Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 41
P. 18


                                    18 BERITAINDONESIA, 05 Juli 2007BERITA UTAMASengketa TaInstitusi TNI menyimpan sejumlahpermasalahan tanah dengan warga.anyak versi munculterkait kasus sengketa tanah di DesaAlas Tlogo, Kecamatan Legok, Pasuruan, Jawa Timur, yang berujung pada tercederainya proses reformasiinternal TNI. Dengan ramainya pemberitaan media cetakdan elektronik maupun online,isu ini mencuat sangat cepat,melebar ke seluruh tanah airdan menjadi santapan parapihak yang merasa memilikikepentingan.Termasuk negara raksasaAmerika Serikat sekalipun,disebut-sebut menjadikan peristiwa tertembaknya empatwarga sipil oleh prajurit Marinir pada hari Rabu (30/5)itu, sebagai alasan untuk merencanakan pembatasan hingga penghentian bantuan peralatan dan pendidikan militerkepada TNI.Pangkal masalah terletakpada sengketa tanah. YusronIhza Mahendra, anggota Komisi I DPR dari Fraksi BintangPelopor Demokrasi, usai kejadian esoknya bersama TimPencari Fakta Komisi terjun kelapangan. Yusron dan Timmenyimpulkan telah terjadipelanggaran hukum yangmengarah tindak pidana diAlas Tlogo, dilakukan olehprajurit Marinir.Kata Yusron, berdasarkanpengamatan lapangan danketerangan warga, Tim KomisiI DPR merasa sulit mengatakan jika tewasnya warga sipildi Alas Tlogo akibat tembakanperingatan aparat TNI AL yangmemantul atau rechoset. Menurutnya, beberapa bekas peluru mengisyaratkan peluruditembakkan secara horizontaldan membentuk lubang yangmulus, yang mengisyaratkanpeluru tidak pernah mengenaibenda lain sebelum mengenaisasaran.“Atas dasar ini, Tim menduga kuat, selain melakukantembakan peringatan, aparatTNI AL telah melakukan tembakan-tembakan lain,” kataYusron.Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto kemudian diundang datang untuk memberikan penjelasan pada RapatKerja Komisi I DPR, Rabu (13/6). Panglima hadir bersamajajaran lengkap ketiga kepalastaf, yaitu KSAL LaksamanaSlamet Soebijanto, KSAU Marsekal Herman Prayitno, KSADJenderal Djoko Santoso, Dankormar Mayjen (Mar) NonoSampono, mantan Dankormaryang kini menjabat Irjen TNIkata Djoko Suyanto.Menurut Panglima, sengketa-sengketa tanah sepertiyang terjadi di Pasuruan, apabila tidak segera ditangani secara komprehensif, sesuai dengan tatanan dan aturan hukum yang berlaku, maupunmelalui pendekatan-pendekatan lain, tidak menutupkemungkinan akan terjadi lagikasus-kasus yang dapat menimbulkan sengketa antar TNIdengan rakyat.Oleh karena itu, PanglimaTNI memerintahkan KSALLaksamana Slamet Soebijantountuk segera menyelesaikanperistiwa Pasuruan sesuaidengan prosedur tatanan hukum yang berlaku, serta menunjukkan kepedulian denganmembantu semaksimal mungkin penanganan guna mengurangi beban anggota masyarakat yang menjadi korban.“TNI tetap berkomitmenuntuk senantiasa menjunjungtinggi dan mentaati prosesAL Mayjen (Mar) Safzen Noerdin, dan Pangarmatim Laksamana Muda Moekhlas Sidik,serta para petinggi TNI lainnya.Djoko Suyanto mengatakanwalau diundang hanya bersama KSAL, karena persoalansengketa tanah juga terjadi diangkatan lain, maka ia hadirdengan semua kepala staf agarmempunyai pemahaman yangsama dalam mencari solusisengketa sebaik-baiknya.Panglima Minta MaafPanglima TNI di hadapanseluruh anggota peserta rapatmengatakan, peristiwa Pasuruan sungguh-sungguh merupakan kejadian yang menyedihkan dan sangat tidak dikehendaki bersama. “Olehkarena itu, saya pada kesempatan pertama setelah kejadian telah menyatakan keprihatinan, penyesalan, dan rasaduka yang mendalam sertamenyampaikan permintaanmaaf kepada masyarakat, khususnya keluarga korban yangmeninggal dan luka-luka,”penegakan hukum serta melaksanakan setiap proses terhadap berbagai permasalahanhukum yang berlaku,” ucapPanglima.KSAL Slamet Soebiyanto,Pangarmatim Moekhlas Sidik,dan Dankormar Nono Sampono terlihat cekatan memberikan penjelasan kronologikepemilikan tanah TNI AL diPasuruan ini, dan detail peristiwa yang menyebabkan jatuhkorban.Uji balistik yang bisa membuktikan secara akademis bahwa peluru yang menerjangkorban adalah rechocet ataupeluru pantulan, turut puladipresentasikan. Mengikutilangkah Panglima atas namakeluarga besar TNI AngkatanLaut, Slamet Soebiyanto menyampaikan permohonanmaaf dan penyesalan sertakeprihatinan yang mendalamatas peristiwa Pasuruan.Dalam kesempatan yangsama, Effendi Choiri, anggotaKomisi I DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa mempertanyakan lahan PuslatpurBKSAL Laksamana Slamet Soebijanto foto-foto: berindo wilson
                                
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22