Page 20 - Majalah Berita Indonesia Edisi 43
P. 20
20 BERITAINDONESIA, 02 Agustus 2007BERITA UTAMAKelalaiandi KudamatiPara penari Cakalele itu bisa meneroboskarena menggunakan tanda pengenal aslisebagai akses masuk.nsiden penari Cakaleleyang mengibarkan bendera Republik MalukuSelatan di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam perayaan HariKeluarga Nasional XIV di Lapangan Merdeka, Kudamati,Ambon, (29/6), membuka mata pemerintah dan rakyat Indonesia, bahwa ide separatisme belum hilang dari TanahAir.Peristiwa itu bukan sajamenimbulkan ketegangan antara pihak pasukan pengamanan Presiden dengan BadanIntelijen Negara (BIN), namunjuga sekaligus menandai kelalaian pengamanan terhadapkepala negara.Hasil temuan sementaratim evaluasi atas kasus inimenyebutkan, kesalahan disebabkan kurang koordinasiantara bagian acara denganpengamanan. Pasalnya, tarianCakalele tidak dijadwalkansebelumnya.Diduga ada pihak panitiayang terlibat. Polisi tengahmencari siapa panitia yangmemberikan tanda pengenalsebagai akses masuk kepadapara penari itu. Karena tandapengenal yang mereka punyaiitu ternyata asli.Pengamanan seorang presiden ditangani oleh badan pelaksana tingkat pusat yangbernama Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampresyang Markas Komando-nyaada di Jalan Tanah Abang IIJakarta Pusat. Pasukan initerbagi atas tiga kelompok ataugrup yaitu Grup I adalah untukpengamanan presiden dankeluarga, Grup 2 untuk mengamanan wakil presiden sertaGrup 3 adalah untuk mengawal tamu-tamu negara baikpresiden maupun perdanamenteri.Namun, pada dasarnya kegiatan mereka bersifat rahasiakarena melakukan operasimiliter nonperang. Kegiatanmereka baru terasa olehumum jika jalan-jalan ditutupkarena ada presiden atau wakil presiden yang akan melewati jalan tertentu.Sementara itu, jika presidenatau wapres akan menghadiriacara di satu tempat umumbaik yang tertutup sepertigedung atau tempat terbukaseperti lapangan maka kehadiran prajurit-prajurit Paspampres baru terlihat terutama karena mereka harusmemeriksa semua pengunjungdengan menggunakan alatmetal detector untuk mengetahui apakah seseorang itumembawa senjata tajam atautidak.Maka jika terjadi kasus bobolnya sistem pengamananpresiden atau wakil presidenseperti yang terjadi di Lapangan Merdeka Ambon justru didepan Presiden Yudhoyonosendiri maka perlu dipertanyakan sejauh mana kemampuanPaspampres dan seluruh petugas militer dan Polri yangikut terlibat dalam menjagakeamanan Presiden dan rombongannya.Kegiatan pengamanan bagipresiden dan wakil presiden tidak hanya dilakukan secara fisik dengan mengerahkan pasukan berseragam dan bersenjatalengkap tapi juga melalui operasi intelejen untuk mendeteksiada tidaknya upaya untukmengganggu atau menghambatkehadiran orang nomor satudan dua di negara itu.IAksi aktivis RMS yang menyusup sebagai penari Cakalele berbuntut pada penggPangdam Pattimura Akhirnya DigantiPanglima TNI Marsekal DjokoSuyanto dan Kapolri Jenderal Sutanto akhirnya mengganti bawahannya yang dinilai bertanggung jawabatas terjadinya insiden penyusupandan tari Cakalele di depan PresidenSusilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu di Ambon.Tim evaluasi yang dibentuk olehMenko Polhukam dan tim MabesTNI menilai Panglima KomandoDaerah Militer (Pangdam) XVI/Pattimura Mayjen Sudarmaidybertanggung jawab atas kelalaiananak buahnya. Oleh sebab itu, iaresmi digantikan oleh KomandanJenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) MayjenRasyid Qurnuen Aquary, sesuaiSurat keputusan Panglima TNIMarsekal Djoko Suyanto bernomorSKEP Nomor 123/VII/2007, tertanggal 13 Juli 2007. Sudarmaidylebih lanjut akan menjabat perwiratinggi di Mabes TNI Angkatan Darat.Sebelumnya, Kapolri JenderalSutanto juga telah memecat KepalaKepolisian Daerah Maluku BrigjenGuntur Gatot Setiawan. Selanjutnya,Brigjen Guntur akan ditugasi sebagaistaf ahli di Mabes Polri. JabatanKapolda Maluku diisi oleh WakilDeputi Operasional Mabes PolriBrigjen Guntur Ariyadi. BrigjenGuntur Ariyadi pernah mendudukiposisi sebagai komandan satuantugas di Poso, Sulawesi Tengah(Sulteng). Dia juga pernah bertugasdi Maluku dan sekitarnya.Sementara itu, soal penggantiposisi jabatan Danjen Kopassussampai sekarang masih diproses.Marsekal Muda Sagom TamboenPusat Penerangan Mabes TNI lebihlanjut menyatakan ada kemungkinanpergeseran serupa juga terjadi diPasukan Pengamanan Presiden(Paspampres). Namun, kepastian