Page 27 - Majalah Berita Indonesia Edisi 42
P. 27


                                    BERITAINDONESIA, 19 Juli 2007 27BERITA UTAMAAmerika, dan membawanya keIndonesia, melakukan pengeboman di Bali dan di manamana.Selama ini kita memberikanpenjelasan kepada masyarakatuntuk tidak terprovokasi sebagai jihad. Kita juga memintamereka, alumnus yang terlanjur itu supaya kembali kejalan yang benar.Mengatasi teroris tidak cukup hanya dengan pendekatankeamanan. Jadi ada pendekatan represif, dan pendekatanpelurusan pemahaman keagamaan. Karena tindakanteroris menyangkut pahamyang salah, paham yang keliru.Kita menganggap mereka harus didekati dengan dua pendekatan itu.Mereka selalu beralasanberjihad karena mendapati ketidakadilan?Itu pemahaman yang keliru.Ketidakadilan tidak harus dilakukan dengan jihad, denganfisik. Di Indonesia kita sudahsepakat penyelesaian tidakboleh melalui fisik, kekerasan,pengeboman.Pelurusan-pelurusan ketidakadilan ada mekanismeyang sudah kita sepakati, yaitumelalui mekanisme kontrol,melalui lembaga legislatif,melalui dakwah, melalui berbagai jalan. Tidak dengan caracara yang kita sebut inkonstitusional yang tidak dibenarkan. Itu kesepakatan umat Islam, dan kita harus mematuhisecara nasional menempuhjalan seperti ini.Cara yang tidak konstitusional seperti membunuh orang, yang dibunuh itu siapa,kan orang yang tidak bersalah.Yang menjadi korban sasarannya tidak jelas. Kalau marah keAmerika, misalnya, Amerikalah yang di bom di sana. Iniyang dibunuh temannya sendiri, ngawur namanya. Kalaujihad sasarannya jelas yangdiperangi siapa.Menurut Pak Ma’ruf,bagaimana meminta parateroris yang masih bergerilnya agar kembali danhidup menempuh jalanlurus?Kita sudah menjelaskan melalui pusat-pusat kegiatan,pondok pesantren, forum-forum, tentang pandangan keagamaan yang kita luruskanitu. Kita berharap kelompokmasyarakat, tokoh, para alimulama, menyampaikan pendapat ini kepada mereka, danmengajak untuk kembali menempuh jalan dakwah, jalanyang benar, yang lurus.Kepada mereka yang sudahtertangkap ada upaya rehabilitasi agar kembali ke pemahaman mereka yang lurus.Bisa Bapak jelaskan asalmuasal tentang jihad?Jihad memang ada dalamajaran agama Islam. Ada duamacam jihad dalam arti perang, dan jihad dalam artiperbaikan.Jihad melalui perbaikan,pelurusan, jihad damai ituberjalan sepanjang masa.Kalau jihad dalam arti fisik,perlu cara-cara perbaikan tapisudah tersumbat, itu baru.Tetapi ketika penyampaianpesan masih bisa ditempuhdengan cara dakwah, diskusi,pelurusan, tidak diperlukanjihad fisik. Di Indonesia sejakawal tidak digunakan caracara seperti itu.Pemahaman ayat yang menyuruh jihad dengan keras, ituadalah ayat-ayat dalam perang. Dalam suasana damaiseperti di Indonesia ayat itutidak dipakai. Di sini tidak adaserangan, tidak ada musuh,negara tidak diduduki musuhsehingga kita tidak dituntutuntuk jihad. Dan kalau jihad,itu harus ada komando, perintah dari pemegang keputusan agama, bahwa kita wajibjihad karena alasan-alasan. Disini alasan itu tidak ada dansampai hari ini tidak ada.Membaca di media, dogma Al-Jama’ah Al-Islamiyah tidak setuju denganpengeboman yang dilakukan oleh sempalan, tetapimembolehkan jihad didaerah konflik sepertiPoso dan Ambon?Tidak ada. Indonesia satukesatuan wilayah satu kesatuan hukum dalam suatu negara.Jadi kalau ada jihad di daerahtertentu, berarti di Indonesiaada.Menurut saya di daerah itukriminal saja. Kita sudah sepakat di daerah Indonesia initidak ada jihad. Ini daerahdamai, daerah dakwah.Setelah tertangkapnyaAbu Dujana dan Zarkasih,menurut Pak Ma’ruf apakah kelompok Al-Jama’ahAl-Islamiyah akan mengecil atau malah membesar?Menurut saya cara-cara kekerasan tidak akan hidup disini. Dan itu sudah lama, sejakera DI/TII, atau apa, karenatidak didukung oleh pahamkeagamaan yang hidup di maDi Indonesia tidak ada jihad fisik karenakita sudah membuat kesepakatanantara Islam dan non-Islam untuk hidupberdampingan secara damai.foto: english.pravda.ru
                                
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31