Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 40
P. 18
18 BERITAINDONESIA, 21 Juni 2007BERITA UTAMAMisteri Dana NonBudgeter“Sang Gurita”Yang SulitDibuktikanPara koruptor yang bisa dijerat hukum hanyalah mereka yangmeninggalkan bukti-bukti tertulis. Sementara koruptor yangsesungguhnya tak pernah mau menyisakan sedikit pun buktiperilaku korupnya, sehingga sulit dibuktikan. Maka kasus korupsiyang terendus tak lebih dari puncak gunung es saja. Korupsiyang menggurita justru mungkin terus terjadi di sekitar kitasetiap saat tanpa bisa dibuktikan.ntah sarapan apayang sedang dinikmati Amien Rais dikediamannya, kotagudeg Yogyakarta pada pagihari 14 Mei 2007 lalu. Barangkali dia turut menyantap editorial surat kabar Media Indonesia, yang menyentil dirinyaberkaitan dengan dana nonbudgeter DKP.Terbukti siangnya, ucapanAmien Rais tiba-tiba saja meletup. Dengan tegas, tokohyang belakangan ini getol menyoroti investasi asing di sektor migas dan kekayaan alamlainnya, mengaku telah menerima dana nonbudgeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) secara langsungdari tangan Rokhmin Dahurisebesar Rp 200 juta. Ambisinya menjadi orang nomor satudi Indonesia, yang membutuhkan dana besar untuk kampanye, rupanya membuatnyatak kuasa menampik danaDKP itu. Diapun menyatakansiap menghadapi proses hukum dan memberikan kesaksian di pengadilan.Pengakuan Amien Rais taksemata-mata berbentuk ketulusan membuka aibnya sebagai bapak reformasi yangterlanjur basah kena getahdana DKP. Pengakuan mantanMenteri Rokhmin Dahurimengusik perhatian publik,bahwa Amien rupanya sudahberada dalam deretan permainan birokrasi yang akrabdengan korupsi.Tetapi tampaknya sang tokoh reformasi tak mau terlanjur tersungkur begitu saja.Diapun mengajak para capresdan cawapres 2004 lalu untuksama-sama basah dan membuka baju mereka. Jika dapat,bisa diduga justru namaAmien-lah yang akan tampilsebagai sang “hero”, dan mendapat tempat di atas angin.Fenomena Gunung EsTerlepas dari pertemuanselama 12 menit di LanumaHalim Perdanakusuma, yangmelahirkan kesepakatanAmien dengan Presiden SusiloBambang Yudhoyono yangsempat memindahkan masalah dana DKP dari ranahhukum ke politik lalu kembaliE