Page 17 - Majalah Berita Indonesia Edisi 40
P. 17
BERITAINDONESIA, 21 Juni 2007 17BERITA UTAMAmenohok bahwa ada Capres yangmenerima aliran dana asing.Berbicara dalam Deklarasi BersamaPenegakan Hukum dan PemberantasanKorupsi, digelar oleh Masyarakat Profesional Madani (MPM) di Jakarta, Selasa(22/5), Amien mengatakan KPU pernahmeminta PPATK mengusut transaksimencurigakan yang masuk ke salah satupasangan Capres-Cawapres pada Pilpres2004. KPU Pusat mencium adanya transfer dana misterius yang datang dari luarnegeri,” ucapnya.Amien memang tak eksplisit menyebutnama pasangan SBY-JK penerima danadari Washington DC yang dimaksudnya.Tetapi Presiden SBY rupaya merasatersudutkan hingga bereaksi keras menanggapi Amien dengan menggelar jumpapers khusus, berlangsung di halamanIstana Kepresidenan, Jumat (25/5).Lalu masalah bergeser menjadi aksigertak-menggertak. Sampai kemudianMensesneg Hatta Radjasa, menteri dariPAN, menyarankan agar Presiden bertemu Ketua MPP PAN itu.Pertemuan berlangsung Minggu (27/5)di Lanuma Halim Perdanakusuma, Jakarta sebelum Presiden berangkat ke Malaysia menghadiri pertemuan puncakekonomi Islam dunia. Besoknya, Senin,dari rumahnya di Sleman, YogyakartaAmien mengadakan konferensi persmengatakan sudah bertemu Presiden SBYdan sepakat akhiri pertikaian. Beberapasaat usai itu di Kuala Lumpur Presidenpun melakukan hal sama, konferensi persdadakan dan tanpa tanya jawab.Pemiskinan NegaraDua gajah tak jadi bertarung tetapi aksisang gurita korupsi seolah dibenarkan untuk terus berlangsung. Akbar Tandjung,mantan Ketua Umum Partai Golkar,mengapresiasi Presiden SBY berhasilmendorong perdamaian, penegakanhukum dan penghapusan utang luarnegeri. Tetapi sebagian penyelesaianpenegakan hukum di bidang korupsiditempuh secara adat saja.Pertikaian antara mantan MensesnegYusril Ihza Mahendra dengan Ketua KPKTaufiqurrahman Ruki dalam kasus penunjukan langsung rekanan proyek diinstansinya masing-masing, juga diselesaikan Presiden SBY secara adat.Artinya, tak ada penyelesaian hukum yangtuntas.John N. Palinggi, Ketua ARDIN mengatakan, masalah mendasar di negara kitaini adalah, kita memang kuat memproduksi peraturan. Tetapi lemah sekalidalam menegakkannya, terutama untukkepentingan rakyat.Kita mungkin menegakkan hukum,tetapi sebagian besar aturan itu dijalankan melalui kepetingan-kepentingankelompok, pribadi, dan golongan. Sehingga apa yang terjadi, kelompok pribadidan golongan, dan beberapa orang semakin kaya, negaranya semakin miskin,”ujar John, Senin (28/5) saat diwawancarai oleh wartawan Berita Indonesia,Henry Maruasas Purba.John Palinggi menyebutkan perilakukorup muncul karena semua orang sudahtidak lagi takut akan kutukan Tuhan.Disumpah sedemikian rupa, atributsedemikian banyak di badan semua orang, yang beragama apapun itu, tetapitidak pernah takut pada kutukan Tuhandan sumpah-sumpah yang diucapkan.John menyebut kita sudah terjatuh kedalam pangkat, harta, benda dan jabatan.“Kita sungguh amat terjatuh mengutamakan itu, tetapi tidak sayang kepadamanusia. Kita sebetulnya menjadi bagian-orang terkutuk dan selalu memperoleh kutukan dari Tuhan karena kitatidak sayang pada manusia. Kita lebihsayang pada uang, pangkat dan jabatanuntuk kepentingan diri kita. Sekalipunkita mencederai sumpah kita, janji kita,”kata penggiat dialog antarumat beragama ini.Bismar Siregar, mantan Hakim Agungyang dikenal tegas dalam bertindak di eraOrde Baru mengatakan, siapa pun saat initerlibat korupsi termasuk dirinya.”Sayasebagai manusia biasa, tidak akan berkata, ’Aku orang jujur seperti malaikat’.Aku adalah manusia yang satu saat jugamelakukan kesalahan, paling tidak korupsi hati nurani,” kata Bismar.Karena semua orang telah berperilakukorup, berlangsung secara sistemik disemua sektor kehidupan, Bismar berpendapat bahwa jalan keluar dari jeratankorupsi adalah dengan berdoa kepadaTuhan. “Mudah-mudahan dibukakanTuhanlah hati kita ini. Bagi mereka yangtelah buta matanya diterangi, yang tulitelinganya diterangi, yang mati hatinyaditerangi.” HT, RBAmien Rais mengaku menerima dana nonbudgeter DKP dari Rokhmin Dahuri hanya sebesarRp 200 juta.foto: berindo wilson