Page 17 - Majalah Berita Indonesia Edisi 44
P. 17
BERITAINDONESIA, 23 Agustus 2007 17BERITA UTAMAdalam lima tahun terakhir. Ditandaidengan liberalisasi perizinan hinggamemunculkan konsep penerbangan berbiaya murah atau low cost carrier (LCC),dimotori oleh Lion Air, semakin membuatsorotan dunia tertuju ke Indonesia.Bandar udara Soekarno-Hatta Jakartayang sebelumnya terkesan elit pengunjungnya hanya didominasi pria-priaberdasi, berubah seperti terminal bisantar kota di musim liburan dan hari-haribesar keagamaan.Kebangkitan industri jasa penerbangandalam negeri sayangnya justru menjadikekhawatiran bagi dunia internasional.Federal Aviation Administration (FAA)dari Amerika Serikat, misalnya, menyoroti betul adanya ketimpangan antarapertumbuhan industri maskapai nasionaldengan kesiapan dan kualitas SDM diperusahaan maskapai penerbangan danpemerintah sebagai regulator. Akibatnya,pengawasan dan pelaksanaan standarkeselamatan menjadi sangat lemah.FAA sudah melaksanakan observasisecara khusus sejak 11 Juli lalu. Tigamasalah pokok yang dinilai FAA, pertama,soal implementasi regulasi penerbangan.Kedua, soal operasional maskapai penerbangan, dan ketiga masalah perawatanpesawat.Presiden Asosiasi Penerbangan SipilInternasional (ICAO, International CivilAviation Organization), Roberto KobehGonzales juga memberikan rekomendasiperbaikan yang senada dengan FAA.Berbicara di Bali, Roberto mengakuisejumlah kecelakaan fatal pesawat di Indonesia sejak awal tahun ini sudah menjadi perhatian serius komunitas penerbangan internasional. Menurutnya, Indonesia harus bertindak cepat membenahisektor transportasi udaranya.Langkah pertama adalah, menetapkanpeningkatan faktor keselamatan sebagaikebijakan prioritas dan harus diimplementasikan secara konsisten. Keselamatan adalah hal fundamental dalam membangun sistem transportasi udara yangbaik. Karena itu, berapa pun biayanya, Indonesia harus membenahinya.Roberto Gonzales mengatakan, ICAOsesungguhnya sangat menghargai upayapemerintah Indonesia, dan akan memasukkan nama negara ini ke dalam program audit keselamatan global. Sebab,melalui program ini, Pemerintah Indonesia akan mendapatkan bantuan asistensiteknik dan peningkatan kapasitas personel yang akan mengimplementasikanaturan standar penerbangan internasional.Roadmap Maskapai IndonesiaUni Eropa tak berhenti sebatas menjatuhkan vonis. Mereka masih memberikan Indonesia kesempatan untukmemperbaiki diri. Karena itu, kuncipencabutan larangan terletak pada Indonesia sendiri.Seperti dikatakan Menhub JusmanSyafeii Djamal, Uni Eropa sudah mengirim telefaks, berisi penjelasan dan kronologis hingga mengapa mereka melarangmaskapai Indonesia menerbangi wilayahudaranya. Dalam suratnya, mereka jugameminta Indonesia untuk selalu memberikan laporan rinci setiap apa yangsudah dan akan dilaksanakan untukmemperbaiki faktor keselamatan penerbangan sipil. “Dan mereka akan mengirimtim ke Indonesia untuk melakukan audit,”baya. Kecelakaan pesawat Mandala Airlines di Medan.kata Jusman.Tim Audit Uni Eropa yang dimaksudkan Menteri tiba di Jakarta awal Agustus2007, diwakili oleh European AviationSafety Agency (EASA), dan dipimpinlangsung oleh Direktur Eksekutif EAS,Patrick Goudou. Sebelum kedatangannya,Indonesia sudah diminta untuk mengirimkan sejumlah dokumen penting.Pertama, dokumen yang berisikan roadmap penerbangan nasional, aksi strategisdan batas waktu pelaksanaannya. Kedua,penjelasan tentang apa yang telah dilakukan Indonesia. Dan ketiga, data terbarutentang maskapai di Indonesia.Penyerahan dokumen yang diminta,sebagai tahap awal permulaan negosiasipencabutan keputusan larangan terbangmaskapai Indonesia ke Uni Eropa, berlangsung di Jakarta (27/7). DirekturSertifikasi dan Kelaikan Udara (DSKU),Ditjen Perhubungan Udara, Yusril Hasibuan menyerahkan langsung dokumensetebal 100 halaman itu kepada perwakilan Uni Eropa.Jawaban Indonesia atas kuesioner UniEropa itu akan menjadi rujukan bagi parainspektur mereka dalam mengauditmaskapai Indonesia. Jika saja ditemukanketidakcocokan antara jawaban kuesionerdengan fakta lapangan, akibatnya bisasangat fatal.Menhub mengatakan, kepada Tim UniEropa sudah dijelaskan bahwa tidaksemua maskapai Indonesia terbang keEropa. Juga akan diinformasikan tentangmaskapai berjadwal dan tidak berjadwaldi Indonesia. “Kalau mereka datang, kitapersilakan mereka klarifikasi dan mengecek data. Bila perlu, melakukan auditdi lapangan,” kata Jusman. HT, RBfoto: indoflyer.net foto: indoflyer.net