Page 31 - Majalah Berita Indonesia Edisi 51
P. 31
BERITAINDONESIA, 06 Desember 2007 31BERITA UTAMAPertumbuhan kekuatanSDM memang belum cukup.Tapi tidak mesti dicukupkandulu baru anggaran pembangunan dikucurkan. Harusparalel. Kita harus berterimakasih sudah banyak perguruantinggi yang membuka bidangbidang perikanan, marine scientist dan marine technologydi berbagai daerah, meskipertumbuhannya lebih banyakke arah marine scientist.Kita juga punya ProgramMitra Bahari di 33 provinsi,kerjasama antara perguruantinggi, Diknas, dan DKP. Sambil menunggu SDM yang kompetitif kita sudah bisa mempergunakan SDM yang tertarik pada masalah-masalah kelautan.Program Mitra Bahari merupakan salah satu cara solusi kekurangan sumber daya manusia.Laut Indonesia sedemikian luas. Mengelolanya,cukupkah diserahkan kepada sebuah institusi bernama DKP?Kita harus tanya bisakahmanusia Indonesia berkoordinasi. Cukup kuatkah, kalauada orang yang dikasih institusi besar itu, tidak abuse ofpower.Negara Amerika mengelolalaut dengan melibatkan 21institusi dan yang mengoordinasi sebagai entitle leadingsector adalah NOAA (NationalOceanic Atmospheric Administration). Di Indonesia, bisakah seperti DKP dikasih tanggung jawab untuk mengoordinasi semua kegiatan laut.Atau opsi kedua, kita butuhvery brave person seperti GusDur. Kita ada referensi, Korea,dengan Department Maritimeand Fisheries-nya semua urusan di laut dikumpulkan dalamkementerian ini. Indonesia,bisakah seperti itu?Misalkan hal-hal yang berkaitan dengan pertambanganlaut, koordinasi dengan DKPdong masalah safety misalnya.Kalau gasnya, silakan. Tapimisalkan pipa di bawah lautharus dipendam berapa meter,harus dibor pakai proteksibeton, atau jangkar, atau apa,itu harus ada yang mengatur.Kemudian menjual pesisir,siapa yang menjadi entitlely institution. Kalau kita mau menjual pulau dengan baik untukindustri atau turisme, dia harusteratur, kondisi lingkungannyaharus baik. Sekarang, isinyamasih orang miskin, kumuh,tidak sehat, listrik tidak ada.Kalau kita ingin besar harustanya kultur kita, bisa tidak,misalkan DKP dikasih tugasmenjadi lead institutionmengoordinasikan semua.Atau, disatukan ke satu departemen seperti di KoreaMaritime and Fisheries.Jika DKP diserahkantugas mengoordinasi semua kegiatan pembangunan di laut, berapakira-kira anggaran yangdibutuhkan setiap tahun?Saya ingin mencoba melihatperspektif dari yang saya tekuni. Saya belajar teknik kelautan terutama masalah infrastruktur, fasilitas dan sebagainya. Sewaktu saya dimintaPak Rokhmin untuk mengembangkan Direktorat JenderalPesisir dan Pulau-Pulau Kecil(P3K) di awal tahun 2003, sayakatakan, Pak Rokhmin, untukmenjadi Direktorat Jenderalyang baik dibutuhkan biayaanggaran Rp 10 triliun. Itudirektorat jenderal.Kalau kita mau serius mengembangkan kelautan, termasuk perikanan, pelabuhanperikanan, turisme, mestinyasekurang-kurangnya Rp 25triliun untuk satu departemenbernama DKP. Karena kitangomong outer ring fishingport, pelabuhan-pelabuhanstrategis supaya pulau-pulauterluar memiliki aktivitas ekonomi. Satu pelabuhan tidakkurang Rp 1 triliun.Kemudian kita ngomongaksesibilitas, supaya pesawatkecil bisa masuk ke pulaupulau kecil kita harus membangun infrastruktur ataulandasan. Kita bisa mengembangkan pesawat yang hanyabutuh landasan sederhana,misal tipe Cesna karavan yanghanya butuh rumput atau daerah yang sudah dipadatkan.Jadi ada dual track: industripesawat kecil, kemudian menjadikan pulau-pulau kecil terjangkau ada aksesibilitas.Anggaran sebesar Rp 25triliun sudah sampai ketahap eksploitasi laut?Kalau eksploitasi, saran sayainvestor. Misalkan eksploitasiminyak di laut, biarkan orangorang ESDM yang mengupaPresiden hingga Bappenas harus mendorong alokasi anggaran untuk sektor kelautan yang harus lebih besar.