatterhadap 700 responden, minggu ketigaDesember 2006 dengan cara tatap muka.Hasilnya, calon Gubernur DKI yang paling diunggulkan adalah Fauzi Bowo,Rano Karno, Agum Gumelar, SarwonoKusumaatmadja, Adang Daradjatun, danBibit Waluyo.Pada Konvensi Partai Golkar 2007.Foke satu-satunya peserta konvensi yangmengembalikan formulir pendaftaran,dan satu-satunya peserta konvensi GolkarDKI yang diusung untuk jabatan gubernur. Tapi, partai PDS lah yang pertamakali mendukung pencalonan Foke, kemudian disusul oleh Golkar, PPP, Demokrat, PDI dan PBR. Foke juga secarakhusus mendapat dukungan pucuk pimpinan Muhammadiyah, Din Syamsudin.Sementara Cawagub Slamet Kirbiantoro yang diusung PDIP belakangan makinberkibar. Sekitar 44% warga DKI Jakartadari etnis Jawa mendukung Kirbi. Merekamengancam akan Golput jika Kirbi tidakmasuk bursa Cawagub mendampingiFoke. Sementara itu empat puluh OrmasBetawi dan etnis daerah lain menyampaikan pernyataan sikap mendukung pencalonan bekas Pangdam Jaya itu. Dukungan mereka disampaikan lewat deklarasi disebuah hotel di Jakarta belum lama ini.Dalam kesempatan itu, Kirbi menegaskanbahwa dia siap untuk mendampingi Fokedi Pilkada DKI. Sebagai mantan tentara,Kirbi siap menjalankan amanah yangdiberikan 40 Ormas tersebut. SHSFoke mengusung isu kesejahteraan masyarakat Jakarta foto: berindo wilson