Page 28 - Majalah Berita Indonesia Edisi 42
P. 28


                                    28 BERITAINDONESIA, 19 Juli 2007BERITA UTAMAsyarakat.Dia sifatnya tindakan yangkriminal saja, tidak akan memperoleh dukungan masyarakat, apalagi dukungan konstitusi. Jadi tidak akan berkembang menjadi besar, tetapipasti makin mengecil.Pelaku teror hanya sedikit saja dari ribuanmantan pejuang Afganistan. Tetapi, mengapa bisamelakukan teror yang sedemikian menakutkan?Saya katakan tidak semuaalumni Afganistan berlakuseperti itu. Dan mereka bisakarena dilatih meledakkanbom, buat bom. Tetapi karenaitu tindakan yang menyimpang, tidak mendapat dukungan masyarakat, mereka tidakleluasa. Maka dia akan dalamposisi yang sangat sempit. DiIndonesia lahannya tidakmemberikan peluang buat mereka. Mereka kesulitan. Jadi,karena memang dilatih, diajadi bisa.Mengenai kinerja Kepolisian mengungkap pelaku teroris, apa apresiasiBapak?Saya menyampaikan penghargaan kepada mereka. Dengan caranya mereka mampumengungkap, walaupun adakritik di sana-sini dari berbagai pihak tertentu.Tetapi saya katakan penanggulangan terorisme tidak cukup pendekatan keamanansaja. Karena itu menyangkutsoal pemahaman. Harus dijagadan dilakukan terus pencerahan melalui pemahaman yanglurus tentang jihad, tentangteror. Sehingga, mereka paham betul, dan menyadari,bahwa apa yang mereka lakukan adalah suatu kesalahan.Dalam pencerahan iniposisi MUI sangat strategis?Iya. MUI, memang mempunyai peran sangat besar.Apa saja upaya yang sudah dilakukan MUI untukmencerahkan?Dengan membuat fatwa tentang terorisme, pada tahun2003. Kemudian, ada namanya Tim Penanggulangan Terorisme Melalui PendekatanKeagamaan.Atas permintaan Wakil Presiden, pada waktu itu Tim dibentuk melalui (Surat Keputusan) SK Menteri Agama. Itukemudian berjalan, Ketuanyasaya. Tim melakukan sosialisasike berbagai daerah, melaluipemuda, pesantren, termasukmelalui jalur MUI sampai kebawah dengan mengadakansosialisasi secara terus menerus.Dalam konteks globalada upaya stigmatisasimengidentikkan teror dengan Islam, sehinggamuncul phobia terhadapIslam di dunia internasional. Apa komentar Bapak?Kita mengharap masalahterorisme tidak dieksploitirdalam rangka untuk menyudutkan atau menstigmatisasiumat Islam. Umat Islam marah karena distigmakan sebagai umat teroris. Bahwa adadi antara umat Islam yang punya paham yang salah, itu iya.Jadi, tentu, kita dari umatIslam yang meluruskan pahamini. Tetapi jangan sampai dikesankan seperti itu. Kampanye-kampanye pihak Baratterutama Amerika, itu mengarah ke stigmatisasi. Seperti,ada upaya provokasi anti Islam, dengan kesan bahwa Islam adalah teroris.Kalau itu yang dikembangkan bisa mengganggu hubungan menjadi tidak harmonis,menimbulkan disharmoni antara umat-umat beragama didunia, dan antara berbagaikelompok masyarakat dunia.Ini yang barangkali harusdicegah. Sebab kalau ini dielus-elus bukan membawaharmonisasi hubungan. Tetapi, justru mempertajam bahkan memperbesar kecurigaanmasing-masing dan menimbulkan ketidakpercayaan. Jadinanti yang ada itu kecurigaanyang terus-menerus.Berarti perlu terus dikembangkan dialog Timur-Barat?Ya. Dialog Timur-Barat harus terus sebab potensi untukberbenturan itu ada. Tetapitidak berarti potensi itu otomatis berbenturan.Kalau perbedaan, memang,ada antara Timur-Barat. Danada potensi untuk berbenturan. Ketika potensi itu dibangun, didorong, distimulkan, bisa terjadi berbenturandan menjadi disharmoni. Tetapi ketika kita memperkecilperbedaan, dan perbedaan tidak kita jadikan sebagai sesuatu yang harus bertabrakan,maka itu bisa kita jembatani.Ini harus ada kemauan darisemua pihak. Karena itu kitameminta Amerika keluar dariIrak sesegera mungkin. Sebabitu potensi yang bisa membuatorang Islam marah. Kalau memang ada sesuatu yang harusdiluruskan di sana, dilurusinbersama PBB, dengan duniadibuatlah opini untuk diluruskan.Dalam rangka dialog iniumat Islam terutama Indonesia, dan lebih khususlagi MUI barangkali perluintens menjelaskan bahwa Islam adalah rahmatbagi semesta alam?Ya, dialog harus jalan terus.Bahwa Islam rahmatanlil’alamin itu kita bangun terus.Bahwa umat Islam bisa bekerjasama dengan siapa sajasepanjang, dalam Al-Qur’an,mereka tidak memusuhi kita.Kita bisa bekerjasama dengansiapa saja untuk membangunkesejahteraan, kerahmatan didunia ini.Bukankah dalam Piagam Madinah hal semacam itu sudah dimasukkan?Ya, sudah ada. Prinsip-prinsip itu yang diajarkan dalamajaran Islam. Jadi prinsippersaudaraan, prinsip ukhuwah, prinsip saling menghormati, toleransi itu bagiandari kehidupan umat Islam.Dan kita di Indonesia, sejakkita membangun negara inibisa hidup bersama berdampingan secara damai. Itu merupakan suatu implementasi. „Toleransi antarumat beragama menjadi kebutuhan dalam pergaulandunia.foto: berindo wilson
                                
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32