Page 23 - Majalah Berita Indonesia Edisi 42
P. 23
BERITAINDONESIA, 19 Juli 2007 23Wawancara Kadiv Humas Mabes Polri Drs. Irjen Pol Sisno Adiwinoto, MM:Jaringan Teroris MulaiLemah dan ResahKeberhasilan Kepolisian Republik Indonesia melalui Detasemen Khusus 88 AntiTeror dalam meringkus Abu Dujana,Panglima Perang Al-Jama’ah Al-Islamiyah(JI), dan Zarkasih atau Mbah, Amir JI, harusdiapresiasi dan diacungi jempol.enangkapan secaraterencana terhadapkedua gembong teroris yang paling ditakuti tersebut, tak pelakmembuat jaringan organisasiJI kocar-kacir. Mereka mulairesah. Besar kemungkinanjaringan mereka akan semakinmelemah. Namun jika tidakdiwaspadai, bisa juga justrumembesar sebab perjuanganideologi tidak akan pernahpudar.Berikut petikan wawancarawartawan Berita IndonesiaAmron Ritonga dengan KepalaDivisi Humas Mabes Polri,Irjen Pol Drs. Sisno Adiwinoto, MM, berlangsungJumat (29/6) lalu di MabesPolri, Jakarta.Bagaimana pengembangan penanganan kasusterorisme pasca tertangkapnya Abu Dujana danZarkasih alias Mbah?Penanganannya intensif,maju, sampai kita bisa mengungkap dan menangkap pelaku sampai ke tingkat tokohtopnya. Amir maupun panglimanya tertangkap, membuatkeresahan bagi mereka. Mereka lemah.Dulu, pengacara punya kredibilitas untuk membebaskansalah satu tersangka teroris,dia punya pamor, sampai kemudian mereka mengembangkan lagi karena pasarnya laku.Bukan teroris saja yang dibela,tapi sudah sampai kepadakorupsi.Jadi, si Abu Dujana dan siMbah ini yang bisa, harusnya,menjadi saksi keterlibatannyaABB dulu. Tapi makin terungkap bahwa dulu kemenangan pembela hanya karenasituasi saja. Bahwa sebenarnyaperbuatannya bisa dibuktikan.Mereka itu makin lemah, sehingga tuntutannya untukpetugas yang intensif menangani ini (Densus 88/AntiTeror), diambil sampai tingkatpembubaran. Itu suatu tekniksaja, karena keresahan yangsudah kejepit.Akan ke mana arah lanPfoto: berindo wilsonBERITA UTAMA

