Page 17 - Majalah Berita Indonesia Edisi 41
P. 17
BERITAINDONESIA, 05 Juli 2007 17BERITA UTAMApun dari kekuasaan di negeri ini untukcoba-coba mengintervensi sebuah prosesyang sementara ini berlangsung,” jelas Ali.Ia mengatakan kita butuh TNI, sebabnegeri ini akan bubar kalau tidak adatentara. “Tetapi saya percaya kalau apaapa terjadi dengan negara ini maka benar,tentara itu bersama-sama dengan rakyatbukan dengan pemerintah.”Effendi Choiri anggota Komisi I DPR RIdari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), juga mengkritisi peristiwa Pasuruan sebagai bukti TNI belum melaksanakan reformasi internal terutama dalamhal meninggalkan kegiatan bisnisnya.Ia menyebut sudah terjun langsung kelapangan dan ketemu dengan pimpinanPT Rajawali Nusantara, yang menjadimitra TNI AL dalam mengelola lahanPasuruan. Hasilnya, mereka menceritakan semua tentang bisnisnya TNI. “Faktanya masih berbisnis. Artinya belum adareformasi,” simpul Effendi.Di hadapan Panglima TNI dan jajarannya, Effendi secara tegas mengatakan,“Panglima TNI ketika di forum ini, diruangan ini berjanji melaksanakan UU TNImelaksanakan UU Pertahanan tidak berbisnis, faktanya ada bisnis,” kata Effendi.Ia lantas mengingatkan, UU TNI danUU Pertahanan bukan untuk dipidatokantetapi untuk diterapkan. “Bukan untukmengelabui kita bahwa TNI sudah berubah paradigma tetapi faktanya tidak,”lanjutnya.Sudah Ada Kemajuan BerartiBerbeda dengan Effendi Choiri, KetuaKomisi I DPR RI Theo L Sambuaga dariFraksi Partai Golkar yang memimpinRapat Kerja Komisi I DPR dengan Panglima TNI, justru mengapresiasi sudah adakemajuan-kemajuan yang berarti dalamreformasi internal TNI.Kemajuan itu misalnya TNI tidak lagiberpolitik praktis, dwifungsi sudah dihapuskan, tidak ada lagi komando ataufungsi teritorial sebab sudah disesuaikandengan kebutuhan dan fungsi TNI. TNIjuga sudah diamanatkan untuk tidakberbisnis.“Sekarang untuk soal bisnis itu sedangdirumuskan aturan pemerintah untuk menuntaskan penghentian involvement (keterlibatan) TNI dalam bisnis,” kata Theo.Sementara Kepala Pusat PeneranganMarkas Besar TNI Marsekal Muda SagomTamboen mewanti-wanti pers untuk takterlalu serius mendalami soal reformasiinternal TNI.“TNI untuk saat ini belum saatnyabicara soal reformasi internal TNI. Sebabterkait nanti soal usulan restriksi penjualan senjata yang sedang digagas Kongres Amerika Serikat. Nanti, setelah persoalan itu selesai tahun 2008 bersamaandengan sepuluh tahun reformasi, barulahkita bicara,” ucap Sagom Tamboen, yangdilantik menjadi Kapuspen sejak 14 Meilalu, menggantikan Laksamana MudaMoh. Sunarto yang diangkat menjadiKomandan Sesko TNI Angkatan Laut.Terlepas dari keinginan institusinyauntuk mendinginkan suasana terkaitdengan ancaman Amerika, kata Tamboen,TNI sebenarnya tidak ingin mempublikasikan langkah-langkah reformasi yangsudah dilaksanakan.Sebab, menurutnya, yang pentingreformasi sudah komitmen dengan satudasar bahwa kita ingin melaksanakantugas sesuai dengan kebijakan dan keputusan politik negara yang sudah diamanatkan UU No. 34/2004 tentang TNI.“Itu saja,” ringkas Tamboen.“Bagaimana langkahnya, sebenarnyakan kita lihat dari output-nya. KinerjanyaTNI kayak apa dalam rangka melaksanakan tugas. Sudah itu saja, sebagaipertanggungjawaban terhadap pelaksanaan reformasi,” kata Tamboen.Tamboen mengatakan kalau kasusPasuruan dianggap sebagai satu kesalahan, tentu prajurit yang bersangkutanpasti menerima hukuman, setelah sebelumnya menjalani proses hukum sesuaiketentuan yang berlaku. “Sudah pasti, itukan komitmennya TNI,” ucapnya.Ditegaskan Tamboen, kalau satu individu dalam sebuah institusi yang terdiridari banyak individu berbuat kesalahan,tentu, institusi tidak layak menanggungsemua risikonya.“Yang individu ini yang menanggungrisikonya sesuai dengan hukum yangberlaku atas kesalahannya,” tegasnya.Sikap institusi TNI yang disampaikanTamboen ini seiring-sejalan dengankonsistensi dan komitmen TNI, yangsudah tak diragukan lagi ingin mengubah TNI menjadi alat pertahanannegara.Karena itu Tamboen menepis anggapannegara lain yang masih meragukan reformasi internal di TNI. “Rakyat Indonesiakita harapkan sudah bisa menerima itusebagai suatu langkah positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelasTamboen mantap. HT, AM, SPAnggota Komisi I DPR RI Ali Mocthar Ngabalineserta jajarannya. foto-foto: berindo wilson