Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 38
P. 39


                                    BERITAINDONESIA, 24 Mei 2007 39LENTERAzat organik yang ada dalam air limbahdilakukan oleh bakteri anaerobik ataufacultatif aerobik.Setelah beberapa hari operasi, padapermukaan media filter akan tumbuhlapisan film mikroorganisme.Mikroorganisme inilah yang akanmenguraikan zat organik yang belumsempat terurai pada bak pengendap.Air limpasan dari bak kontaktoranaerob dialirkan ke bak kontaktoraerob. Di dalam bak kontaktor aerob inidiisi dengan media dari bahan kerikil,plastik tipe sarang tawon, sambildiaerasi atau dihembus dengan udarasehingga mikroorganisme yang ada akanmenguraikan zat organik yang adadalam air limbah serta tumbuh danmenempel pada permukaan media.Dengan demikian air limbah akankontak dengan mikroorganisme, yangtersuspensi dalam air maupun yangmenempel pada permukaan media yangmana hal tersebut dapat meningkatkanefisiensi penguraian zat organik,deterjen serta mempercepat prosesnitrifikasi, sehingga efisiensipenghilangan amonia menjadi lebihbesar. Proses ini sering dinamakanaerasi kontak (contact aeration).Dari bak aerasi, air dialirkan ke bakpengendap akhir. Di dalam bak inilumpur aktif yang mengandung massamikroorganisme diendapkan dandipompa kembali ke bagian inlet bakaerasi dengan pompa sirkulasi lumpur.Sedangkan air limpasan (over flow)dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalambak kontaktor khlor ini air limbahdikontakkan dengan senyawa khloruntuk membunuh mikroorganismepatogen. Air olahan, yakni air yangkeluar setelah proses khlorinasi dapatlangsung dibuang ke sungai atau saluranumum. Dengan kombinasi prosesanaerob dan aerob tersebut selain dapatmenurunkan zat organik (BOD, COD),ammonia, deterjen, padatan tersuspensi(SS), phospat dan lainnya.Namun karena sebagian air limbahtidak melalui instalasi pengolahanlimbah sehingga masih mengandungdeterjen dari sabun maka dari salurandrainase limbah itu diarahkan ke kolampenampungan. Proses penjernihan airlimbah tersebut selain mengandalkanpanjangnya saluran drainase sehinggamemungkinkan terjadinya singgungandengan udara dan lumut-lumut saluran,pada kolam penampungan jugamengalami proses penjernihan denganmenggunakan bak-bak penjernih(clarifer).Dari clarifer tersebut selanjutnyadibuat saluran mengelilingi kolam untukkemudian dialirkan kembali ke dalamkolam melalui saluran berteras. Saluranberteras ini bermanfaat untukmenambah kadar oksigen. Di sampingitu untuk memperkaya kadaroksigennya, kolam penampungan jugadiberi fasilitas air mancur.Sementara itu untuk pengolahanlimbah kotoran ternak, dilakukanpemisahan antara limbah padat danlimbah cair pada bak penampungankotoran. Selanjutnya limbah padatdiolah menjadi pupuk kandang,sedangkan limbah cair dialirkan melaluidrainase menuju kolam-kolam ikan.“Apa yang telah dilakukan Al-Zaytuntadi, semuanya merupakan wujud dariprinsip kehati-hatian dalam tata atur airbersih. Juga sebagai suatu bentuk usahapencegahan (precautionary principle)terhadap kemungkinan terjadinya kondisiirreversible. Tak berhenti sampai di sana,Al-Zaytun akan terus mengembangkanberbagai upaya untuk memperbaiki tataatur air bersih itu,” kata Trista Nugrahamenimpali Syaykh Al-Zaytun.Air Minum SihatPengasuh Al-Zaytun juga sangatmemperhatikan ketersediaan air minumsihat bagi para santri dan segenappenghuni dan pengunjungnya. Untukkeperluan air minum sihat yangmemenuhi persyaratan fisis, kimia danbiologi, dilakukan dengan menggunakansistem pengolahan air minum denganteknologi Ozon dan Sterilisasi UltraViolet (UV sterilization) serta teknologiReverse Osmosis.Teknologi Ozon dan SterilisasiUltraviolet tersebut masing-masingberkapasitas 25 m3 per hari untukkeperluan rumah makan santri danrumah makan karyawan. SementaraTeras sebuah kolam di Kampus Al-Zaytun foto: berindo jukateknologi Reverse Osmosis dengankapasitas masing-masing 50 galon/hari(190 liter per hari), dipasang di satu unitdi setiap kamar santri.Ketiga teknologi tersebut dapatmemenuhi hajat air minum puluhanribu penghuni kampus yang memenuhipersyaratan (1) secara fisis harus jernih(tidak berwarna, tidak berbau, tidakkeruh dan tidak berasa); (2) dari segikomposisi kimia, air tidak bolehmengandung zat-zat yang dapatmerugikan kesihatan, seperti limbahpestisida, limbah detergen, nitrat, ataulogam-logam berat; dan (3) secarabiologis, air tidak boleh mengandungbakteri-bakteri patogen yang berbahayabagi kesihatan manusia.Penggunaan ozon dalam prosespengolah air dipilih, menurut TristaNugraha, karena beberapa keuntunganyang diperolehnya. Selain mampumembunuh mikroorganisme yangterdapat di dalam air karena ozonbersifat bakterisida, algasida danfungisida, teknik itu juga tidakmenimbulkan bau dan rasa yang padaumumnya terjadi jika kita menggunakanbahan kimia pengolah air. Bahkan,teknik ini dapat menghilangkan bau danrasa yang biasanya disebabkan olehkomponen organik dan anorganik yangterdapat di dalam air.Pasca survei dan uji fisika, kimia danbiologi di Laboratorium TeknikLingkungan, kualitas air minum dirumah makan santri dan rumah makankaryawan yang menggunakan teknologiozon dan UV Sterilization dinyatakanmemenuhi standar kualitas air minumyang merujuk kepada standarDepartemen Kesehatan. „ MS-MLP
                                
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43