Page 27 - Majalah Berita Indonesia Edisi 51
P. 27


                                    BERITAINDONESIA, 06 Desember 2007 27BERITA UTAMAatandan Vietnam.Green Water NavyLaksamana TNI Slamet Subijanto saat menjabat KSAL(Februari 2005 - November2007), memiliki pemikirandan konsep membangun‘Green Water Navy”. Yaknimembangun profesionalismedan kekuatan angkatan lautyang mampu mengamankandan menangkal setiap bentukancaman terhadap keutuhanwilayah NKRI.Dasar pemikiran mantanWakil Gubernur Lemhannasitu adalah mengingat luasnyawilayah perairan yurisdiksinasional, posisi geografi yangberada pada silang dunia,sumber daya alam laut hayatidan non hayati, Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) danalur lintas damai, dan penyebaran penduduk yang tidakmerata. Juga permasalahanlain yang terkait dengan perbatasan laut, penyelundupan,perompakan, illegal fishingdan sebagainya.Permasalahan di laut yangberkaitan dengan masalahekonomi juga perlu mendapatkan pengamanan yang baik.Pengamanan yang dilakukanoleh TNI AL terhadap sumberdaya hayati dan non hayati,dan kegiatan yang dilaksanakan di laut harus dapat diwujudkan. Hal ini secara tidaklangsung memberikan arahbahwa kapal-kapal TNI ALyang dioperasionalkan mampumemberikan perlindunganterhadap setiap usaha kegiatanekonomi di laut yang sedangdigalakkan oleh pemerintah.Misalnya, bagaimana menangkal pencurian dan penangkapan ikan secara liar.Juga pengamanan terhadappencurian sumberdaya lainyang dilakukan oleh pihakpihak lain yang tidak bertanggung jawab. Di sampingitu, illegal logging, tranfer barang/minyak di laut, penyelundupan dan perompakan dilaut juga memberikan pengaruh buruk yang signifikanterhadap pembangunan ekonomi Indonesia.Oleh karena itu, kapal yangdiperlukan TNI AL adalahkapal-kapal bertonase 400sampai dengan 800 ton. Tidakperlu terlalu canggih tetapimampu bertahan di laut sekitar 1 hingga 2 minggu dandilengkapi kesenjataan sampaikaliber 57 mm, namun padasaat krisis dapat diubah secaracepat dengan melengkapi senjata mutakhir.Dengan demikian, kekuatantersebut dituntut mampu melaksanakan fungsi eksternalsebagai kekuatan pertahananterhadap setiap agresi, kekuatan penangkalan, alat diplomasi dan fungsi internal sebagai kekuatan untuk mempertahankan stabilitas keamanan di laut dan kekuatanuntuk menegakkan hukum.Dengan memperhatikanpermasalahan yang ada sertamelihat kondisi keuangan negara, TNI AL hingga 2024merancang pemenuhan kebutuhan akan armada kapal perang (KRI) secara bertahapsebanyak 274 buah. Terdiridari “Striking Force”, “Patrolling Force” dan “SupportingForce” serta pesawat udarasebanyak 137 unit.Untuk Satuan Tempur Pemukul (Striking Force) meliputi kapal perusak kawal, kapal perusak kawal rudal, kapalselam, kapal cepat rudal, kapalcepat torpedo dan kapal bururanjau. Untuk Tempur Patroli(Patroling Force) meliputikapal patroli cepat. Sedangkansusunan Tempur Pendukung(Supporting Force) meliputikapal markas, kapal angkuttank, kapal penyapu ranjau,kapal angkut serba guna, kapaltanker, kapal tunda samudera,kapal hidro oseanografi, kapalbantuan umum, kapal angkutpersonel dan kapal latih.Sedangkan pesawat udarayang dibutuhkan di antaranyapesawat angkut sedang (berupa pesawat fix wing dan rotary wing), pesawat angkutringan (rotary wing); pesawatpatroli maritim, Heli AKPAdan AKS; serta pesawat latih(fix wing dan rotary wing).Pesawat udara ini dioperasikan untuk pengendalian lautdan untuk proyeksi kekuatanke darat. Termasuk di dalamnya untuk intai taktis danpatroli maritim serta untukanti permukaan dan anti kapalselam. Selain itu juga untukoperasi penegakan hukum dilaut sesuai pola koordinasidengan kapal permukaan.Dengan kondisi geografisIndonesia yang begitu luas dansebagian besar terdiri darilautan, sudah seharusnya TNIAL memiliki armada dan personel yang tangguh dan kuatuntuk pengamanan wilayahdari berbagai ancaman aspeklaut. Saat ini berdasarkan datayang ada, TNI AL memiliki 114kapal perang, termasuk duakapal selam. Sedangkan personel TNI AL berumlah 157.056orang. Terdiri dari 20.725Perwira, 54.711 Bintara, 67.955Tamtama dan 13.665 PNS.Meski masih sarat denganketerbatasan, TNI AL harussenantiasa memberikan perhatian yang penuh dalam menjaga kedaulatan negara di laut.Sehingga sasanti “JalesvevaJayamahe” atau “Di Laut KitaJaya” benar-benar menjadikenyataan. „ SPTNI AL menjadi pasukan pengawal terdepan laut Indonesia.
                                
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31