Page 52 - Majalah Berita Indonesia Edisi 41
P. 52


                                    52 BERITAINDONESIA, 05 Juli 2007BERITA TOKOHJohny Swandi SjamDirut Baru IndosatDradjad H. WibowoTerbentur Tembok BesarNamanya Johny Swandi Sjam mulaidigadang-gadang sebagai pemegangtampuk tertinggi di perusahaantelekomunikasi terbesar kedua Indonesia,PT Indonesia Satellite Tbk (Indosat) sejakRUPSLB September 2004, untukmenggantikan Widya Purnama.(2005), Consumer Market Director (2005).Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan(RUPST) Indosat 5 Juni 2007nama Swandi seolah sudah takterelakkan untuk naik. Padahal, pesaingnya kali ini justrulebih banyak dan hebat-hebat,salah satunya Arwin Rasyidyang mantan Dirut PT Telkom.Swandi, pemegang gelarMaster of Science in BusinessAdministration and Policy dariUniversitas Indonesia, memiliki prinsip untuk selaluberpikir positif dengan caraberusaha memahami kelebihan sekaligus kekurangan oranglain. Ayah dua orang anak inimenganggap, ketika kita mengetahui kelemahan oranglain, otomatis tanpa disadarimembuat barrier bagi kitasendiri. Jadi dalam hal ini,yang membuat tembok pembatas adalah diri kita sendiri.Swandi memegang teguhnilai-nilai kebersamaan, kejujuran, dan toleransi. Nilaiinilah yang juga menjadi pegangannya dalam menata karir, ditambah sejumlah kiatkiat sebagai seorang profesional yang sukses. Misalnya,kiat untuk membangun komunikasi yang efektif dengansemua lini terutama bawahan.Sebagai profesional yang visioner Swandi mengatakanprospek bisnis seluler niscayaadalah bisnis yang sangatmenjanjikan. Bisnis selulertergolong technology driven.Pihak yang terjun dalam bisnisini harus memasuki akses teknologi, dana, dan regulasi.Komposisi lengkap direksiIndosat terdiri Johnny SwandiSjam sebagai Direktur Utama,Kaizad B. Heerjee (Wakil Dirut), Wong Heang Tuck (Direktur Keuangan), SyakiebSungkar (Direktur PemasaranRegional, menggantikan Wityasmoro Sih Handayanto),Fadzri Sentosa (Direktur Pemasaran Jabotabek dan Korporasi, menggantikan JohnySwandi Sjam), Guntur Siboro(Direktur Pemasaran, menggantikan Wahyu Wijayadi),Wahyu Wijayadi (DirekturPelayanan Korporasi, menggantikan S. Wimbo S. Hardjito), Raymond Tan Kim Meng(Direktur Jaringan), dan RoyKanan (Direktur TeknologiInformasi, mengggantikan Joseph Chan Lam). „ HTNama Dradjad Hari Wibowoserta-merta menjulang tatkalamemaparkan telah terjadi salahkelola atau mismanajemen padatransaksi derivatif PT Indosat Tbkselama 2004-2006, mengakibatkannegara kehilangan potensi penerimaan pajak dan deviden sebesar Rp 323 miliar.Dradjad yang Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN)DPR, menyampaikan termuannyadalam forum resmi Rapat Komisi XI DPR RI denganMenteri Keuangan Sri Mulyani,Menneg PPN/Kepala BappenasPaskah Suzetta, Deputi SeniorGubernur Bank Indonesia MirandaGoeltom, dan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan LembagaKeuangan (Bapepam-LK) FuadRahmany, di Jakarta Senin 4 Juni2007 persis sehari menjelang RapatUmum Pemegang Saham Tahunan(RUPST) PT Indosat yang berlangsung Selasa (5/6).Dalam paparannya Drajad menggunakan neraca konsolidasi PTIndosat Tbk tahun 2004 dan 2005(audited) dan angka-angka laporankeuangan 2006 yang belum diaudit.Dengan runtut dijelaskannya, neraca konsolidasi Indosat mencantumkan satu pos loss on changein fair value of derivatives-net. Padatahun 2004 kerugiannya adalah Rp170,45 miliar, lalu turun menjadi Rp44,21 miliar pada tahun 2005.Namun pada tahun 2006 kerugianderivatif ini diperkirakan meledakmenjadi sekitar Rp 438 miliar.Dradjad yang termasuk salahseorang pendiri INDEF mengatakan, total kerugian selama tiga tahun mencapai Rp 653 miliar. Angkaangka tersebut masih angka awalyang belum diaudit sehingga bisaberubah. Tetapi, menurutnya, tetapsaja kerugian ini merupakan skandal keuangan yang tidak bisaditolerir. Sebab, sebagai akibatnyapemerintah kehilangan potensipenerimaan dari PPh badan, dividen karena pemerintah masihmempunyai 14,29 saham Indosatserta PPh atas dividen dari pemegang saham minoritas.Secepat itu mencuat secepat itupula memudar. Aparat terkait sibukmembantah temuan Dradjad. “Nantijuga akan muncul lagi. Tapi, memang, temboknya besar sekali,” kataDradjad kepada Berita Indonesia.Ia tak menjelaskan isu apalagi yangakan dimunculkannya soal Indosat.Demikian pula makna tembok besaryang menghadangnya.“Sekarang belum. Karena nantipeluru-peluru saya akan ketahuanmereka. Soal temboknya, coba sajalihat, Depkeu. Bapepam bilangtransaksinya wajar, karena menurutIndosat, dan Ernst & Young, wajar.Masak otoritas ikuti apa kata yangdiperiksa? Kan, mestinya, Bapepam periksa dulu pihak-pihak yangterlibat,” kata Dradjad. „ HTMantan Dirut PTSatelindo(2002-2003)yang saat itumenjabat sebagai Senior Manager Indosat, bersaing ketatdengan Hasnul Suhaemi yangDirektur Pemasaran Indosat.Nama Swandi masih kalahpamor dengan Hasnul. Tetapisebagai hikmahnya ia berkesempatan menduduki sejumlahkursi strategis, antara lain menjabat Senior Vice President Cellular Marketing (2003), SeniorVice President Corporate Strategy (2003-2004), Senior VicePresident of Business Strategy
                                
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56