Page 19 - Majalah Berita Indonesia Edisi 42
P. 19


                                    BERITAINDONESIA, 19 Juli 2007 19BERITA UTAMAPisau Bermata Duaak pisau bermata dua. Di satu sisidan membongkar jaringannya. Dip menyudutkan salah satu agama kepentingan asing. Diwacanakank asasi manusia.kelompoknya, Noordin M.Top diperkirakan tidak akan mempunyai peluang lagi“Dujana-lah yang membantu NoordinM.Top bersembunyi hingga sekarang,”kata Sidney Jones, Direktur IntrenationalCrisis Group untuk Asia Tenggara. Jonesmenilai penangkapan sejumlah pelakuteror ini sangat signifikan dalam mengurangi aksi terorisme di Indonesia.Kepada Koran Tempo, Jones menyatakan bahwa sebenarnya JI telah terbelahsejak tahun 2003 lalu. Tepatnya setelahBom Bali I, akibat perbedaan pandangan.“Perpecahan ini melahirkan enam kelompok sempalan, diantaranya kelompokNoordin M.Top yang disebut kelompokTanzim Al-Qaeda untuk gugus Melayudan kelompok Banten yang biasa disebutRing Banten,” kata Jones.Ring Banten ini sangat dekat dengan kelompok Noordin. Mereka juga terlibat dalam aksi bom Kuningan. “Petingginya adadua, Ridwan alias Rois dan Kang Jaya,”katanya. Rosi sudah ditangkap sedangkanKang Jaya masih buron.Jones mengatakan, meski tak setujudengan cara-cara Noordin, Abu Dujanatetap mau melindunginya dari kejaranaparat. Selama dalam perlindungan itu aksiNoordin dikontrol oleh JI murni, yang tidakmenginginkan peledakan di Indonesia.Dengan ditangkapnya kelompok Dujana,tidak berarti Indonesia akan terbebas dariterorisme. Sebab organisasi JI masihsangat kuat. Perekrutan orang baru bisadilakukan melalui sekolah-sekolah JI, yangantara lain berlokasi di Jawa dan Sumatera.“Setiap ada yang ditangkap pasti akansegera diganti,” kata Jones. Hal ini dibenarkan Irjen Sisno Adiwinoto. “SetelahZarkasih alias Mbah ditangkap, kelompoktersebut mungkin akan mengangkat amirbaru,” ucapnya. Zarkasih sebelumnyamenggantikan Adung yang ditangkap diKartasura, Jawa Tengah tahun 2004 lalu.Kendati Polri berhasil menangkap danmembongkar jaringan teroris, namunsuara sinis juga terlontar di masyarakat.Mereka menuding aparat Polri melakukanpelanggaran HAM terkait penangkapanAbu Dujana. Tudingan itu didasarkanpengakuan anak Abu Dujana bahwa ayahnya ditembak dalam keadaan jongkok dankedua tangan di belakang kepala. Merekapun akan mempraperadilkan Polri.Koordinator Tim Pembela Muslim (TPM)Mahendradatta menyatakan tidak akanmendampingi Abu Dujana dkk dalam prosespenyidikan, meski keluarga itu telah memberi kuasa. Alasannya, suasana pemeriksaantersangka tidak sehat dan tidak fair.“Tapi jika keluarga masih menginginkan, tim TPM akan mendampingi di persidangan. “Kami tidak mendapat akses keAbu Dujana,” katanya seperti dikutipRepublika (26/6). “Kami sudah mendampingi para tersangka dan terdakwa kasusterorisme sejak kasus Bom Bali I hinggaPoso. Tidak pernah disebut keterlibatanAbu Dujana,” tambahnya.Namun Sisno membantah jika polisitidak memberi akses ke TPM untukbertemu Yusron alias Abu Dujana. Diajustru mempertanyakan apakah TPMmendapat kuasa dari Abu Dujana. Karenamenurutnya, pengacara harus mendapatkuasa dari yang dibela. “Kalau tidakditunjuk, ya berarti dia (TPM) tidakdipercaya Abu Dujana,” kata Sisno.Tidak hanya itu. Kendati berkali-kali dijelaskan bahwa penanganan kasus terorisme ini tidak ada sangkut pautnya dengan agama, namun masih saja ada pihakyang merasa disudutkan. Agaknya, kasusterorisme masih menjadi isu yang sensitif.Tjipta Lesmana, Widyaiswara Lemhannas dalam tulisannya di Kompas (19/6)menyatakan masyarakat memang sedangsakit. Kalau ada bom meledak, menewaskan puluhan manusia tak berdosa, aparatkeamanan - termasuk aparat intelijen -dikecam habis-habisan. Mereka dituduh“tidur’, kecolongan atau tidak profesional.Namun jika aparat keamanan berhasilmenangkap gembong teroris tidak adayang memberi komentar apalagi apresiasi.Bahkan cenderung ada yang mengatakandan mengecam Polri jangan membuatteror baru. Jadi, seolah-olah operasi yangdilakukan Densus 88 hanya menciptakanteror baru atau ketakutan di masyarakat.Selain itu, ada yang lebih percaya bahwaaksi terorisme hanya akal-akalan ataurekayasa negara tertentu untuk menekanIndonesia. Padahal hasil pemeriksaanterhadap sejumlah teroris yang ditangkapmenunjukkan gerakan mereka sama sekalitidak terkait negara tertentu. Mereka murniberjuang karena keyakinan ideologinya.Di alam demokrasi, kata Lesmana, orangmemang bebas untuk memperjuangkanaspirasinya. Namun kalau bertabrakandengan ketentuan perundang-undangan,apalagi disertai aksi teror dan ancamanserangan bom, siapa pun dan negara manapun tidak bisa memberikan toleransi.Dia pun mengingatkan bahwa terorismebisa menenggelamkan kapal raksasa yangbernama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu harus dilawanhabis-habisan oleh seluruh warga bangsa,khususnya aparat keamanan. „ SP, RBAbu Dujana yang lulusan terbaik Akademi Militer Angkatan-7 pada 1991 di Pakistan, kemudian dipercaya kembalisebagai instruktur perang melawan Mujahidin di Pshawar, Pakistan. Dia kembalike Indonesia pada tahun 1995.Seperti Abu Dujana, Zarkasih jugapunya sejumlah nama samaran. YakniMbah alias Abu Irsyad, alias Zukarnain.Dia dikenal sebagai sosok yang mudahbergaul. “Zarkasih alias Mbah sesuai buktidi lapangan, juga mengaku terlibat berbagai aksi teror di Indonesia. Zarkasihbersama Abu Dujana dipilih sebagaipimpinan kelompoknya karena banyakpengalaman sebagai perancang teror.Keduanya juga sebagai penghubungpendanaan kelompok teroris antarnegara(Indonesia-Filipina),” kata Surya sepertiditulis Suara Pembaruan (16/6).Zarkasih juga menghimpun dana yangdipakai untuk latihan perang di kawasanGunung Sumbing, Jawa Tengah. Bahkanbersama kelompoknya dia sudah mengumpulkan dana untuk mendukungrencana membunuh rektor UniversitasKristen Satyawacana, Salatiga.Dalam struktur JI, Abu Dujana beradadi bawah Zarkasih, Abu Dujana mengendalikan Jawa yang memiliki empat wilayah.Salah satu wilayah, Semarang, dipimpinoleh Sarwo Edi yang juga sudah ditangkap.Kabareskrim membenarkan Noordin MTop yang menjadi target operasi utamaPolri tidak secara resmi masuk strukturpetinggi Ihsoba Darurat atau JI. Noordinmerupakan teroris yang berdiri sendiri.Warga Malaysia itu mengenal Zarkasihdan Abu Dujana. “Noordin bermainsendirian dalam aksi pengeboman. Darifakta di luar struktur JI, posisi Noordindan Azahari yang tewas ditembak di Batu,Malang, bisa jadi setingkat penasehat ahliZarkasih dan Abu Dujana,” kata Dahuri.Tim Densus 88 juga berhasil menangkap Abu Muslim alias Nuryadin (36) yangdiyakini sebagai orang kepercayaanNoordin. Kurir dan sopir Noordin iniditangkap saat turun dari bus jurusanYogyakarta – Imogiri di daerah Bantul.Sangat SignifikanDengan tertangkapnya Abu Dujana dan
                                
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23