Page 58 - Majalah Berita Indonesia Edisi 41
P. 58
58 BERITAINDONESIA, 05 Juli 2007BERITA PUBLIKMerebut Peluang MenujuSebagai produsen kereta api, produk PT.INKA telah diakui konsumen internasional.Teknologi, desain, kreasi dan inovasi tiadahenti telah memberi nilai tambah bagiperusahaan yang berdomisili di Madiun itu.icara soal kemampuan rekayasarancang bangunberbagai jenis danmodel kereta, PT. INKA ahlinya. Prestasinya dalam manufaktur gerbong barang, penumpang, KRDE (kereta diesel electric), KRL, dan lokomotif GE sudah tidak diragukan lagi. Aneka varian sesuaipermintaan customer mampudibuatnya, kualitasnya punsesuai standar produk negaramaju. Di berbagai negara seperti Malaysia, Thailand,Bangladesh, Australia dan Indonesia, lalu lintas kereta apiproduk PT. INKA bisa dilihatdan dinikmati baik itu KAbarang maupun penumpang.Jiwa entrepreneur yang melekat di setiap jajaran pembuatkereta ini terlihat dari kemampuannya menyesuaikan diriterhadap tuntutan dan tantangan zaman serta marketvalue. PT. INKA jauh-jauh harimempersiapkan diri gunamengisi kebutuhan transportasi kereta perkotaan denganpembuatan prototipe KRL danKRDE serta desain manufaktur monorel dan Rail Bus.Direktur Utama PT. INKARoos Diatmoko telah melakukan berbagai perubahan secara spektakuler lewat berbagaiinovasi sesuai tuntutan dantantangan perubahan. Mulaidari bisnis intinya, core values,corporate culture, Good Corporate Governance (GCG),dan corporate mindset, tidakluput dari perhatiannya.Tahun 2007 memberi artitersendiri bagi PT. INKA dengan berlakunya UU No. 23/2007 tentang perkeretaapianIndonesia, dimana peran PT.INKA sebagai produsen keretaapi barang, penumpang maupun berbagai jenis saranaangkutan di atas rel baja itu,semakin penting.Menurut Roos Diatmoko,berbagai inovasi bisnis daninovasi teknologi semakin ditingkatkan intensitasnya, seiring membaiknya perekonomian masyarakat. Di era otonomi daerah sesuai UU No.22/99 dan UU No. 23/2007tentang perkeretaapian Indonesia, PT. INKA selalu siapberadaptasi dengan berbagaiperubahan menuju kemajuan,semisal, menyiapkan berbagaipermintaan dari daerah untukmembuat jenis dan model kereta.Sejauh ini, PT. INKA bekerjasama dengan PT. LEN dalamperalatan traksi listrik (electronic control).“Banyaknya permintaan daerah, agar KA menjadi bagiansignifikan dalam sistem transportasi antar daerah maupunsarana angkutan perkotaan,khususnya bagi kota besarsudah diakomodir UU No. 23/2007,” tutur Pak Roos panggilan kesehariannya kepadaSamsuri dari Berita Indonesia.Namun, ungkap Roos, UUOtonomi Daerah Tahun 1999yang menjabarkan kewenangan daerah mengelola perkeretaapian dan pengembangannya di wilayah masing-masingmemerlukan kerja sama dengan PT. KA. Setelah revisi UUNo. 13/92 menjadi UU No. 23/2007, peran daerah mengembangkan perkeretaapiannyasendiri semakin terbuka lebar.Ada dua potensi yang perludikembangkan. Pertama, dengan adanya KA angkutan barang, pengelolaan arus lalulintas komoditi ekspor, batubara, kelapa sawit menjadisemakin cepat. Kedua, denganadanya KA angkutan penumpang, khususnya angkutankomuter, terutama bagi kotabesar dan padat penduduk,seperti Jakarta (Jabotabek),Surabaya, Semarang, Bandung, dan Palembang, masyarakat bisa terlayani kebutuhan transportasinya.Idealnya, ungkapnya, kotakota besar dengan pendudukdi atas satu juta jiwa perlu memikirkan alat transportasiangkutan massal jarak pendek,seperti KA komuter. Sebagaiilustrasi, pada zaman Belandadulu ada transportasi tremyang beroperasi di Jakarta danSurabaya. Itu terbukti denganmasih adanya bekas jejak trem B tersebut.Kunjungan: Wapres Jusuf Kalla saat meninjau salah satu gerbong produk PT. INKA di Madiun, didampingimantan Menhub Hatta Radjasa, Dirut INKA, Roos Diatmoko (kedua dari kiri), Gubernur Jatim, Imam Utomo.Prototype KRD power big engine dengan si2008 di Surabaya.