Page 26 - Majalah Berita Indonesia Edisi 42
P. 26


                                    26 BERITAINDONESIA, 19 Juli 2007BERITA UTAMAKetua MUI K.H. Ma’ruf Amin:Indonesia Daerah DamaiWAWANCARAMomentumtertangkapnyagembong terkuatjaringan terorismeAl-Jama’ah AlIslamiyah (JI), AbuDujana dan Zarkasihatau Mbah, sangattepat untukmenyadarkan umatbahwa tindakanteror bertentangandengan ajaran Islam. Agama yangmenawarkan rahmatbagi semesta alam,ini tidak mengenalapalagimembolehkan teror.etua Majelis UlamaIndonesia (MUI),KH Ma’ruf Amin (64tahun), mengatakansejak tahun 2003 sudah mengeluarkan fatwa yang menolak terorisme. Ma’ruf ulamaBanten yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden(Wantimpres) Bidang Keagamaan ini, menyebutkan, penanggulangan terorisme tidakcukup dengan pendekatan keamanan saja. Karena ini menyangkut pemahaman.Karena itu, harus dijaga dandilakukan terus-menerus pencerahan yang lurus tentang jihad, tentang teror. Sehingga,pelakunya paham dan menyadari apa yang mereka lakukan suatu kesalahan. Berikut petikan wawancara wartawan Berita Indonesia Haposan Tampubolon danAmron Ritonga, denganKH Ma’ruf Amin, berlangsung di rumahnya yang sederhana di kawasan Koja,Jakarta Utara.Menurut Pak Ma’rufAmin bagaimana mencerahkan para pelaku teroragar menghilangkan stigmatisasi kaitan antaraterorisme dengan Islam?Teroris tidak ada dalam Islam dan tidak boleh, karena itumembuat ketakutan, kerusakan, dan menimbulkan korban sia-sia.Teroris berbeda dengan jihad. Jihad memang ada ajaran, sifatnya defense. Artinya,untuk mempertahankan diri.Di Indonesia tidak ada jihadfisik karena kita sudah membuat kesepakatan antara Islamdan non Islam, bahwa kita hidup berdampingan secara damai. Karena itu perjuangan diIndonesia sifatnya adalah dakwah. Wilayah Indonesia adalah wilayah dakwah, wilayahdamai, wilayah darussalam.Karena non muslim kita posisikan pada pihak yang salingberjanji, namanya mu’adahdalam Islam.Oleh karena itu, pengeboman di Indonesia tidak dikategorikan sebagai jihad tapiteror. Sering terjadi kekeliruan, ada yang mengatakanjihad sama dengan teror. Sebaliknya, teror dianggap jihad.Ini tidak betul. Kita memintaumat Islam tidak terprovokasi.Islam di Indonesia sesungguhnya tidak ada yang keras.Semua moderat. Kalau kitalihat, sumbernya ada dua pesantren, yang tradisional atausalafi, dan yang modern. Yangsalafi dicontohkan Tebu Irengdan Lirboyo, mereka moderat.Dan yang modern adalah Gontor dan sebagainya, juga moderat. Jadi tidak ada yang mengajarkan Islam garis keras.Ketika kita amati pahamgaris keras seperti itu ternyatadibawa dari luar negeri. Biasanya oleh alumni Afganistanyang pernah dilatih. Sesungguhnya, mereka itu dilatih olehAmerika di akademi mujahidin di Phesyawar, sampaibisa membuat bom. Kemudianmereka bermusuhan denganK foto: berindo amron
                                
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30