Page 20 - Majalah Berita Indonesia Edisi 44
P. 20
20 BERITAINDONESIA, 23 Agustus 2007BERITA UTAMATrisula UE, SaCemaskan Sikap Uni Eropa, Arab Saudi, dan KoreaSelatan terhadap 51 operator penerbanganIndonesia sungguh membuat cemas semuapemangku kepentingan yang terlibat diIndonesia. Kerugian besar bisa terjadi takterduga.an devisa tahunan dari wisatawan asing senilai 5 miliar dollar AS, atau setara Rp 45 triliun bisa buyar.Dalam bahasa Thamrin B.Bahri, Direktur Jenderal Pemasaran, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, wisatawan Eropa mencapai sekitar 11hingga 12 persen dari totallima jutaan wisatawan asingyang tiap tahun berkunjung keIndonesia. Jika mereka masing-masing membelanjakan1.000 dollar AS per hari,Thamrin memastikan Indonesia akan kehilangan devisasekitar 800 juta dollar AS.Karakter wisatawan Eropaberbeda dengan wisatawannegara lain. Misalnya, di setiapkiunjungan, mereka biasanyatinggal selama 9-11 hari di Indonesia, dan menghabiskanfulus untuk belanja harian 125hingga 165 dollar AS per hari.Bandingkan dengan wisatawanTaiwan, misalnya, yang lamakunjungan hanya 4-5 hari, danmengeluarkan uang tak lebihsekitar 65 dollar AS per hari.Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik pun akhirnya turut mengakui, Indonesiasangat terpukul secara psikologis dengan pernyataan UniEropa. “Larangan itu nggakmasalah, hanya secara psikologis mengganggu kepariwisataan Indonesia. Soalnya,maskapai Indonesia nggak adayang terbang ke Uni Eropa,”kata Jero, berbicara di BandaraPolonia, Medan.Saudi Minta RoyaltiHanya berselang beberapahari setelah sanksi Uni Eropa resmi berlaku, 6 Juli 2007, negaraKerajaan Arab Saudi mengeluarkan pernyataan yang merujuk kepada sikap Uni Eropa.Saudi mengatakan selama inireferensi sistem keselamatanpenerbangan negaranya paralelmengikuti Uni Eropa. Tetapi,sebagai negara yang bersahabat, Saudi hanya meminta diberikan izin untuk menginspeksi dan mengaudit sistem keselamatan dan keamanantransportasi udara di Indonesia, masih sebatas demi melakukan, belum dimaksudkan untuk melarang maskapai Indonesia menerbangi negerinya.Dalam bahasa yang halusotoritas sipil Arab Saudi itumengirimkan suratnya padatanggal 16 Juli 2007, ditujukankepada Departemen Perhubungan Republik Indonesia.Mereka juga mempertanyakanalasan larangan terbang pesawat Indonesia oleh Uni Eropa.Surat dilayangkan setelah menerima edaran dari EuropeanAviation Safety Agency (EASA)pada tanggal 4 Juli. Suratotoritas Saudi itu ditandatangani oleh Vice PresidentSafety and Economic Regulation, dari General Authority ofCivil Aviation (GACA) ArabSaudi, Mohammed R. Berenji.Berbeda dengan laranganUni Eropa yang disikapi olehpara pemangku kepentingansecara rendah hati, supaya Indonesia melakukan pembenahan total di semua lini,langkah ikutan-ikutan yangdipertontonkan Arab Saudijustru menuai aneka kecamandi dalam negeri.Kepada Amron Ritonga dariBerita Indonesia, Menteri Agama (Menag) Muhammad Maftuh Basyuni mengatakan akanmembalas dengan tidak akanmemberangkatkan haji tahunini apabila pemerintah ArabSaudi benar-benar mencekalGaruda terbang ke negaranya.“Kalau, kalau pemerintah ArabSaudi mencekal penerbanganIndonesia. Itu kalau, ternyatakan tidak. Jadi akan tetap kitaberangkatkan. Itu kalau diamencekal kita tidak akan berangkatkan,” ucap Maftuh, saatditemui di Asrama Haji Pondokaat ini, memang, taksatu pun maskapaiIndonesia yang terbang ke Eropa, termasuk flag carrier Garuda Indonesia yang merencanakantahun depan kembali terbangke Frankfurt, Jerman. Jadi, takada akibat langsung dari larangan Uni Eropa dengan paraoperator di dalam negeri, kecuali citra secara internasionalbisa semakin merosot.Tetapi larangan Uni Eropa,sebuah kongsi persatuan beranggotakan 27 negara yang masing-masing memiliki kedaulatan penuh, itu berisikan pulahimbauan agar warganya jangan sekali-kali menggunakanpesawat terbang yang dioperasikan oleh maskapai Indonesia.Poin tambahan inilah yangmembuat para operator perjalanan wisata yang bergabungdalam ASITA (Asosiasi Perjalanan Wisata dan Travel Indonesia) meradang. Hingga Agustus ini sudah banyak kunjunganrombongan wisatawan Eropadan Jepang menuju Indonesiayang dibatalkan. Sebanyak 100pagelaran wisata yang akanbakal digeber selama tahun2008, dalam program VISITINDONESIA 2008 untuk mendatangkan total 6 juta hingga 7juta wisatawan asing, termasukdi dalamnya 600 ribu hingga800 ribu wisatawan asal benuaEropa, terancam tak bermakna.Ketua ASITA Cabang Jakarta, Herna P. Danuningrat,menyebutkan impian perolehSKecelakaan pesawat di Indonesia terjadi beruntun tiga tahun terakhir.foto-foto: indoflyer.net

