Page 59 - Majalah Berita Indonesia Edisi 43
P. 59
BERITAINDONESIA, 02 Agustus 2007 59BERITA MANCANEGARAarth di 7 Benua DPR AS Berusaha Akhiri Perang IrakJersey, AS), Madonna, Snow Patrol(Wembley Stadium, London, Inggris), Huang Xiao Ming, SarahBrightman (The Oriental PearlTower, Shanghai, China), AngeliqueKidjo, UB40 (Coca Cola Dome,Northgate, Johannesburg, AfrikaSelatan), Enrique Iglesias, Shakira(HSH Nordbank Arena, Hamburg,Jerman), serta Lenny Kravitz, JotaQuest (Copacabana Beach, Rio deJaneiro, Brasil). Al Gore yang gigihmengkampanyekan isu pemanasanglobal dan mendapatkan penghargaan Oscar atas filmnya tentangisu tersebut, An Inconvenient Truth,menegaskan, “Kini saat yang tepatuntuk mulai memulihkan bumi.”Dukungan terhadap Bush terkait kebijakanperang Irak terus merosot. Untuk segeramengakhiri perang Irak,DPR AS kembali melakukan pemungutan suara(12/7). Dengan perolehan suara 223-201,DPR AS mengesahkanrancangan undang-undang yang mensyaratkanpenarikan sebagian besar pasukan AS dari Irak.Penarikan itu harus dimulai 120 hari mendatang. Seluruh penarikanjuga harus sudah selesai1 April 2008. Agar penarikan pasukan benarterlaksana, RUU itu juga harus disahkan Senat.Kemudian DPR dan Senat itu harus menyatukandua versi RUU, lalu diajukanke presiden. Pemungutansuara untuk menarik pasukan AS itu sebenarnyapernah dilakukan pada Maret 2007. Bush memvetokeputusan DPR yang pertama dan keputusan keduakemudian gagal karena Senat tidak mendukung penarikan itu. Hasil keputusanyang terakhir itu mensyaratkan pasukan AS tetapbertahan di Irak untukmemberi pelatihan kepada tentara Irak dantetap menjalankan operasi-operasi melawanterorisme. merah yang dibangun padatahun 1965 itu. Kalangan fundamentalis termasuk MuslimPakistan lain, yang padaumumnya tergolong moderatjuga mengecam Musharrafyang dinilai sangat pro Amerika. Sebab sudah menjadi rahasia umum bahwa Musharafadalah jenderal atas angkatanbersenjata Pakistan yang mengambil kekuasaan menjadi pemimpin negara melalui kudeta,yang dicurigai didanai oleh AS.Konflik memuncak denganpertumpahan darah di MasjidMerah diawali dari perebutansenjata oleh beberapa siswamasjid dari tangan polisi Pakistan. Sayangnya, banyak perempuan dan anak-anak yangterjebak di dalam masjid dijadikan sandera oleh paramilitan. Selama delapan hari,3-10 Juli, pemerintah berusaha memaksa militan membebaskan mereka. Negosiasimenemui jalan buntu. Meskitentara berhasil menangkapMaulana Mohammad AbdulAziz (5/7) yang berusaha melarikan diri dengan mengenakan pakaian perempuanatau burqa, saudaranya AbdulRashid Ghazi, tetap bertahandi dalam masjid dan berharappengorbanan mereka akanmemicu revolusi Islam di Pakistan. Sebelumnya, keduanya sudah didakwaoleh polisi dengan pembunuhan dan terorisme sertamerusak harta milik negara dan turutcampur dalam urusannegara.Militer Pakistan akhirnyamenyerbu masuk ke MasjidMerah, Selasa (10/7) setelahperundingan menemui jalanbuntu. Pemerintah menolakpermintaan Ghazi agar ia diberi amnesti dan kepastiankeamanan bagi dirinya danpara pengikutnya. Sekitar 50anggota garis keras dan delapan tentara tewas dalambaku tembak saat penyerbuandilakukan pada pukul empatpagi waktu setempat. Sebaliknya, dari serbuan itu, 68 perempuan dan anak-anak bisadiselamatkan.Dalam penyerbuan itu, Ghazi tewas tertembak dengan duapeluru bersarang di tubuhnya.Setelah membersihkan seluruh ruangan di Masjid Merah,Pemerintah Pakistan menyebutkan bahwa jumlah korbantewas mencapai 108 orang.Jumlah korban itu termasuk10 tentara dan seorang anggotapolisi serta beberapa wargasipil. Pemerintah menyatakan,dari jumlah korban tewas itu,70 di antaranya dinyatakan sebagaiaktivis gariskeras pengikut Ghazi.Meredanya krisisberdarah diMasjid Merah tidakmemberi jaminan bahwa kekerasan akan berakhir di Pakistan.Sebab seminggu setelah penyerbuan, sedikitnya sudah 73tentara Pakistan tewas sebagaibalasan atas penyerbuan Masjid Merah. Ribuan orang turunke jalan meneriakkan sloganslogan anti-Musharraf, antiAS, dan anti pada siapa sajayang menjadi sahabat AS. Sejumlah ulama radikal dan pemimpin militan juga sudahmenyerukan untuk menentangpemerintahan Musharraf.Di tengah-tengah ketidakstabilan di dalam negeri, muncul pertanyaan tentang bagaimana Musharraf memenuhijanjinya mengatasi para militan yang sudah mengakar dinegaranya. Sebab posisinya semakin sulit. Pihak oposisimakin gencar menuntut Musharraf mengundurkan diri.Sebab bagi mereka, delapantahun pemerintahan Musharraf telah menumbuhkan radikalisme di Pakistan. Merekajuga menyerukan digelarnyapemilu baru di bawah sebuahpemerintahan sementara yangtidak melibatkan Musharraf.Sementara itu, para militan,termasuk Al Qaeda dan Taliban semakin memperluas pengaruhnya di seluruh penjurunegeri. MLP“Ekstremisme danterorisme belumterkikis dan kamikukuh memerangimereka dari setiapsudut wilayah Pakistan.”- Musharraf.Petugas medis menyelamatkanseorang tentara yang terluka saatpenyerbuan ke Masjid Merah.Para siswa garis keras menyerukan slogan anti Amerika di MasjidMerah, Pakistan.foto: telegraph.co.ukfoto: reutersfoto: nytimes.comfoto: southflorida.com