Page 16 - Majalah Berita Indonesia Edisi 40
P. 16


                                    16 BERITAINDONESIA, 21 Juni 2007BERITA UTAMAah. Bahkan penggiat LSM atau kelompokkelompok masyarakat, pers, agamawanbisa juga terlibat korupsi.Perilaku korup para pengusaha jugadiduga jauh lebih lihai lagi. Selain menyogok, membuat kongsi dengan sesamateman sebagai rekanan instansi pemerintah, merancang proyek dari titik Asampai Z hingga jatuh ke tangannya, ataupaling tidak berbagi “arisan” dengansesama kongsi, sangat lihai dilakukan.Tender bisa diatur, seolah berlangsungwajar. Semua proses tender secara formal dilakukan dengan tertib. Sehinggasecara prosedur hukum sulit dibuktikanada permainan dalam tender itu. Terlatihmendapatkan proyek lewat praktik perilaku korup, pimpro dan pengusaha sudahhafal untuk tak meninggalkan jejakkorupsi. Karena setiap pejabat hanya mauberurusan dengan mereka yang sudahmengerti cara ‘kongsi’ dan ‘arisan’. Tapi,sekali lagi, ini sulit dibuktikan.Walaupun Ketua Asosiasi PengadaanBarang dan Distributor Seluruh Indonesia (ARDIN) John N Palinggi mengakuipengadaan barang pemerintah 56 persenmasih berlangsung tidak sesuai denganperaturan. Dan, “hampir semua instansitidak melakukan aturan yang diaturdalam Keputusan Presiden No. 80 tahun2003. Mereka melakukan sendiri pemilihan atas dasar kroni-kroni, anak,cucu, dan segala macam. Ini masih berlangsung sampai sekarang. Dan ituadalah pemborosan paling besar di negeriini,” ucapnya.“Dipaksa” BicaraKetika terungkap di Pengadilan TindakPidana Korupsi (Tipikor) bahwa paracalon presiden juga menerima aliran dananonbudgeter DKP, tidak ada calon presiden yang mengaku menerimanya. Sampai kemudian Media Indonesia dalameditorialnya 14 Mei 2007, lalu bertanyatanya, Amien tokoh yang vokalis, yangbicara tanpa tedeng aling-aling, yangkomentar-komentarnya terus terang,tajam dan memikat, tetapi mengapamenyangkut dirinya sendiri sang tokohmemilih diam. Demi menggugat aksidiam Amien, Harian Media Indonesiamenulis keras, “Dalam kasus aliran dananonbugeter ini Amien Rais telah kehilangan autensitas dirinya, yang spontan danterus terang. Sikap itu menambah kecurigaan publik bahwa reformasi telahmemakan bapaknya sendiri atau malahsang bapak telah memakan reformasisehingga ikut dalam gurita besar korupsidan berubah menjadi badut-badut dipanggung hipokrisi.”Mantan Ketua DPP Partai AmanatNasional ini, yang integritasnya dibedahhabis oleh Media Indonesia akhirnyaterpancing untuk berbicara. Senin siang,hari terbitnya editorial Media Indonesiaitu, ia kemudian menggelar jumpa persmengakui menerima dana haram itusekaligus mengungkapkan bahwa caprescawapres lain juga menerima dana DKPsama seperti dirinya. Karenanya ia beranimeminta agar para pihak yang menerimadana tersebut mengaku saja. Bahkan iafoto: presidensby.infoPresiden SBY melakukan konferensi pers di halaman Istana Negara (25/5).
                                
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20