Page 33 - Majalah Berita Indonesia Edisi 48
P. 33
BERITAINDONESIA, 25 Oktober 2007 33Bentrok Oknum TNI vs PolriAkibat saling serang antara oknum TNI danPolri, Maluku kembali bergejolak. Duaanggota Polri tewas dan dua anggota TNImengalami luka-luka. Ada apa gerangan?riptu Muhdi Soleman, anggota PolresHalmahera Barat(Halbar) di Jailolo,Selasa (25/9), tewas akibat duatikaman yang bersarang didada dan perutnya. Peristiwapenikaman itu terjadi pukul01.00 WIT ketika korban dalam perjalanan pulang usaimelaksanakan tugas. Sebelumtewas, Bripda Muhdi Solemansempat dilarikan ke rumah sakit setempat. Identitas pelakudiduga lebih dari satu orang.Sehari sebelumnya (24/9),Bripda Chrisman F, anggotapolisi di Polres Ternate, Provinsi Maluku tewas ditikamsenjata tajam oleh orang yangtak diketahui identitasnya.diduga anggota TNI. TempatKejadian Perkara (TKP) penikaman ini hanya berjarak beberapa meter dari MapolresTernate. Sebelum tewas korban yang masih berpakaian dinas ini sempat berlari ke Mapolres untuk minta pertolongan pada rekan-rekannya.Sayang, nyawanya tidak bisadiselamatkan. Dalam perjalanan ke RSUD Chasan BosoerieTernate , nyawanya meregang.Pada saat yang sama terjadibentrokan antara oknum anggota TNI dan oknum anggotaPolri. Dalam peristiwa itu,empat anggota polisi ternateAKP Agus Wijanarko, BripkaIkram, Bripka Ikbal dan Bripda Sarmin menderita luka tusuk dan tembak. Saat ini mereka dirawat intensif di RSUDChasan Boesoewrie, Ternate.Mereka berempat tiba-tiba diserang dan diberondong tembakan oleh oknum anggotaTNI.Peristiwa serupa dialamidua anggota TNI, Lettu Didin,Komandan Kompi Yon 723/Banau di Labuha, HalmaheraSelatan bersama ajudannyaPrada Ongen. Mereka berduadikeroyok sejumlah oknumanggota polisi sewaktu turundari KM Aksara PelabuhanBastion, Ternate. Kedua korban mengalami luka cukupparah. Saat ini mereka masihmenjalani perawatan intensifdi RSAD Gatot Subroto, Jakarta.Berbagai peristiwa yang terjadi secara beruntun tersebutmembuat sejumlah kalanganmerasa prihatin dan mencobamengurai kemungkinan adanya akar permasalahan yangmendasar di antara TNI danPolisi.Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Polisi Sutanto menyatakan insiden TNI dan Polriharus diusut tuntas dan pelakunya harus ditindak tegas.Mantan Kapolda Jawa Timurini juga menambahkan akanmenyelesaikan kasus ini dengan mengikuti prosedur tetap(protap) sesuai dengan hukum.Senada dengan pernyataanKapolri, Panglima Daerah Militer XVI Pattimura, MayorJenderal TNI Rasyid QurnuenAquaria di Ambon, Malukumenyatakan pihaknya akanmenindak tegas terhadap paraanggotanya yang terlibat bentrokan dengan polisi di Ternate, Maluku Utara. MenurutRasyid, tindakan tegas yangdia ambil ini tanpa memandang pangkat maupun jabatanpelaku.Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono menanggapiberbeda soal bentrok antaraanggota TNI dan Polri di Ternate. Menurutnya, hal tersebutdisebabkan adanya ketimpangan kesejahteraan prajuritpada level bawah. Menhanmenilai bila kesejahteraan itutak diperhatikan, bentrokanserupa tidak akan pernah selesai. “Peristiwa seperti iniakan selalu terjadi selamakesejahteraan prajurit masihmemprihatinkan. Bentrok inisudah terjadi sejak saya SMP,”ungkapnya di Gedung MPR/DPR Senayan Jakarta.Sementara itu, Danrem 152/Babullah Ternate Kol (Inf)Toryy menyatakan, kasus inijangan sampai dimanfaatkanpihak lain dengan tujuan untuk mencapai kepentingantertentu. Dia juga mengimbausemua pihak di Maluku Utaraagar tidak terprovokasi.Ketua Komisi I DPR RI TheoL Sambuaga, meminta parapetinggi TNI dan Polri, terutama di Ternate, MalukuUtara, segera berkoordinasisecara intensif agar konfliktidak semakin melebar.Menteri Koordinator PolitikHukum dan Keamanan Widodo AS memanggil KapolriJenderal Pol Sutanto danPanglima TNI Marsekal DjokoSuyanto. Keduanya dimintamengintruksikan kepada seluruh anggota Polri dan TNI diMaluku Utara untuk menahandiri agar tidak terpancing danterprovokasi.Tokoh agama di Ternate, Ridwan Dero mengatakan peristiwabentrokan tersebut akan berimplikasi pada anggapan masyarakat bahwa Polisi dan TNI sajabisa bentrok, apalagi mereka.Jika sampai masyarakat beranggapan seperti itu maka sangatriskan. Ditakutkan akan terulang kembali peristiwa konflikantar warga yang pernah terjadibeberapa waktu lalu. RON, SPBKapolri Jenderal Pol Sutanto dan Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto meminta seluruh anggotanya untukmenahan diri.foto: berindo wilsonBERITA HANKAM