Page 36 - Majalah Berita Indonesia Edisi 38
P. 36


                                    36 BERITAINDONESIA, 24 Mei 2007 L ENTERALentera36memfokuskan pembangunan padapembangunan yang sifatnyainfrastruktur. “Pembangunan gedungasrama, pembelajaran dan lainnyabelum diprioritaskan, tapi terfokuskanpada pembangunan yang berbentukinfrastruktur pertanian di antaranyainfrastuktur air dan pengairan. Makatahun ini fokus pembangunan di AlZaytun membangun yang vertikalberdiri kalau perlu membangun kebawah, menggali,” jelas Syaykh padaDzikir Jum’at (07/01) sebagaimanadikutip dalam Jurnal Harian Al-Zaytun.Pembangunan biasanya ditandaidengan pemancangan tiang pancangtapi sekarang membangun infrastukturditandai dengan berapa dalamnyasimpanan air. “Itu yang sekarang kitabangun. Mudah-mudahan di tahun2007 tertata sentra-sentra pangankhususnya sentra produksi lahan-lahanyang bisa ditanami. Kita akankonsolidasikan dan kita banguncekungan-cekungan untuk menampungair ketika musim hujan, sehingga tahun2008 kita bisa merasakan manfaatnyasehingga lahan yang kita siapkanpertanian tidak lagi menunggu curahhujan yang tidak terkendali,” kataSyaykh.Program ini pun sudah segeradirealisasikan dengan membangunWaduk Windu Kencana dan normalisasikali Cibenoang. Normalisasi Cibenoangdilakukan dengan membangun kanalsepanjang 13 kilometer dengankedalaman lima meter dan lebar 20meter ditambah bantaran kiri-kanansungai masing-masing selebar 20 meter.Kanal itu membentang ke arah hulu dariWaduk Windu Kencana sampai KampusAl-Zaytun sepanjang 6,5 kilometer danke arah hilir hingga menjangkau desaRanca Ganggang juga sepanjang 6,5kilometer. Kelak, normalisasi kali inimasih bisa diteruskan hingga sejauh 30kilometer ke arah muara sungai dipantai utara laut Jawa. Direncanakan,proyek infrastruktur pertanian danpengairan Windu Kencana, sudahrampung pembangunannya 7 Agustus2007, untuk kemudian diresmikan tepatpada tanggal 27 Agustus 2007,bertepatan ulang tahun sewindu AlZaytun. Itulah pula menjadilatarbelakang proyek ini diberi namaWindu Kencana, merupakanpersembahan emas Al-Zaytun kepadabangsa ini.Di banyak tempat, termasuk dikawasan yang berdekatan dengan AlZaytun, musim hujan bisa menjadibencana. Tetapi di Al-Zaytun, musimhujan selalu disambut sebagai musimpanen air, yang didukung denganteknologi (terapan) dan manajemenpemanfaatan air. Di lembagapendidikan inilah pertama kali munculistilah musim panen air dan teknologipanen air (hujan).TerintegrasiPembangunan waduk Windu Kencanadan normalisasi sungai Cibenoang itu,merupakan satu kesatuan denganteknologi dan manajemen air yangsudah ditata dengan baik di kawasanKampus Al-Zaytun yang luasnya lebih1.200 hentar yang dinamai proyekTirtaraksa Candrakirana Bangsa. Dalamrangka manajemen pemanfaatan air diAl-Zaytun, lirik lagu Bengawan Sologubahan Gesang Martohartono yangterkenal justru dianggapkontraproduktif. Lirik lagu itu berbunyi,“... musim kemarau, tak seberapa airmu,di musim hujan air meluap sampai jauh... air mengalir sampai jauh akhirnya kelaut ....”Di Al-Zaytun, air tidak dibiarkanmengalir begitu saja sampai jauh hinggaakhirnya ke laut, tanpa dimanfaatkanterlebih dahulu secara efektif danefisien. Air dimanfaatkan secaraberulang melalui suatu manajemen danteknologi (proses) terencana yangmatang.Sehingga pada saat musim hujan, yangdi banyak tempat air hujan melimpahmenjadi ancaman banjir, justru dikelolasebagai berkah yang melimpah di AlZaytun. Musim hujan bahkan dimaknaisebagai musim panen air.Waduk Istisqo di bagian utara Masjid Rahmatan Lil Alamin, Al-ZaytunDirencanakan,proyekinfrastrukturpertanian danpengairan WinduKencana, sudahrampungpembangunannya7 Agustus 2007,untuk kemudiandiresmikan tepatpada 27 Agustus2007, bertepatanulang tahunsewindu AlZaytun. Itulah pulamenjadilatarbelakangproyek ini diberinama WinduKencana,merupakanpersembahanemas Al-Zaytunkepada bangsa ini.foto: berindo juka
                                
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40