Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 48
P. 18
18 BERITAINDONESIA, 25 Oktober 2007BERITA UTAMAempat persen, atau hanya 2,7 juta orangdari realisasi tahun lalu sebanyak 2,6 jutaorang. Jumlah penumpang sebesar itu dilayani oleh kereta reguler sebanyak 212 KAdan 14 KA tambahan, sedangkan sarananya adalah 188 unit lokomotif dan 1.246kereta. Untuk mengantisipasi kondisidarurat, Soemino menyiapkan lokomotifdan alat berat serta material di daerahrawan anjlok atau kecelakaan. Lokomotifpenolong itu disiagakan antara lain diCikampek, Propuk, Tegal, dan lainnya.Direktur Utama PT KA Ronny Wahyudimengatakan, untuk angkutan Lebarantahun ini PT KA telah melakukan berbagaipersiapan. Seperti perbaikan rel KA danpenyisiran jalur-jalur rawan serta memperbaiki jalur yang rusak. “Kita telah melakukan penyisiran untuk melihat jalurjalur rawan dan mengganti rel ataubantalan rel yang rusak,” ucap Ronny.Peningkatan arus mudik Lebaran jugaterjadi di moda transportasi udara. Terbukti sebanyak delapan maskapai penerbangan nasional mengajukan penambahan kursi untuk mengantisipasi masaangkutan Lebaran tahun ini. Merekaadalah Lion Air, Merpati Nusantara,Garuda Indonesia, Adam Air, SriwijayaAir, Batavia Air, Express Air, dan Indonesia AirAsia.Total tambahan kursi yang merekaajukan selama Lebaran mencapai 385.792kursi dengan 1.265 frekuensi penerbangan, berlangsung selama H-7 hinggaH+7. Sementara itu jumlah frekuensipenerbangan reguler hanya sebanyak6.882, dengan jumlah kursi 1,9 juta kursi.Dengan demikian total frekuensi danjumlah kursi selama Lebaran tahun inimenjadi 8.147 frekuensi penerbangandengan jumlah total 2,287 juta kursi.Garuda Indonesia, misalnya, kembalimelakukan penambahan kapasitas kursisetelah sebelumnya menambah 28.839kursi. “Kita tambah lagi sebanyak 13.604kursi, sebagai respon perkembangan aruspenumpang,” ucap Pujobroto, Kepala Pusat Komuniasi Garuda Indonesia. Dengandemikian total kursi Garuda selama Lebaran sebanyak 42.443 kursi. Senada dengan Garuda, Lion Air juga menambahkursi sehingga semua berjumlah 100 ribukursi. Manajer Humas Lion Air HasyimAlhabsyi mengatakan, 40 persen penambahan dialokasikan untuk wilayah Timur,sisanya ke Indonesia Tengah dan Barat.Moda transportasi darat khususnya busantar kota antar provinsi (AKAP) justrumengalami penurunan penumpang Lebaran bila dibandingkan peristiwa sama tahun lalu. Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Organisasi Angkutan Darat (DPD Organda) DKI Jakarta, T.R. Panjaitan mengatakan penurunan jumlah penumpangbus terjadi selain karena tren mudikmenggunakan sepeda motor, juga karenatergerus oleh moda angkutan lain sepertipesawat terbang dan kereta api. Melihatkondisi yang dialami, dan pengalaman tahun lalu, Panjaitan memperkirakan aruspenumpang bus pada Lebaran tahun iniakan turun 10 persen, bukan naik sepertiyang diprediksikan oleh pemerintah.Fakta lapangan menunjukkan, sejumlah kepala terminal bus antar kota antarprovinsi (AKAP) mengakui potensi terjadinya penurunan pemudik melalui terminal pada Lebaran tahun ini sangat besar.Endi Lestion, Kepala Terminal LebakBulus, Jakarta Selatan mengatakan arusmudik melalui terminalnya pada tahun lalu mencapai 100 ribu orang lebih. Sedangkan Lebaran tahu ini ia sulit memprediksiapakah naik atau turun. Namun melihatminat pemudik yang memilih menggunakan sepeda motor, ditambah semakin banyak perusahaan besar yang menyediakan jasa mudik gratis kepada karyawannya, Lestion mengatakan arus mudikLebaran tahun ini justru berpotensi turunhingga 10 persen. Padahal Lestion sudahmenyediakan 350 bus, terdiri 210 busreguler dan 140 bus tambahan untukmelayani pemudik di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, hingga Nusa Tenggara.Parjiman, Kepala Terminal PulogadungJakarta Timur juga mengakui arus mudikmelalui terminalnya berpotensi turun.Puncak arus mudik pada Lebaran tahunlalu berlangsung pada H-3 dengan jumlahpemudik 16 ribu penumpang, tetapi tahunini diperkirakannya akan turun setelahmelihat angka kenaikan pengguna sepedamotor yang jauh meningkat. Parjimanmenyediakan bus AKAP sebanyak 250hingga 300 bus. Kepala Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur A. HolilMenghadapi Lebaran sejumlah operator penerbangan menambah frekuensi penerbangan. foto: berindo wilson