Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 42
P. 18
18 BERITAINDONESIA, 19 Juli 2007BERITA UTAMABagai PPenangkapan tersangka teroris baPolri bersusah payah menangkap dsisi lain dikecam karena dianggap dan menjadi kepanjangan tangan kpula seolah aparat melanggar hak Kerja keras aparat kepolisiankhususnya Densus 88 Antiteror akhirnya membuahkanhasil. Bulan Juni lalu sejumlahtersangka teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) berhasil diringkus. Mereka tak kalah hebat dengan teroris Dr Azahari yangtertembak mati dalam suatu penggrebekan di Malang dan Noordin M Top yanghingga kini masih terus diburu. Noordinterakhir kali lolos dari sergapan Densus88 pada 30 April 2006 di Wonosobo.Penangkapan tersangka teroris Abu Dujana (37), komandan perang JI di Banyumas, Jawa Tengah dan Zarkasih (45), yangmerupakan amir JI, di Ngaglik, Sleman,Yogyakarta dilakukan dengan bantuanteknologi satelit AS yang melacak penggunaan telepon seluler (ponsel) maupunsurat elektonik (e-mail) mereka.Pelacakan menggunakan satelit milikAS itu dilakukan perwira kepolisian federal Australia yang diperbantukan kepadaPolri. “Polisi Australia yang berwenangmengoperasikan semua peralatan sistempelacakan, termasuk satelitnya, milikAmerika,” kata Kepala Desk Antiteror, Ansyaad Mbai di Kantor Menko Polhukamseperti dikutip Koran Tempo (20/6).Gerak-gerik mereka terus dipantau pascaditemukannya bahan peledak di Palu,Sulawesi Tengah dan Sukoharjo, JawaTengah bulan Maret lalu.Dalam pemeriksaan yang dilakukanTim Detasemen Antiteror Mabes Polri,Zarkasih dan Abu Dujana alias YusronMahmudi alias Ainul Bahri mengaku terlibat serangkaian aksi bom sejak tahun2000. Mereka dipercaya oleh komunitasnya sebagai tokoh sentral Ishoba Daruratatau JI wilayah Indonesia mulai tahun2004 karena kemampuan membaca situasi, merekrut orang-orang yang dinilailoyal sampai strategi meledakkan bom.Menurut Kepala Satgas Antiteror Mabes Polri Brigjen Pol. Surya Darma Salimyang didampingi Kabareskrim KomjenPol.Bambang Hendarso Dahuri dan KadivHumas Mabes Polri Irjen Pol Sisno Adiwinoto, kedua tersangka mengaku sempatbelajar ilmu strategi berperang, merakitsenjata api dan membuat bom di Afganistan, Pakistan dan Moro, Filipina.Tersangka teroris Aris Widodo turun dari pesawat di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta,ia bersama tiga tersangka teroris lainnya dipindahkan dari Yogyakarta untuk pemberkasan.foto: repro media indonesia