Page 20 - Majalah Berita Indonesia Edisi 41
P. 20
20 BERITAINDONESIA, 05 Juli 2007BERITA UTAMADoktrin Baru TNITri Dharma Eka KarmaTentara Nasional Indonesia berparadigmabaru, tunduk di bawah kebijakan dankeputusan politik negara yang diputuskanoleh otoritas sipil hasil pemilihan umum.Karenanya, reformasi TNI tidak dapatdiserahkan kepada institusi TNI semata.Apabila TNI masih mengalami perlambatanreformasi, dibandingkan hasil yang dicapaidalam kurun waktu 1998-2002 dipastikanitu disebabkan oleh masih lemahnyakemauan dan komitmen otoritas sipiluntuk mereformasi TNI.gus Widjojo pensiunan militer dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal TNI, saat duduk sebagaiSenat Fellow pada CSIS, danSenior Advisor pada UNSFIR(United Nation Support Facility for Indonesian Recovery),pernah membuat tulisan berjudul “Reformasi TNI”.Ia mengidentifikasi dua rumusan Paradigma Baru TNI,yang esensinya berbeda satusama lain, tetapi sekaligus menunjukkan tahap perkembangan proses reformasi internal di tubuh TNI.Tetapi apabila turut dimasukkan hasil Rapat PimpinanTNI pada 24 Januari 2007yaitu “Tri Dharma Eka Karma”sebagai doktrin baru TNI, dibawah kepemimpinan Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, maka rumusan paradigma baru TNI itu menjaditiga.Agus Widjojo seorang jenderal pemikir yang pernah dimiliki TNI, menulis, reposisiperan TNI dalam reformasibergerak hanya atas dasar keputusan politik yang dibuatoleh otoritas politik. Kewenangan TNI untuk berperansebagai instrumen pertahanannasional diberikan oleh konstitusi.Menurut Agus, reformasi internal TNI diawali perumusanParadigma Baru Peran SospolTNI yang diterbitkan olehMarkas Besar TNI, dan ditandatangani Jenderal Wiranto pada tanggal 5 Oktober1999.Dalam brosur TNI AbadXXI, Reformasi: Reposisi danReaktualisasi Peran TNI Dalam Kehidupan Bangsa, disebutkan, Paradigma Baru PeranSospol TNI mengambil empatbentuk implementasi. Pertama, merubah posisi dari metode tidak selalu harus di depan; Kedua, merubah darikonsep menduduki menjadimemengaruhi; Ketiga, merubah dari cara-cara memengaruhi secara layak menjadi tidaklangsung dan; Keempat, melakukan political and role sharing dengan komponen bangsalainnya.Paradigma Baru Peran Sospol TNI berakhir pada tanggal20 April 2000 setelah Panglima TNI Laksamana WidodoAS, dalam Rapim TNI menyatakan bahwa TNI akan memusatkan diri pada tugas pokok pertahanan, tidak lagimengemban fungsi sosial politik.Sebagai rujukan dalam perannya dalam pertahanan nasional, TNI selanjutnya merumuskan Paradigma Baru Peran TNI.Dalam Paradigma Baru Peran TNI yang diterbitkan tangAMantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto Mantan Panglima TNI Laksamana (Purn) Wido