Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 47
P. 18
18 BERITAINDONESIA, 04 Oktober 2007BERITA UTAMAAskeskin BuRakyat MMenteri Kesehatan Siti Fadilah Supari pernah mentriliun per tahun untuk merawat seluruh rakyat Indharus membedakan status sosial dan ekonomi meetapi karena keterbatasan anggaran,program AsuransiKesehatan RakyatMiskin (Askeskin) yang menjadi program strategik pemerintahan SBY-JK dalam menyediakan pelayanan kesehatan bermutu bagi warga takmampu, hanya mampu mengkover mereka yang memenuhisembilan dari 14 kriteria miskin yang dilansir oleh BadanPusat Statistik (BPS).Untuk menyukseskan Askeskin, menjelang tahun 2008Siti Fadilah pernah mengangankan akan memperolehanggaran kesehatan sebesarRp 22 triliun. Hal itu disampaikannya di hadapan KomisiIX DPR RI dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). TetapiDepartemen Keuangan danBappenas justru menurunkananggaran Depkes.Dalam RAPBN 2008, Depkes hanya memperoleh alokasianggaran sebesar Rp 17,6 triliun, menempati urutan terbesar keempat. Angka itu jelasjauh menurun dibanding tahun berjalan 2007, yang dianggarkan Rp 19,2 triliun.Mungkin kurang disadari, pertahun 2008 jumlah pesertaAskeskin pasti akan membengkak setelah seluruh kabupaten/kota menyerahkan daftar lengkap nama warga miskinnya.Penurunan anggaran Depkes dikhawatirkan Siti akanberdampak langsung pada penurunan anggaran Askeskin.Pada tahun 2006 anggaranAskeskin mencapai Rp 3,6triliun, memasuki tahun 2007turun menjadi hanya Rp 2,7triliun. Besaran anggaran itubertolak belakang dengan jumlah peserta Askeskin yanghendak dilayani. Di tahun2005 peserta Askeskin ditargetkan 36,1 juta jiwa saja, tetapi sejak pertengahan 2005hingga 2006 direvisi menjadi60 juta jiwa peserta.Memasuki tahun 2007, target peserta Askeskin dinaikkanlagi menjadi 76,4 juta jiwa. Ituberarti premi asuransi yangharus disediakan pemerintahmestinya Rp 5 ribu per bulandikalikan 76,4 juta jiwa atausebesar Rp 4,608 triliun. Padahal anggaran Askeskin yangtersedia hanya sebesar Rp2,608 triliun, tersebar di pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya Rp 1,08triliun, di pelayanan kesehatandi rumah sakit Rp 1,7 triliun,serta saldo Askeskin tahun2006 di PT Askes Rp 126 miliar.Bunyi Pasal 17 UndangUndang No. 40/2004 tentang Sistem Jaminan SosialNasional (SJSN) memangmengamanatkan, sumberpembiayaan program Askeskin ditanggung oleh pemerintah.Permasalahan kekurangananggaran Askeskin tahun 2007akhirnya terpecahkan setelahMenkes Siti Fadilah dan DPRmenyepakati tambahan danaRp 1 triliun diperoleh dariefisiensi dan optimalisasi anggaran Depkes 2007, serta dariAPBN Perubahan 2007 sebesar Rp 700 miliar.Fakta memang membuktikan, sejak program Askeskindimulai per 1 Januari 2005terjadi kesadaran warga untukmerawat kesehatannya denganberobat ke Puskesmas ataurumah sakit. Dalam bahasaberbeda, terjadi peningkatanpemanfaatan pelayanan (utilisasi) yang sangat bermakna.Pada tahun 2006 jumlah kunjungan rawat jalan tingkatpertama di Puskesmas mencapai 109,8 juta kunjungan,kunjungan rawat jalan tingkatlanjut di rumah sakit mencapai6,9 juta kunjungan (tahun2005: 1,4 juta kunjungan, semester satu 2007: 2,60 jutakujungan), dan pemanfaatanrawat inap tingkat lanjut dirumahsakit mencapai 1,6 jutaorang (tahun 2005: 562.167orang, semester satu 2007:831.139 orang).Jumlah masyarakat miskinTPeserta Askeskin naik, sebaliknya anggaran Depkes menurun.foto: berindo wilson