Page 22 - Majalah Berita Indonesia Edisi 42
P. 22
22 BERITAINDONESIA, 19 Juli 2007BERITA UTAMAkemungkinan, JI juga terlibatdalam aksi teror lainnya yangterjadi di Indonesia, Filipinadan Malaysia mulai 1999. Berangkat dari aksi-aksi terorNatal 2000, ditemukan kemiripan antara pelakunya dilihat dari cara kerja, profilserta hubungan mereka yanglangsung atau tak langsungdengan JI. Dari data-dataseperti ini dapat diambil kesimpulan, jaringan JI terdiridari sel-sel yang dibentuksecara ad-hoc dan berhubungan secara longgar satu denganlainnya.Sejauh ini diyakini dalangutama adalah Abdullah Sungkar (mati pada 1999) dan AbuBakar Ba’asyir, orang Indonesia yang pernah tinggal di Malaysia dan berperang di Afghanistan. Aktivis tingkat kedua dalam susunan organisasimempunyai riwayat hidupseperti digambarkan dalambox. Tugasnya melakukankoordinasi lapangan, transferuang dan mencari bahan-bahan peledak serta menguruspengangkatan dan pekerjaananggota biasa (foot soldiers).Anggota biasa inilah yangmelaksanakan tugas di lapangan dan mereka yang secaralangsung terancam mati, lukaatau ditahan. Polisi biasanyaberurusan dengan ‘anggotabiasa’, laki-laki muda daripesantren yang pemimpin agamanya berhubungan erat dengan jaringan sekitar Pesantren Pondok Ngruki dan Pondok Luqmanul Hakiem ataudengan mereka yang ikut dalam pemberontakan Darul Islam tahun 1950-an. Seringkalianggota-anggota jaringan itujuga punya hubungan kekerabatan atau keluarga.Perekrutan anggota baruseringkali dilakukan saat adadiskusi tentang konflik-konflikdi Maluku dan di Poso, dimanadipertunjukkan video propaganda mengenai aksi kekerasan. Konflik Maluku dan Posojuga memerlukan perekrutananggota yang tidak berasal dariIndonesia yang ada hubungandengan JI Maluku dan Posodalam hal ini punya perananmirip dengan Afganistan dulu.Laporan menjelaskan bagaimana pemimpin JI berhasilmenggunakan jaringan tersebut di Indonesia untuk menyebarkan ajaran Jihad dariAbdullah Sungkar secara efektif. Jangkauan pengaruh JIkemungkinan jauh lebih luasdaripada yang diperkirakan,walaupun jumlah pemimpinnya yang sedikit.Menarik sekali bahwa justruaksi teror bom Bali bisa mengacu kepada pecahnya organisasi JI. Setelah Ba’asyir diangkatmenjadi pemimpin JI Indonesia, terdengar beberapa suarasumbang dari golongan JI tertentu di Indonesia dan Malaysiayang meragukan kesetiaanBa’asyir pada tujuan-tujuan JI,sebab melihat dia lebih sukanegosiasi dengan partai-partaipolitik Islam daripada memperkuat gerakan bawah tanah.Di mata pengikut garis keras, sosok Ba’asyir yang berpandangan bahwa kebebasanpolitik setelah lengsernya Soeharto harus dimanfaatkan,adalah masih kurang radikaldan mudah dipengaruhi. Dugaan ICG, Baasyir tentunyatahu banyak tentang aktivitasJI tapi bukan dalang aksi bomBali. RHmenolaknya, sehingga ia dipastikanakan dihukum mati.fl Amrozi bin Nurhasyim (biasadipanggil Amrozi; lahir pada 5 Juli1962) adalah seorang teroris asalIndonesia yang telah dihukumkarena terlibat dalam Bom Bali2002. Ia berasal dari Jawa Timur.Amrozi disebut-sebut termotivasiideologi Islam radikal dan anti-Baratyang didukung Jemaah Islamiyah.Pada 7 Agustus 2003, ia diputusbersalah atas tuduhan keterlibatandalam peristiwa pengeboman tersebut dan divonis hukuman mati.Namun undang-undang yang digunakan untuk memvonisnya ternyata kemudian dinyatakan tidakberlaku oleh Mahkamah Agungpada Juli 2004. Awalnya dipenjaradi Lembaga Pemasyarakatan (LP)Kerobokan di Denpasar, ia laludipindahkan ke LP Nusakambangan pada 11 Oktober 2005 bersamadengan saudara kandungnya,Muklas alias Ali Gufron, serta ImamSamudra. Saat ini mereka tengahmenunggu proses PeninjauanKembali oleh MA.Sikap Amrozi yang tampak tidakpeduli sepanjang pengadilannyamembuatnya sering dijuluki mediamassa The Smiling Assasin (Pembunuh yang Tersenyum).flHeri Kurniawan (lahir: 1978 danmeninggal 9 September 2004) aliasHeri Golun alias Igun merupakanpelaku pemboman Kedubes Australia yang meledakkan dirinya bersama dengan bom tersebut. Dia berasal dari Kampung Cigarung, Kebon Pedes, Sukabumi, Jawa Barat.Dia berhasil diidentifikasi melaluites DNA berdasarkan sampel DNAayah dan ibu Igun, Didin Raydin danAnah Hasanah dinyatakan cocokdengan sampel DNA dari serpihantubuh yang ditemukan di sekitarlokasi kejadian.Menurut informasi, Heri telahhilang dari rumahnya sejak limabulan sebelumnya. Saat kabur, Herimeninggalkan seorang istri yangkemudian melahirkan anaknya,Muhammad Jundullah.flDulmatin (alias Amar Usmanan,Joko Pitoyo, Joko Pitono, AbdulMatin, Pitono, Muktarmar, Djoko,dan Noval; lahir pada 6 Juni 1970di Desa Petarukan, KecamatanPetarukan, Pemalang). Oleh kepolisian Indonesia ia diduga terlibatkasus Bom Bali pada tahun 2002.Lahir sebagai anak keempat darilima bersaudara putra pasanganUsman (almarhum) dan Masriyati.Sehabis SMA pada tahun 1992 iamerantau ke Malaysia. Tiga tahunkemudian ia kembali ke Indonesiadan bekerja sebagai makelar mobildan bertani.Ia dikabarkan telah tewas dalamserangan udara militer Filipina diPulau Mindanao, Filipina Selatanpada Januari 2005, namun ternyatahal tersebut tidak dapat dikonfirmasi. Pihak militer Filipina kembalimengabarkan bahwa Dulmatintelah terluka dalam sebuah bakutembak di Jolo, Filipina Selatanpada 16 Januari 2007.Pemerintah Amerika Serikathingga kini masih menyediakan 10juta dolar AS bagi orang yang dapatmemberikan informasi mengenaikeberadaannya. Menurut keterangan pemerintah AS dalam pengumuman sayembaranya, Dulmatin adalah ahli elektronik yangpernah berlatih di kamp-kamp AlQaidah di Afganistan dan merupakan tokoh senior dalam Jemaah Islamiyah. Dulmatin berusia30-an, Jawa-Arab, tinggi 172 cm,berat 70 kg, dengan warna kulitcoklat. RHPolisi menunjukkan foto pelaku bom bunuh diri di Jimbaran, Bali tahun2005.

